Warning!
Mature Content.
Be Wise:)--
"Sini, biar kubantu."Tubuhnya tersentak saat tiba-tiba suara berat menyapa indra pendengaran. Kepalanya pun menoleh, dan langsung membola ketika menemukan sosok Jungkook tidak memakai atasan sehingga perut eightpack-nya terlihat.
"Kenapa kau tidak pakai baju?" tanyanya memalingkan wajah yang memerah.
"Aku memang seperti ini, dan kau harus terbiasa." jawabnya seraya memotong tomat diatas talenan.
"T-tapi.."
"Sudah, sekarang lanjutkan masakmu. Kali ini aku akan bantu," ujarnya menarik Aeyeon lalu mengukungnya dari belakang. Bahkan tubuh mungil gadis itu hampir tenggelam dalam tubuhnya yang bongsor.
Lagi-lagi Aeyeon menahan napas, apalagi saat Jungkook memposisikan wajah tepat di ceruk lehernya. Ia tak mengerti, kenapa Jungkook berbuat seperti ini padanya.
"Kau, kenapa aneh?" tanyanya hati-hati dengan suara tercicit.
"Aneh bagaimana?" sahutnya balik bertanya sambil menduselkan kepala di tengkuk Aeyeon. Itu tentu terasa menggelitik.
"Semalam tiba-tiba menciumku, dan sekarang memelukku seperti ini."
Jungkook menghentikan kegiatannya dan menatap Aeyeon dari samping. "Menurutmu bagaimana?" ucapnya dengan nada bercanda.
"Aku serius!"
"Baiklah. Alasan kenapa aku menciummu semalam dan memelukmu seperti sekarang, karena aku menyukaimu. Kau paham?" ucapannya diakhiri dengan mendaratnya kecupan manis di pelipis sang gadis.
"Apa?" Aeyeon berkedip beberapa kali dengan mulut yang sedikit terbuka.
"Apa kenapa? Kau tidak percaya, ya?"
"Tapi kau pernah bilang kalau dirimu tidak menyukai gadis berdada rata sepertiku."
Kekehan berat khas seorang pria menyapa gendang telinga Aeyeon setelahnya, "Terkadang pria memang seperti itu. Mereka tidak memikirkan apa yang mereka ucapkan dan apa yang akan terjadi selanjutnya. Begitupun diriku. Seperti yang dibilang Kakakmu malam itu, aku sudah termakan omonganku sendiri." jawabnya tenang seperti air mengalir.
"Lagipula jangan khawatir jika dadamu kecil, aku bisa memperbesarnya jika kau mau." lanjutnya masih dengan suara tenang.
Aeyeon mematung ditempat, sepersekon kemudian wajahnya langsung memerah dan sebuah pukulan gemas tak terelakan lagi untuk tidak mendarat di dada bidang Jungkook.
"Dasar mesum!"
"Dan lagi kita sudah tinggal seatap dalam beberapa waktu. Tidak mungkin kalau tidak tumbuh sebuah perasaan di hati kita masing-masing. Jadi wajar saja kan jika aku menyukaimu? Kuharap kau juga begitu, aku tidak mau jatuh cinta sendirian."
"Tapi, benarkah?"
Jungkook menegakkan tubuhnya, kemudian membalik tubuh mungil Aeyeon untuk berhadapan langsung dengannya. "Kau pikir aku berbohong, hm? Mau bukti?"
Yang ditanya hanya mampu diam dengan wajah polos yang terkesan refleks. Sampai akhirnya Jungkook kembali mendaratkan sebuah kecupan hangat di bibirnya yang ranum.
Tapi kali ini berbeda dari semalam, Jungkook agak menggerakkan bibirnya sehingga menghasilkan sensasi menggelitik antara keduanya. Aeyeon tak kunjung membalas, otaknya terlanjur membeku dengan perlakuan tak terduga dari Jungkook seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sincerity [JJK]
FanfictionPark Aeyeon harus memilih satu di antara dua pilihan. Terus tinggal bersama sang kakak dengan hubungan terlarang mereka, atau justru tinggal bersama Jeon Jungkook yang notabene bukanlah siapa-siapanya. Jika Aeyeon memilih opsi kedua, maka ia harus r...