•Mau tapi malu•

2.5K 202 12
                                    

Hay kawan, apa kabar? Ku harap kabar kalian sehat-sehat yaa.

Yang punya doi gimana kabarnya?
Yang jomblo gimana kabarnya? Baik-baik aja kan?

Yang korban ghosting, sing sabar yaa. Emang gitu kok, author aja sempat di ghosting sama mas pacar waktu dulu awokawok😭😭🤣.

[Menangis lah sekuat tenagamu, agar pikiran dan rasa lelahmu hilang. Selepas itu, bangkit! Mulai lah dengan yang baru!]

[Bunuh mereka dengan keberhasilan. Kubur mereka dengan senyuman.]

Enjoy Reading(/^▽^)/

Mungkin part ini agak gaje sedikit😔✊

***

Tubuh Rio merosot ke lantai, tenaganya hilang dari hari kemarin akibat kejadian yang tak di undang.

Rara mengabaikan Rio terus-terusan, bahkan saat Rio merengek seperti anak kecil, Rara tetap kekeuh mengabaikannya.

Seperti sekarang, Rio di kunciin dari dalam dalam. Rara tak memperbolehkan suaminya satu kamar bersamanya.

Hati Rara masih jengkel oleh perempuan genit macam cacing lidih seperti kemarin. Harusnya, suaminya itu menghindar dan tak memperbolehkan perempuan itu menggendong putranya.

Kesehatan Raja selalu Rara wanti-wanti untuk menghindari penyakit. Ia amat sayang pada putra sulungnya itu.

Brak! Brak!

Rio terus menggedor pintu agar istrinya membukanya. Jujur, Rio tak bisa jauh dari istrinya. Ia seperti orang gila sekarang. Penampilannya sudah tak terurus, akibat di acuhkan oleh Rara.

"Rara! Buka pintunya sayang!"

Rara berdecak kesal memandang pintu. "Salah kamu mas! Siapa suruh dekat-dekat dengan perempuan lidih itu!" sahut Rara sambil memangku Raja yang tengah menatap dirinya.

"Sumpah, aku gak dekat sayang! Tolong percaya sama aku!"

"Terserah!" acuh Rara cemberut dari dalam. Kemudian menidurkan Raja di tengah kasur.

"Tidur ya, Nak. Udah malam, mama mau tidur," ujar Rara sembari menepuk-nepuk pantat gembul Raja.

"Papa!" celoteh Raja seraya memanggil Rio untuk di samping dirinya.

"Papamu sedang mama hukum! Kamu jangan nanyain papa dulu," balas Rara mencium kening putranya.

Raja tetap Raja, si bocah nakal. Badan Raja terus bergerak aktif sambil merengek memanggil papanya.

Rara mau tak mau mengalah, ia harus membukakan pintu untuk suaminya masuk supaya Raja diam dan tidur.

Rara menggendong Raja kembali, kemudian bangkit dan jalan menghampiri pintu.

Krekk!

Rara membukanya, dan terlihat lah suaminya yang seperti pakaian kusut. "Masuk lah, Raja nanyain kamu terus nih," adu Rara tanpa ekpresi apapun.

Gadis Gendut Milik Mafia [SEGERA TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang