Kedua bola matanya melotot kemudian menatap Jungkook dan Taehyung secara bergantian meminta penjelasan atas pertanyaannya barusan.
"Hanya film horor namun ada sedikit adegan dewasanya." jawab Taehyung yang nampak keheranan akan ekspresi Aeyeon yang menurutnya berlebihan. Ayolah, lelaki tidak seharusnya seperti itu. Bukankah mereka sudah terbiasa.
"Ah.. film horor ternyata. Kukira kalian menonton film itu." ucapnya sedikit bernapas lega.
"Apa yang kau maksud itu?" untuk pertamakalinya Jungkook memberikan raut muka jahil pada Aeyeon. Satu sudut bibir yang sedikit terangkat, dan satu alis yang dinaik-turunkan. Begitulah penampakan Jungkook sekarang.
Aeyeon memalingkan wajahnya kesamping dengan kedua pipi yang sedikit memerah. "Lupakan saja," balasnya malu.
Kekehan ringan lolos dari kedua belah bibir Jungkook. Jika seperti itu Aeyeon terlihat menggemaskan. Sepertinya setelah ini menjahili gadis itu akan menjadi kegiatan rutinnya.
"Apa kalian tidak lapar? Bagaimana kalau memasak ramyun?" suara bariton milik Mingyu menyapa rungu masing-masing, pria itu tampak berjalan kearah mereka dengan tangan yang mengelus perut.
"Stok ramyun dalam lemariku masih banyak, masak saja." timpal Jungkook yang terdengar baik sekali. Berhasil membuat Taehyung dan Mingyu bersorak senang bak bocah tiga tahun yang dibelikan mainan banyak.
"Kalau begitu kita tentukan siapa yang masak," Mingyu ikut duduk diantara mereka dan memunculkan tangannya ditengah-tengah. Dengan maksud mengajak bermain kertas gunting batu.
Aeyeon menahan senyumnya melihat itu, kenapa mereka bisa terlihat sekekanakkan itu diusia mereka sekarang.
"Bomin-ah, mana tanganmu?"
Lamunannya langsung terbuyar kala Taehyung berbicara. Lalu tanpa pikir panjang ia memunculkan satu tangannya siap bermain. Sekitar tiga kali bermain hasil tetap seri, sampai kali keempat akhirnya tangan Jungkook yang berbeda sendiri.
Semua bersorak ramai kecuali Jungkook yang menampilkan mimik muka masam. Bahkan Aeyeon ikut menyoraki dan itu membuatnya semakin kesal. Namun mau tidak mau ia beranjak dan berjalan kedapur untuk memasakkan ramyun untuk mereka.
"Tadi kudengar yang teriak itu seperti suara perempuan, tapi kenapa saat berbalik aku menemukanmu?" Mingyu membuka suara sebelum menelusupkan cemilan ringan kedalam mulutnya.
"Benarkah itu?" sahut Taehyung yang ikut penasaran.
Aeyeon sukses tercekat, rasa-rasanya seluruh napasnya tertahan ditenggorokan. "M-mungkin saja itu hantu," ucapnya dengan suara bass yang dibuat-buat.
"Benarkah? Disini ada hantu? Ah! Kau membuatku takut!"
Suasana saat ini memang mencekam dan horor karena tayangan film horor masih terputar didalam layar televisi, dan Aeyeon tiba-tiba membahas tentang hantu. Tidak menutup kemungkinan kalau Taehyung langsung bergidik ngeri dan berkali-kali mengusap tengkuk belakangnya merinding.
Dua-tiga detik berikutnya yang ada hanya keheningan, Aeyeon sibuk menggigiti bibir bagian dalamnya resah dan berharap Jungkook segera kembali.
Hingga tubuhnya tersentak hebat saat mendadak ada tubuh berat dan mendekapnya terlampau erat. Napasnya ikut terengah dan berusaha menatap televisi untuk mencari penyebab Taehyung memeluknya tiba-tiba seperti ini.
"Dia mengagetkanku!" teriak Taehyung takut dengan telunjuk yang mengarah pada televisi.
"Kau sendiri yang mengajak untuk menonton seri terbaru dari film ini, kau sendiri juga yang takut. Dasar payah," desis Mingyu mengejek. Sementara Taehyung sudah melepaskan pelukan dan membenari rambutnya yang sedikit berantakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sincerity [JJK]
FanfictionPark Aeyeon harus memilih satu di antara dua pilihan. Terus tinggal bersama sang kakak dengan hubungan terlarang mereka, atau justru tinggal bersama Jeon Jungkook yang notabene bukanlah siapa-siapanya. Jika Aeyeon memilih opsi kedua, maka ia harus r...