Padahal waktu itu rasa-rasanya Aeyeon hanya asal bicara—dan bahkan itu bisa dibilang hanya angin lewat saja. Saat itu Aeyeon mengatakan kalau ia dulu ingin sekali pergi ke Paris dan bahkan jika bisa ia ingin sekali honeymoon bersama pasangannya nanti.
Sebenarnya Aeyeon sudah lupa dengan pernyataannya itu, tetapi Jungkook masih mengingatnya ketika dia memberikan dua tiket pesawat dengan tujuan Paris—dan tentu saja satu lagi untuk Jungkook sendiri. Tanpa bicara, bahkan tanpa merundingkan bersama lagi. Jungkook memutuskan untuk pergi ke Paris selama tiga hari bersama istrinya.
Banyak yang mendukung rencana Honeymoon mereka, bahkan nyonya Jeon dengan senang hati akan menjaga Joonki selama kedua orang tuanya pergi.
Jadilah mereka di sini sekarang, di kota yang orang sebut sebagai kota cinta dengan segala hal-hal romantisnya. Memang benar, Aeyeon dapat merasakannya. Di sini begitu berbeda, apalagi dengan bebas mereka bisa melihat menara eiffel karena Apartemen yang mereka sewa menghadap langsung terhadap bangunan besar tersebut.
Saat ini keduanya sama-sama menikmati dinginnya musim dingin di Paris. Mereka datang saat musim dingin, tepat sekali bukan? Dengan berbalut mantel tebal, Jungkook dan Aeyeon duduk di cafe sembari menikmati secangkir kopi hangat yang sudah diminum sejak dua puluh menit lalu.
Tidak banyak yang mereka ceritakan, hanya sepenggal kecil kisah mereka dulu. Bagaimana awal keduanya bertemu, sampai hiruk pikuk yang sempat keduanya alami. Semuanya terasa begitu membekas.
"Kau sudah selesai?" tanya Jungkook begitu melihat istrinya yang terlihat telah menghabiskan segelas kopi pesanannya.
Wanita itu mengangguk, kemudian mengeratkan mantelnya merasakan udara dingin yang terasa menusuk kulit tubuhnya. Jungkook tersenyum, lucu sekali istrinya saat seperti itu.
"Kalau begitu tunggu sebentar di sini, aku akan membayar dulu." pun Aeyeon hanya membalasnya dengan anggukan kepala.
Berhubung tempat yang mereka tempati berada tepat di sebelah kaca, jadi Aeyeon bisa dengan bebas menikmati pemandangan di luar cafe yang mulai menggelap karena sebentar lagi matahari akan tenggelam. Lampu-lampu di jalan mulai menyala, ditambah lagi dengan orang-orang yang berjalan di sekitar trotoar juga mobil-mobil yang melaju sesuai tujuannya masing-masing. Ini benar-benar seperti mimpi, Aeyeon benar-benar berada di kota impiannya sekarang. Sungguh, dari dulu ia Sangat ingin pergi ke Paris dan baru bisa terwujud sekarang.
Tidak apa. Setidaknya Aeyeon harus merasa beruntung karena ia pergi dengan orang yang dicintainya.
"Excuse me, may I have a seat?"
Tiba-tiba saja secara mendadak muncul suara asing yang Aeyeon yakin itu bukanlah Jungkook. Setelah menoleh dilihatnya seorang pria asing dengan postur tubuh tinggi tengah berdiri di dekat kursi yang tadi di duduki Jungkook dengan segelas kopi di tangannya.
Rasanya lidah Aeyeon sangat kelu untuk menjawab. Ia harus apa? Dirinya tidak terlalu paham dengan bahasa asing.
"Other places are full, so I'm asking for your help." pria asing itu kembali menyahut sembari menggaruk kepala belakangnya terlihat tidak enak. Ah, Aeyeon mengerti sekarang. Pria ini ternyata hanya butuh tempat untuk menikmati kopinya. Yah—ia paham ketika melihat keadaan sekitar yang memang penuh. (Tempat lain penuh, jadi aku meminta bantuan mu)
"O-oh, yes,"
"Thank you." pria berbalut mantel coklat tersebut duduk di depannya. Dia terlihat ramah, dan sepertinya usianya tidak begitu berbeda jauh dengan Aeyeon. Terlihat masih berstatus mahasiswa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sincerity [JJK]
FanfictionPark Aeyeon harus memilih satu di antara dua pilihan. Terus tinggal bersama sang kakak dengan hubungan terlarang mereka, atau justru tinggal bersama Jeon Jungkook yang notabene bukanlah siapa-siapanya. Jika Aeyeon memilih opsi kedua, maka ia harus r...