Semua pekerjaan sudah Aeyeon selesaikan dan apartemen Jungkook terlihat lebih layak dari sebelumnya sekarang. Sebelumnya apartemen ini sangatlah berantakan dan kotor, jadi Aeyeon memilih membersihkannya. Lagipula membosankan juga jika terus memainkan ponsel ataupun menonton televisi.
"Ahh.. Lelahnya," desahnya sambil duduk di sofa lalu mengusap dahinya yang penuh keringat.
Tak sengaja saat matanya melirik kearah jam dinding, waktu ternyata sudah menunjukkan pukul 12 siang. Kedua belah bibirnya terbuka sedikit terkejut, selama itukah dirinya membersihkan apartemen ini?
Tidak lama setelah Aeyeon hanya berdiam diri mengistirahatkan tubuhnya yang letih, terdengar suara bel yang berasal dari pintu utama. Terpaksa hal itu membuat Aeyeon mengangkat tubuhnya dan menghampiri asal suara.
"Siapa—"
Pernapasan Aeyeon mendadak tercekat ketika melihat siapa yang datang. Ia kira Jungkook, tapi ternyata orang lain. Kedua tungkai Aeyeon rasanya menjadi kaku dan dadanya menjadi sesak sekali.
"Eoh, bukankah kau Park Aeyeon?"
Ketika wanita itu berbicara, Aeyeon menunduk sambil menahan air matanya agar tidak keluar. Hingga beberapa saat kemudian, ia memberanikan diri untuk mengangkat kepalanya.
"Y-ya, kau benar." jawabnya dengan suara bergetar.
Tepat setelah mengucapkan kata tersebut, tubuh Aeyeon nyaris terhuyung ke belakang saat wanita berbalut dress di bawah lutut itu berhambur ke dalam pelukannya diikuti dengan suara tangis yang mulai terdengar memenuhi ruangan.
Aeyeon meneguk ludahnya kasar dan berusaha untuk menguatkan hati, kemudian mencoba melepaskan rengkuhan itu namun Sora tetap memeluknya.
"Aeyeon, tolong maafkan aku." lirik Sora dengan pipi yang sudah basah akibat air mata. Aeyeon juga dapat merasakan perut buncit wanita itu yang menyentuh perut datarnya. Hingga akhirnya, tangis itu keluar juga. Aeyeon sudah tidak bisa lagi menahannya.
"Untuk apa kau meminta maaf?" ujarnya pelan sambil menundukkan wajahnya karena menangis. Perlahan Sora melerai pelukan mereka.
"Tentang aku yang membuat hubungan kalian berantakan. Aku minta maaf. Percayalah, Jungkook masih mencintaimu. Aku sudah tidak berhubungan lagi dengannya."
Bahu Aeyeon bergetar begitu juga dengan bibirnya yang mengalami hal sama. "Lalu, perut buncitmu?"
Seketika Sora menatap perutnya lalu kembali menatap Aeyeon yang masih betah menunduk. "Ah, ini.."
"Kau tidak perlu menjelaskannya. Aku akan pergi." dengan cepat Aeyeon menyela, kemudian mencoba menerobos keluar namun hasilnya nihil lantaran dengan cepat pula Sora menahannya.
"Aku sudah menikah dengan orang lain, ini bukan anak Jungkook. Dia hanya mencintaimu." ujar Sora terburu karena takut Aeyeon akan pergi. Kini kedua mata mereka saling menatap. Aeyeon menganga sedikit sambil menatap Sora penuh keterkejutan.
"Tapi dulu itu kalian dijodohkan, bukan? Selain itu kemarin aku melihat kalian berdua pergi ke rumah sakit dengan seorang anak laki-laki." ucap Aeyeon dengan nada suaranya yang ia tahan untuk tidak meninggi. Namun Sora jelas tahu kalau gadis itu tengah menahan seluruh emosinya saat ini.
Sora dengan sedikit perasaan ragu menggapai lengan Aeyeon kemudian digenggam olehnya. "Perjodohannya batal karena kami berdua menentang keras perjodohan itu. Aku tahu Jungkook sangat mencintaimu, jadi kumohon maafkan dia. Maafkan aku juga, Aeyeon-ssi." tulusnya menatap Aeyeon dengan pandangan memohon tanpa ada manipulasi sedikitpun.
"Kau berkata benar, bukan?"
Tanpa menunggu waktu lama Sora lekas mengangguk dengan tangisnya yang mulai reda.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sincerity [JJK]
FanfictionPark Aeyeon harus memilih satu di antara dua pilihan. Terus tinggal bersama sang kakak dengan hubungan terlarang mereka, atau justru tinggal bersama Jeon Jungkook yang notabene bukanlah siapa-siapanya. Jika Aeyeon memilih opsi kedua, maka ia harus r...