Kalau ada typo, kasih tau ya kwan
***Sinar rembulan bertukar tugas dengan matahari pagi. Rio tidur sambil memeluk pinggang istrinya dan wajahnya di ceruk leher Rara.
"Eughhh," lenguh Rara saat sinar matahari mengenai wajahnya. Rara bergeliat sembari menyari posisi nyaman untuk memandang sang suami.
"Mas ... sudah pagi," ucap Rara menepuk-nepuk pipi Rio. Pria itu mengusek terus di leher Rara yang membuat Rara sedikit geli.
"Mas!" tekan Rara menjauhkan wajah suaminya.
"Hmmm? Hmmm?" gumamnya masih menutup mata.
"Mas!" bentak Rara sudah tersulut emosi.
Rio tersentak kaget dan langsung duduk dengan sekuat tenaga. Matanya memandang Rara dengan kesal.
"Masih ngantuk, By!" rengek Rio mengucek matanya dengan penampilan berantakan.
"Bangun, terus mandi. Jangan tidur lagi, kamu ke kantor kan hari ini?"
Rio mengangguk lemah, tangannya menggaruk tengkuknya. "Iya, sayang. Hari ini aku ada meeting sama clien."
"Yaudah, sana mandi!" balas Rara menatap nyalang suaminya.
Mau tak mau, Rio menurut. Ia turun dari kasur dan pergi ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya.
Selagi Rio masih di kamar mandi, Rara menyiapkan baju kantornya. Setelah selesai, ia turun dari kasur dan mendekati boks bayi yang Raja tempati.
Rara tersenyum melihat wajah damai putranya. Kemudian tangan Rara mengusap lembut kepala anaknya.
Mata Raja perlahan terbuka, pertama yang ia lihat adalah mamanya. "Mama mau oklat," pintah Raja merentangkan tangannya untuk di gendong.
Rara langsung menggendong. "Masih pagi sayang, masa udah coklat lagi. Gak sehat buat kesehatanmu nanti."
Rara membawa Raja keluar kamar, dan turun ke ruang makan. Di meja makan, sudah tersedia berbagai hidangan.
Dia pun duduk sambil memangku Raja dan menyuapinya dengan bubur. "Hari ini stop dulu makan coklatnya." peringatannya sesekali menyuapi dengan perlahan hingga bubur itu abis nanti.
"Sayang!" panggil Rio dari atas yang sudah rapi dengan pakaian kantornya.
"Aku disini!" balas Rara menengok ke arah tangga yang ada Rio tengah turun.
"Sarapan apa?" tanya Rio mencium kening Rara, lalu duduk di sampingnya.
"Hallo boy. Makan apa tuh?"
"Bubuy," jawab Raja masih terpokus.
Rio tersenyum dan ikut bergabung sarapan pagi. "Raja nanti ikut, papa ya ke kantor."
"Emang gak ngerepotin, Mas?" tanya Rara langsung sambil mengunyah.
"Nggak kok, malah Mas senang," balas Rio sembari menyendok nasi dan memakannya.
_
Rio keluar dari mobil ketika sudah sampai di parkiran depan kantornya. Ia menggendong Raja masuk ke dalam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gadis Gendut Milik Mafia [SEGERA TERBIT]
Fanfic"Ketika cinta tak memandang fisik, disitulah kebahagiaan yang sesungguhnya tumbuh," Rara. Belum di revisi, jadi maklumi aja ceritanya amburadul. Versi cetak sama yang di WP, nanti beda ya🦋🤙. Buang Negatifnya dan ambil Fositifnya dari dalam cerita...