Gadis Gendut Milik Mafia [SEGERA TERBIT]

•Liburan 01•

Kalau ada typo tolong di tandain ya kawan, biar pas end aku perbaiki ceritanya🙏🤗.

***

Sinar matahari terpancar di sela-sela gorden kamar suami istri. Rara bergeliat mencoba merenggangkan otot-ototnya.

Badannya terasa remuk karena ulah suaminya. Benar-benar agresif! Rara mencoba melepaskan lilitan lengan Rio dari pinggang sexynya. Namun, hasilnya nihil.

Rio malah mempererat pelukannya dan wajahnya mengusek di ceruk leher Rara yang sudah di penuhi tanda merah karena ulahnya.

"Mas ...," panggil Rara lirih sambil mencoba melepas pelukannya dari belakang.

"Hmmm." gumamnya yang senantiasa belum membuka mata. Rio sebenarnya tak benar-benar tidur, ia hanya berpura-pura tidur setelah istrinya bangun tadi.

"Lepas dong! Aku mau mandi!" kesal Rara sudah tak tahan.

"Gak mau!" tolaknya manja.

"Lepas, nanti kalau Raja bangun gimana?"

"Biarin! Rajanya juga belom bangun tuh!" tunjuk Rio ke arah boks bayi. Rara menghela napas pasrah, ia membalikkan badannya menghadap sang suami.

Rara memandang wajah suaminya, tangannya terulur mengusap pipi Rio. "Kalau di pandang gini, ganteng juga," gumam Rara.

"Aku emang ganteng dari lahir," balas Rio membuka matanya dan menatap istrinya.

Rara gelagapan jika di pandang seperti itu. Pandangan kali ini, bukan pandangan biasa. Namun, seperti ada sesuatu di baliknya.

"Udah dehh! Aku cape!" kesal Rara yang baru mengetahuinya. Rio ini ternyata diam-diam mesum.

Lantas Rio tertawa melihat istrinya cemberut kaya boneka panda di pagi hari. "Mas udah kenyang kok makan kamu semalam."

Rio mencium bibir istrinya dan Rara memejamkan matanya, menikmati kelembutan bibir suaminya.

"Mwahhhh!" kecupan terakhir, kemudian kecupan itu berpindah ke leher lalu pinda ke dadanya.

Rio dan Rara sekilas menjauhkan wajahnya masing-masing saat suara ocahan Raja mulai terdengar.

"Raja bangun?" tanya Rio dengan wajah kaget. Rara mengangguk.

"Mas tolong diamin Raja sebentar. Aku mau bersihin tubuhku dulu," pintah Rara bangun dan menarik selimut untuk menutupi tubuhnya, lalu masuk ke kamar mandi.

Suara rengekan Raja semakin terdengar. Rio membuang napas pelan, kemudian bangkit menghampiri boks bayi dan menggendong tubuh putranya.

Rio terus membujuk Raja agar diam. Pria itu menepuk-nepuk pantat putranya yang gemuk sembari mengusap pipi merah segarnya Raja.

"Diam ya, nak. Mamamu lagi mandi dulu," rayu Rio menatap bocah nakal itu.

Krekkk!

Suara pintu terbuka, Rio menengok ke kamar mandi. Ia mendekati istrinya. "Dia haus, kamu nenenin dulu sayang."

Rara mengambil Raja, kemudian duduk di pinggir kasur dan membuka kancing kemejanya satu persatu. Setelah sebagian terbuka, Rara mengeluarkan satu buah dadanya.