Tarik napas
Tutup pintu
Rebahan
Buka wattpad
Enjoy reading
Vote nya jangan lupa cantik😚. Sorry ya kalau gak menarik, dan ngebosenin🙏.
Kalau mau kritik boleh kok, tapi jangan sampai yang matahin semangat author yee😗
Vote kalian itu berharga bangat buat author😍
___________________
Matahari bersilau terang masuk ke gorden kamar pasutri.
Tidur Rio menjadi terganggu, alhasil ia terbangun sambil bergeliat manja memeluk tubuh istrinya.
"Hoammm! Cantik bangat sih!" gemas Rio mencubit pelan pipi Rara yang mengembang seperti adonan donat.
"Emmuachh!"
"Toel-toel!"
"Gembul!"
Rio terus-terusan berceloteh tak jelas karena melihat istrinya benar-benar membuat dirinya geram.
"Udah puas ngomongnya, hum?" tanya Rara tiba-tiba saat membuka matanya dan menatap suaminya dengan tajam.
Rio tersenyum kikuk. "E - eh udah dong, sayang! Kamu gemesin bangat sih!" seruh Rio mencium bibir Rara sebagai morningkiss.
"Ck! Mandi sanah, nanti sarapan bareng sama mama," usir Rara mendorong tubuh kekar suaminya.
"Nanti dulu, aku ingin manja-manja dengan istriku," goda Rio memeluknya erat.
"Mas, se - sak fas nap - pas!" ucap Rara terbata-bata dan berusaha memberontak.
Bugh!
Rara terpaksa menendang pusakanya Rio agar pelukan mautnya terlepas.
Dan benar saja, Rio langsung melepasnya sembari meringis sakit di area bawahnya.
"Kok di tendang sih?! Sakit tau!" ringis Rio terus memeganginya.
Rara menahan tawanya agar tidak pecah, namun rasa bersalah tiba-tiba menghampiri. Ia menjadi tak tega dengannya.
"Apa masih sakit?" tanyanya khawatir.
Rio menggeleng dengan ringisan.
"Maafin aku ya, Mas. Aku gak sengaja, lagian peluknya kencang bangat. Nanti bayinya juga sesak!" kesal Rara memukul kencang pundak Rio.
Kini tubuh Rio benar-benar sakit, di area bawa dan juga daerah pundak.
"Bukannya senang pagi-pagi di manja, malah sakit pusaka di tendang!" gerutu Rio memanyunkan bibirnya.
"Ututu. Maafin ya tayang ... istrimu ini tidak sengaja," manja Rara mengusap pipi Rio.
Sang empu mendengus, lalu bangun dengan wajah masamnya di pagi hari.
"Aku gak maafin, bodo amat!" sahutnya memalingkan wajahnya.
Mata Rara membola, lalu ikut duduk di samping Rio. "Di maafin atau mau lagi?!"
"Budu amat!"
"Mas, maafin aku ya? Ya, ya ... sumpah! Gak sengaja," bujuk Rara memasang wajah imut di hadapan Rio.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gadis Gendut Milik Mafia [SEGERA TERBIT]
Fanfic"Ketika cinta tak memandang fisik, disitulah kebahagiaan yang sesungguhnya tumbuh," Rara. Belum di revisi, jadi maklumi aja ceritanya amburadul. Versi cetak sama yang di WP, nanti beda ya🦋🤙. Buang Negatifnya dan ambil Fositifnya dari dalam cerita...