Pagi telah tiba. Sepasang suami istri masih tertidur pulas dengan posisi memeluk satu sama lain.
Rio bergeliat sambil membuka matanya pelan, pertama yang dilihat wajah istrinya yang cantik. Rio memeluk Rara sangat erat hingga sang empu terbangun.
"Minggir, kamu berat!" ketus Rara menyingkirkan tangan Rio dari perutnya.
"Gak mau!" jawabnya yang makin dipererat pelukannya.
"Bau tau ketekmu!" sinis Rara menutup hidung.
Rio bergerutu kesal, padahal semalam istrinya bilang kalau ketek dia wangi. Tapi sekarang? Di bilang bau.
"Sanah mandi, kamu bau bangkai!" sambung Rara.
Rio mengalah, dia langsung pergi ke kamar mandi meninggalakan Rara. 15 menit berlalu, Rio keluar menggunakan baju biasa. Lalu pergi ke lemari.
"Kamu juga bau!" teriak Rio dari sana.
Rara berdecak kesel, tangannya memukul-mukul kasur. Dirinya segerah pergi untuk membersihkan tubuhnya.
_
Rio dan Rara sudah rapi dengan semuanya. Mereka keluar mendekati mobil. Lalu masuk ke dalam, dan di jalankan langsung ketempat kampus istrinya terlebih dahulu.
Sekian lama perjalanan, Kini mobilnya sudah sampai di depan kampus Rara.
"Kalau ada yang menghina, bilang saja sama aku," pintah Rio, Rara mengangguk paham.
"Kiss dong," balas Rio. Rara terkekeh geli, ia mencium bibir suaminya cepat.
"Aku masuk dulu," pamit Rara.
Rio memperhatikan Rara yang mulai menghilang dari pandangannya. Setelah itu, mobilnya dijalankan kembali oleh Rio.
"Hay, Ra!" teriak Jennie dari belakang.
Rara memutar badannya menghadap Jennie. "Sini-sini," ajak Rara melambaikan tangannya.
Seperti biasa, Jennie merangkul bahu Rara dan tersenyum manis. "Badanmu makin subur, Ra," aku Jennie.
"Badanku memang seperti ini," jawab Rara malu-malu.
"Pernikahanmu sudah berapa bulan?" tanya Jennie sambil jalan menuju kelasnya.
"1 bulan," jawab Rara.
"Langgeng terus. Aku ikut senang deh," balas Jennie mencubit pipi Rara.
Mereka menduduki bangkunya yang kebetulan berdua. Rara mengeluarkan buku prakteknya, begitu juga dengan Jennie.
Jam kampus pun sudah mulai untuk pelajaran pertama.
_
"Ngerti kan loh?!" tanya Renata kepada orang suruhannya.
"Ngerti bos!"
"Pokoknya luh harus berhasil!" tekan Renata.
"Tenang aja, asalkan bayarannya besar," timpal orang tersebut.
"Bagus," sahut Renata tersenyum kemenangan. Sudah tak sabar untuk membuat mereka pisah, dan Rio akan jatuh dalam pelukannya.
"Sana pergi mulai rencananya," usir Renata. Orang itu segera pergi ke kampusnya Rara.
Jika kalian bertanya siapa yang akan difitnah nanti? Yaitu Rara. Bagi Renata, Rara lah yang sangat di sayang oleh Rio. Apalagi Rionya cemburuan bangat jika istrinya dekat-dekat pria lain. Itu membuat rencananya akan mudah.
Disisi lain, Rara dan Jennie sedang duduk di bangku taman kampus. Mereka menikmati keindahannya sambil memakan Boba.
"Ra, belakangan ini kamu sering pms gak?" tanya Jennie melirik ke samping.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gadis Gendut Milik Mafia [SEGERA TERBIT]
Fanfiction"Ketika cinta tak memandang fisik, disitulah kebahagiaan yang sesungguhnya tumbuh," Rara. Belum di revisi, jadi maklumi aja ceritanya amburadul. Versi cetak sama yang di WP, nanti beda ya🦋🤙. Buang Negatifnya dan ambil Fositifnya dari dalam cerita...