Chapter 44

1.6K 178 18
                                    

"Jadi dia benar-benar yang membawa Aeyeon pergi?"

Jungkook mengangguk membenarkan ucapan Jimin. Sekarang dirinya tengah duduk di sofa ruang tengah bersama pria Park itu. Aeyeon sudah dibawa ke kamarnya oleh Hyejung.

"Aku tidak menyangka Younghoon akan senekat itu." desis Jimin jengkel. Selama ini Younghoon dikenal dengan sikap baik dan sopan olehnya. Dan setelah mendengar cerita dari Jungkook, Jimin benar-benar tertohok.

"Hyung, aku ingin menemui Aeyeon."

"Baiklah,"

Jungkook lantas beranjak dan menapaki tangga satu persatu untuk sampai ke lantai dua. Kamar Aeyeon terletak di pojok lorong dan bersebelahan dengan kamar Jimin. Tanpa mengetuknya, Jungkook langsung mendorong kenop pintu sehingga pintu kayu berwarna putih itu terbuka.

"Jungkook-ah," panggil Aeyeon pelan dengan senyuman tipis.

"Apa kau sudah merasa lebih baik?" tanya Jungkook setelah berdiri di hadapan gadis itu. Aeyeon mengangguk, wajahnya kelihatan pucat.

"Apa kau sudah makan? Kau kelihatan lemas, Yeon." tanya Hyejung sambil menyingkirkan anak rambut Aeyeon ke belakang telinga. Aeyeon menunduk sembari memainkan jari-jarinya gelisah, tidak lama ia mengangguk sebagai jawaban.

"Aigoo, kenapa tidak bilang dari tadi? Kalau begitu aku akan mengambilkanmu makanan dulu." Hyejung beranjak pergi dari kamar. Dan tinggalah mereka berdua di sini. Jungkook mengambil tempat di sisi ranjang sehingga dirinya berhadapan dengan Aeyeon yang menyenderkan punggungnya di kepala ranjang.

"Park Aeyeon? Kenapa tidak menatapku?"

Aeyeon yang sibuk memainkan jari-jarinya di atas paha seketika tertegun dan terdiam setelah mendengar Jungkook memanggil nama lengkapnya. Jarang sekali Jungkook memanggilnya seperti itu.

"Jungkook, aku minta maaf." ucapnya akhirnya dengan suara kecil dan masih dengan wajah yang tertunduk.

"Minta maaf? Minta maaf untuk apa?"

"K-kau pasti melihatnya, 'kan?" ragu-ragu Aeyeon mendongak dan menatap Jungkook dengan tatapan penuh rasa bersalah. Ia takut Jungkook kecewa padanya dan meninggalkannya.

Jungkook menyikapi sebentar sampai akhirnya ia mengerti apa yang dimaksud Aeyeon. Tangannya terjulur, kemudian menangkup wajah Aeyeon menggunakan satu tangannya. Tidak berhenti disitu, Jungkook mengelusnya pelan lengkap dengan senyuman teduh di wajahnya yang seperti sihir bisa membuat Aeyeon tenang dalam sekejap. Itu benar, melihatnya membuat Aeyeon merasa lebih tenang dan rileks.

"Tidak apa. Yang penting sekarang kau bersamaku. Tidak perlu merasa bersalah dan jangan takut lagi karena aku akan selalu bersamamu."

Mulut Aeyeon terbuka tutup seperti hendak mengatakan sesuatu. Ini diluar perkiraannya. Kalian tahu betapa menyeramkannya Jungkook beberapa jam lalu? Hal itu membuat Aeyeon takut dan gelisah kalau Jungkook tidak mau memaafkannya.

Jungkook terkekeh pelan melihat bagaimana wajah Aeyeon yang begitu polos dan menggemaskan. Tanpa menunggu waktu lama, ia menarik rahangnya mendekat dan mempertemukan bibir mereka. Hanya mengecup, tidak lebih. Kedua mata Aeyeon membulat sempurna, dan perlahan ia merasakan rasa panas mulai menyebar di sekitaran wajahnya.

"Jungkook!" kesalnya merengut dengan wajah memerah. Bagaimana bisa Jungkook menciumnya disaat dirinya sedang dalam keadaan seperti ini— gugup dan gelisah.

"Hei, kau bahkan lebih muda tiga tahun dariku. Harusnya kau panggil aku Oppa." kekeh Jungkook tanpa menjauhkan wajahnya. Masih betah menatap wajah cantik Aeyeon yang ia rindu dalam jarak sedekat ini.

Sincerity [JJK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang