Paginya Aeyeon bangun lebih dulu dan mandi lalu menyiapkan sarapan setelah merenggangkan otot-ototnya sebentar akibat semalam ditumpaki Jungkook dalam jangka waktu yang cukup lama. Di hari minggu ini Aeyeon libur, dan Jungkook pun begitu. Pria itu masih betah tertidur di ranjangnya omong-omong. Wajahnya begitu pulas, kelihatan lelah sekali.
"Dia belum bangun juga?" Aeyeon menggumam setelah menyimpan lauk yang telah ia siapkan dan menoleh kearah pintu kamar yang ternyata masih tertutup rapat seperti saat pertama kali ia keluar.
Berhubung semuanya sudah ia siapkan, Aeyeon memutuskan berjalan ke kamar dan memastikan Jungkook di sana. Ternyata dia masih tidur dengan pulas, bahkan posisi selimutnya sekarang hanya sebatas pinggang. Melihat hal tersebut Aeyeon lantas membenarkannya, tidak mau Jungkook masuk angin. Pasalnya Jungkook tidak memakai apapun.
"Kapan kau bangun, hm? Nanti kalau makanannya sudah dingin tidak enak." setelah mendudukkan diri di bibir ranjang, Aeyeon mengelus surai hitam legam suaminya perlahan.
Mendadak bibirnya membentuk senyum setengah tertawa, lalu Aeyeon terkekeh tidak lama kemudian. "Sebenarnya aku ini menikahi dua orang pria, ya? Yang semalam Jeon Jungkook dan sekarang yang ada di hadapanku Jeon Kookie."
Bukan tanpa alasan Aeyeon mengatakan hal tersebut, pasalnya Jungkook yang sekarang terlihat seperti bayi. Berbeda sekali dengan Jungkook yang semalam. Sungguh, Aeyeon jadi tidak sabar untuk melahirkan dan memiliki anak seperti suaminya. Lucu sekali. Bare face Jungkook terlihat sangat lucu baginya.
"Hei, bangunlah. Kau bilang kita harus ke rumah sakit untuk mengecek kandunganku." Aeyeon berbisik lembut. Lalu kembali menjauhkan wajahnya ketika selesai. Semalam Jungkook bilang Aeyeon harus kembali mengecek kandungannya karena sesuai jadwal seperti apa yang dokter katakan. Dan jadwalnya adalah jam sepuluh pagi. Tapi lihatlah, bahkan Jungkook belum bersiap sama sekali.
"Mengecek kandunganmu?" Jungkook mengangkat wajahnya, menatap Aeyeon dengan mata yang masih setengah terpejam.
"Iya, kau mau membuat dokternya menunggu? Bukankah itu tidak bagus, Jeon? Maka dari itu sekarang bangunlah, sekalian juga kan kita akan belanja keperluan dapur?"
Dengan setengah hati akhirnya Jungkook bangun dan memeluk istrinya setelah beranjak duduk, "Kau wangi sekali," ucapnya seraya mendusel di dada Aeyeon yang pakaiannya mengeluarkan harum stroberi.
"Aku kan sudah mandi, tidak denganmu yang bau. Cepat sana mandi, aku tidak mau berdekatan denganmu!" Aeyeon melepaskan diri dari Jungkook, lalu berdiri di sisi ranjang sembari menatap suaminya dengan kedua tangan yang terlipat di depan dada.
"Tapi cium dulu, baru aku akan mandi."
"Aku akan menciummu kalau sudah mandi, sudah cepat sana. Aku akan menyiapkan baju untukmu."
Jungkook berdecak dan menekuk bibirnya ke bawah, dengan gerakan malas ia bangun dengan selimut yang membalut tubuh naked-nya. "Awas saja jika kau berbohong." peringatnya ketika berdiri di depan Aeyeon sambil melayangkan tatapan tajam.
~♡~
Sudah sejak dua puluh menit lalu Jungkook mengendarai mobil dengan sang istri yang setia duduk di sampingnya. Dan kini mereka sudah sampai di rumah sakit tempat Aeyeon dibawa karena pingsan waktu itu, dan mereka sudah punya dokter pribadi untuk mengurusi kandungan Aeyeon. Jungkook yang mengaturnya tanpa sepengatuan istrinya, Aeyeon juga agak terkejut sebenarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sincerity [JJK]
FanfictionPark Aeyeon harus memilih satu di antara dua pilihan. Terus tinggal bersama sang kakak dengan hubungan terlarang mereka, atau justru tinggal bersama Jeon Jungkook yang notabene bukanlah siapa-siapanya. Jika Aeyeon memilih opsi kedua, maka ia harus r...