Chapter 18

2K 249 30
                                    

Younghoon masih menariknya tanpa berniat sedikitpun memberi Aeyeon waktu untuk berbicara. Dan yang hanya bisa gadis itu lakukan hanyalah mengikutinya yang entah akan membawa dirinya kemana.

"Kita pulang saja, ayo masuk." ujar Younghoon sambil melirik pintu mobilnya mengisyaratkan agar Aeyeon masuk.

"Tapi aku belum selesai, bisakah kau--"

"Sstt," Younghoon memotong ucapan Aeyeon sambil meletakkan jari telunjuknya sekaligus memajukan wajah. Membuat napas gadis itu sempat tertahan di tenggorokan. Aeyeon langsung terdiam membisu.

"Jangan cerewet. Cepat masuk."

Aeyeon memutar bola matanya malas dan memilih melakukan apa yang diperintahkan Younghoon. Pemuda itu lantas memutari mobil dan duduk di kursi pengemudi.

"Kenapa kita langsung pergi? Padahal aku belum mendapatkan satupun buku untuk keperluan materiku--"

"Kau mengenalnya?" tanya Younghoon dengan nada memotong.

"Siapa?"

"Pria tadi, kau terlihat mengenalnya." pria itu memicingkan matanya curiga.

Aeyeon melipat bibirnya resah, bingung harus menjawab apa. "Kalau aku mengenalnya, kenapa?"

Younghoon menghela seraya menyenderkan punggung di kursi dengan gerakan putus asa. "Kau pernah dengar tentang saudara tiriku? Itu adalah dia."

Kedua manik Aeyeon sukses membulat setelah itu. Mulutnya membulat dan beberapa kali matanya mengerjap karena terlalu terkejut. "Apa?"

"Kupikir aku tidak akan bertemu dengannya lagi karena ibuku mengatakan kalau dia pindah ke London. Tapi ternyata kenyataannya tidak seperti itu. Asal kau tahu, kami tidak pernah akur." ujarnya lemas dan ada sedikit guratan emosi diwajahnya.

Sementara itu Aeyeon tampak masih tidak percaya atas apa yang Younghoon ucapkan. Wajahnya sekarang benar-benar terlihat seperti orang bodoh, namun entah mengapa hal itu membuat Younghoon memecahkan tawanya kemudian mengasak surai gadis itu gemas.

"Kenapa kau tertawa?" Aeyeon merengut kesal dengan bibir bawah yang sedikit maju dan juga kedua lengannya yang dilipat didepan dada.

"Habisnya kau lucu. Kenapa terkejut? Bukankah aku sudah pernah menceritakannya padamu?" ujarnya setelah menghentikan tawa kemudian menginjak pedal gas sehingga mobilnya melaju diatas aspal.

Bukan itu yang Aeyeon permasalahkan. Ia memang sudah pernah mendengar cerita dari Younghoon tentang saudara tirinya, lebih tepatnya adik tirinya. Tetapi kenapa harus Jungkook? Kenapa bukan orang lain saja? Astaga, dunia benar-benar sempit.

"Ku tanya sekali lagi, kau mengenalnya?" suara berat Younhoon berhasil memecahkan lamunannya.

"Jungkook?" Aeyeon mengucapkannya secara spontan karena kurang fokus. Dan setelahnya gadis itu terbelalak sambil menutup mulutnya menggunakan telapak tangan lantaran bibirnya tidak bisa dikontrol.

Younghoon langsung melayangkan tatapan tajamnya mendengar itu, "Jujur padaku, kau mengenalnya?" tanyanya penuh penekanan.

"Memangnya kenapa kalau aku mengenalnya?" sahutnya menundukkan wajah.

"Aku tidak suka. Kau harus tahu jika dia adalah seorang playboy. Jangan sampai kau berurusan dengannya, mengerti?"

Aeyeon merasakan lidahnya kelu. Ia benar-benar masih terkejut saat Younghoon mengatakan kalau Jungkook adalah saudara tirinya. Dan sekarang, pria itu melarangnya untuk berurusan dengan Jungkook yang katanya playboy. Yang benar saja, bahkan dirinya dengan pemuda Jeon itu tinggal seatap.

Sincerity [JJK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang