•Holiday•

2.5K 189 87
                                    

Maaf, jika part ini gak nyambung🙏😔 Author lagi banyak pikiran😥.

Enjoy reading

🐊


Rio memarkirkan mobilnya di halaman rumahnya, kemudian keluar dengan tergesah-gesah karena tak sabar ingin memeluk Rara dan Raja.

Anak dan istrinya lah yang jadi prioritas Rio nomor 1 dari yang lain. Sembari berjalan masuk, Rio membawa dua kantung plastik berisi buah dan juga makanan untuk putranya.

"Assalamualaikum! Sayang, aku pulang!" teriak Rio dari arah pintu.

Rara yang mendengar suara suaminya dari bawa tangga langsung menggendong Raja yang tengah bermain bonekanya keluar kamar.

"Walaikumsalam, Mas!" sahut Rara menuruni anak tangga.

"Papapa," celoteh Raja bertepuk tangan dengan menampilkan gusinya yang belum numbuh gigi.

Rio tersenyum lembut pada mereka, kemudian mencium kening Rara ketika sudah di samping dirinya.

"Muachhh!" gemes Rio bergantian mencium pipi Raja setelah Rara tadi.

Raja buru-buru mengulurkan tangan untuk di minta gendong oleh Rio. Sang empu yang tahu hal tersebut, langsung menggendongnya sambil terus menciumi pipi gembul putranya.

"Kamu kangen nak sama papa?" tanya Rio sembari mengusap kepala Raja.

Raja mengangguk-anggukan kepala dengan polosnya sambil bertepuk tangan entah kerena apa ia terus saja tertawa.

Rara dan Rio yang melihatnya hanya tersenyum. Putranya sangat ceria ternyata.

"Oh iya, sayang. Mas bawa buah-buahan sama makanan bayi untuk Raja," ujar Rio hampir lupa dengan bawaannya.

Rara mengambil dua plastik itu, kemudian melihatnya. "Wahh ... kebetulan stok buah-buahan di kulkas habis," balas Rara sambil mengambil buah apel lalu memakannya.

"Ayo ke dalam," ajak Rio menggiring istrinya masuk ke dalam rumah.

Rio menduduki sofa yang di ikuti oleh Rara. "Bik!" panggil Rara sedikit berteriak.

Asisten rumah tangga pun datang dengan sopan di hadapan mereka. "Iya, nyonya."

"Tolong buatkan kopi sama bawakan bolu yang saya buat tadi," titah Rara menatapnya.

"Baik, Nya." setelah mengatakan itu, dirinya pergi ke dapur untuk membuatkan pesanan mereka.

"Sudah makan, nak? Putra papa cepat besar ya, supaya mama gak terlalu cape ngurusin kamu yang rewel."

Mata Raja menatap Rio dengan polos, kemudian mengangguk. Rio tersenyum senang.

"Kamu mau punya adik gak? Nanti papa sama mama buatin?" tanya Rio. Lagi-lagi Raja mengangguk polos.

"Apasih, Mas! Raja masih kecil, nanti aja kalau Raja sudah besar," cela Rara memukul pelan pundak suaminya.

Rio tertawa renyah. "Iya-iya, sayang. Mas hanya bercanda."

Setelah pesanan mereka sampai, Rio dengan berhati-hati mengambil secangkir kopi dan menyesapnya.

"Hmm, Mas?"

"Ya?"

"Besok jalan-jalan yuu. Sekali-kali kita refresing otak," ajak Rara tersenyum sembari membujuk suaminya.

Rio menimang-nimang ajakan Rara, kemudian menatapnya dengan intens. Rara yang di tatapun memasang puppy eyes nya.

"Hufft! Iya dehh, besok kita jalan-jalan." pasrah Rio jika Rara sudah di mode manja, pertahanan tubuhnya roboh.

Gadis Gendut Milik Mafia [SEGERA TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang