Mortarboard sudah bertengger rapi diatas kepalanya, sebuah ijazah juga sudah ia pegang sebagai bentuk dirinya lulus dan berhasil menyelesaikan kuliahnya yang ia jalani selama tiga tahun lebih.
Gadis yang masih mengenakan jubah toga itu sedang duduk diatas bangku taman kampusnya menunggu seseorang. Seperti mahasiswa lainnya, ia juga akan diberi sambutan oleh sanak keluarga atas kelulusannya. Hanya tinggal menunggu saja.
"Eonnie!"
Baru saja datang, Hyejung harus menerima hamburan pelukan dari calon adik iparnya. Ia tertawa kecil disela pelukannya bersama Aeyeon.
"Semuanya berjalan dengan lancar?" tanyanya setelah mereka saling menjauhkan diri. Dan Aeyeon membalasnya dengan anggukkan senang.
"Bunga untukmu,"
"Gomawo, Eonni." balasnya seraya menerima uluran sebuket bunga cantik yang Hyejung sodorkan padanya.
"Kau terlihat sangat cantik mengenakan pakaian ini, Yeon-ah. Aku bangga padamu. Kalau Jimin melihatnya pasti dia akan bangga juga." ujar Hyejung sembari menyingkirkan beberapa helai rambut yang menutupi paras cantik Aeyeon.
Aeyeon menelengkan kepalanya melihat kearah belakang Hyejung. "Dia tidak datang, ya? Sayang sekali," cetusnya kecewa membuang napas pelan.
Hyejung ikutan bergumam kecewa, "Dia sedang mengurus passport kepulanganmu. Katanya ada sedikit masalah, tapi dia bilang kau jangan khawatir karena ini masalah kecil. Jimin juga menitip maaf karena dia tidak bisa menghadiri wisudamu."
"Baiklah, tidak apa. Bagaimana kalau sekarang kita pulang dan pergi ke kafe untuk minum kopi? Aku sudah lama tidak minum kopi bersama Eonnie."
"Tentu saja, ayo." dengan senang hati Hyejung melingkarkan lengannya pada tangan Aeyeon dan mereka berjalan bersama kearah sebuah taksi.
~♡~
Rasa-rasanya sudah lama Aeyeon tak merasakan indahnya musim semi di Korea. Meski hanya pergi ke Jepang kurang lebih setahun, namun rasanya seperti sudah lama sekali.
Sepulangnya kerumah mereka, lantas keduanya membereskan barang masing-masing untuk dirapikan seperti sedia kala.
"Jimin-ah! Astaga.. Aku rindu sekali padamu, Bro!" ditengah keheningan karena Jimin sedang menata barang-barang yang mereka beli diatas meja, tiba-tiba suara bariton seseorang yang tentu sangat Jimin kenal menyeru. Dan Jimin harus merelakan tubuhnya di peluk dengan tanpa perasaan oleh orang itu.
"Kim Taehyung! Lepaskanh!" teriak Jimin sedikit mendesau sambil berusaha melepaskan Taehyung darinya.
Taehyung tak langsung melakukan apa yang Jimin katakan, sampai menunggu beberapa detik kemudian ia melepaskan kungkungannya.
"Apa yang kau bawa untukku dari Jepang? Pasti pakaian bermerek, 'kan?" Taehyung mengacak berbagai tote bag yang berada diatas meja. Melihat itu membuat Jimin mengeluarkan teriakan kesalnya.
"Aku membelikan underwear untukmu." ujarnya sambil mengambilkan salah satu tote bag lalu memberikannya pada Taehyung.
"Apa? Underwear katamu? Yang benar saja.." Taehyung mendengus tak habis pikir pada pemikiran Jimin. Padahal ia mengharapkan sesuatu yang lebih seperti misalnya pakaian kelas atas mengingat Jimin adalah seorang direktur yang sukses.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sincerity [JJK]
FanfictionPark Aeyeon harus memilih satu di antara dua pilihan. Terus tinggal bersama sang kakak dengan hubungan terlarang mereka, atau justru tinggal bersama Jeon Jungkook yang notabene bukanlah siapa-siapanya. Jika Aeyeon memilih opsi kedua, maka ia harus r...