Chapter 26

1.9K 197 42
                                    

Hari ini jadwal Aeyeon sedikit lebih lenggang dari biasanya, hanya ada beberapa project yang harus ia selesaikan nanti siang. Dengan begitu ia bisa sedikit bersantai, bahkan tadi saja gadis itu bangun sedikit lebih siang dari biasanya.

Sekarang Aeyeon sedang duduk di meja belajarnya menatap sebuah laptop yang dibelikan Jimin untuknya. Ia hanya bermain game sebentar untuk menghilangkan bosan. Hingga beberapa saat kemudian terlintas di pikirannya untuk mengecek hasil gambar dari jepretan kameranya beberapa kali terakhir ini.

Sebuah kartu memori Aeyeon keluarkan dari kamera berukuran sedang miliknya, kemudian menyambungkan benda tersebut kedalam laptop menggunakan flashdisk.

Kedua sudut bibirnya seketika mematri senyuman kecut begitu melihat-lihat isinya. Banyak foto seorang Jeon Jungkook disana, kebanyakan ia potret secara diam-diam. Aeyeon akui, Jungkook itu tampan. Dan sialnya ia tak kuat dengan pesona yang Jungkook keluarkan.

Mungkin saja pria itu sedang berada di kantornya sekarang. Atau kencan bersama tunangannya? Entahlah, Aeyeon tidak mau memikirkannya. Itu membuat dadanya kian sesak.

Tak sedikit pula ia tersenyum sembari menatap foto Jungkook di layar monitor itu. Jungkook itu menggemaskan, asal tidak sedang dalam mood buruk saja. Ah, Aeyeon jadi diingatkan dengan adegan ciuman yang seringkali mereka lakukan.

Tak sadar gadis itu menggigit bibirnya sendiri membayangkan hal itu. Sudah dikatakan bukan kalau bibir Jungkook itu manis dan menggiurkan? Apalagi dihiasi gigi kelinci didalamnya. Membuatnya candu. Astaga, sejak kapan pikirannya menjadi liar begini?

Aeyeon menggeleng-geleng sembari memegangi kepalanya menggunakan kedua tangan, mencoba mengusir pikiran kotornya.

"Kenapa denganmu?"

Suara bariton Jimin yang tiba-tiba menyapa hampir saja membuatnya terjatuh dari kursi. Namun dengan cepat Jimin mencegahnya dengan segera.

"Kau sedang menonton film dewasa, ya? Sampai terkejut begitu aku masuk kesini." cibirnya sambil menatap laptop yang tiba-tiba Aeyeon lipat dengan tergesa.

Aeyeon melayangkan tatapan sinis, "Memangnya aku kau," desisinya tak terima.

"Jujur saja, kau tidak perlu malu. Aku sudah tahu pikiran adikku sudah tidak suci lagi setelah bergaul dengan Jungkook."

"Ya! Apa yang kau bicarakan, aish!" kesalnya mendaratkan sebuah pukulan di lengan kokoh sang Kakak.

"Baiklah, baiklah, aku hanya bercanda. Ini, Younghoon menelepon." ujarnya terkekeh sambil menyodorkan sebuah ponsel yang menampilkan wajah tampan Younghoon disana. Melihat hal itu membuat Aeyeon tersenyum lebar dan menerima uluran dari Jimin.

"Bagaimana kabarmu?" tanyanya dari seberang lengkap dengan senyuman hangat.

Aeyeon lebih dulu memposisikan kepalanya bertumpu pada satu tangan agar bisa lebih nyaman. "Baik. Bagaimana denganmu?"

"Sarapan sudah Kakak siapkan di bawah, nanti jangan lupa memakannya." Jimin berujar sambil mengelus surai adiknya perlahan sebelum berlalu meninggalkan. Aeyeon hanya mengacungkan satu jempolnya sebagai respons.

"Aku tidak baik-baik saja karena kau tidak ada disini. Bogoshipoyo.." Aeyeon terkekeh kecil saat Younghoon menunjukkan muka menggemaskan yang dibuat-buat dengan bibir yang sedikit maju. Oh ayolah, itu sangatlah lucu. Kalau Younghoon ada disampingnya sekarang, sudah dipastikan kedua pipi pria itu sudah kempes di unyel-unyel olehnya.

"Lalu bagaimana? Kau mau menyusulku kesini?" tanyanya menampilkan gigi-gigi rapihnya karena terlalu gemas pada Younghoon.

"Tentu saja! Seminggu lagi aku akan menyusulmu kesana, ayahku mengizinkanku untuk melanjutkan pendidikan disana."

Sincerity [JJK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang