Pagi kembali menyapa, dan orang-orang mulai melakukan aktivitas masing-masing dengan semangat membara. Tapi sebelum Aeyeon pergi ke universitas ia harus melakukan kewajibannya sebagai Maid terlebih dulu yaitu menyiapkan segala keperluan Jungkook. Yah, anggap saja begitu.
Mulai dari menyiapkan sarapan, membuatkan bekal karena pria itu yang meminta, dan terakhir memilihkan pakaian yang sekiranya cocok untuk dipakai hari ini. Jika dipikir-pikir, dirinya sudah seperti seorang istri saja.
"Jangan lupa buatkan susu coklat juga untukku," sahut Jungkook yang sedang duduk dikursi meja makan dengan laptop menyala didepannya. Omong-omong pria itu sudah membeli laptop baru. Bahkan lebih mahal dan bagus dari sebelumnya.
"Hm, baiklah." Aeyeon hanya bisa berujar pasrah tanpa mau membantah kalau tidak ingin terjadi pertikaian dipagi yang cerah ini. Saat ini gadis itu tengah mencuci piring kotor di wastafel.
Beberapa menit berlalu dan akhirnya minuman yang diminta Jungkook sudah siap. Aeyeon lantas membawanya ke meja makan dengan hati-hati. Ia melakukan semua kegiatannya pagi ini dengan lancar tanpa ada hambatan sedikitpun.
"Hei, bagaimana kau mau pergi ke kampus jika memakai baju saja tidak becus."
Pergerakan jari-jari Jungkook yang tengah menari diatas keyboard langsung terhenti saat melihat jari-jari mungil yang tanpa permisi menyentuh kerah bajunya. Ia mendongak sedikit, dan mendapati Aeyeon yang dengan wajah serius membenarkan kerah bajunya.
Entah kenapa, Jungkook merasakan debaran jantungnya berdetak lebih cepat dari biasanya sekarang. Saat menatap Aeyeon lebih dekat.
"Sudah," ucap Aeyeon sembari tersenyum sumringah dan menatap pada Jungkook. Namun dirinya langsung terdiam kala melihat tatapan Jungkook yang begitu dalam mengarah padanya.
Sampai akhirnya Jungkook tersadar apa yang ia lakukan adalah sesuatu hal yang salah. Ia segera beranjak dan meminum susu coklatnya secepat yang ia bisa walaupun itu masih sedikit panas.
"Aku pergi dulu!" serunya saat sampai di ambang pintu dengan raut muka yang sulit dideskripsikan.
"Aish, kenapa dia menatapku seperti itu, sih." Aeyeon menggelengkan kepalanya pelan merutuki tingkah aneh Jungkook tadi. Ia pun memilih cepat-cepat bersiap karena sebentar lagi kelas akan dimulai.
~♡︎~
Suasana kantin saat ini sangat ramai karena sudah waktunya para mahasiswa mengisi perut mereka yang keroncongan. Tak terkecuali Aeyeon dan teman-temannya yang sudah memesan Bulgogi dan makanan lainnya untuk makan siang mereka kali ini.
"Apa kalian sudah mendapatkan model untuk pemotretan nanti? Project itu akan dilaksanakan besok, bukan?" gadis berambut panjang berwarna kecoklatan membuka suara sebelum menyuapkan Kimchi kedalam mulutnya.
Aeyeon sukses tersedak setelah itu, ia terbatuk dan segera meminum lemon tea yang dipesannya untuk melegakan tenggorokan. "Besok?!" pekiknya terkejut sembari menatap Soodam dengan manik membulat sempurna.
Soodam lekas mengangguk, "Kau lupa, ya?" desisnya lalu menggeleng pelan dengan kekehan ringan sebagai pengiring.
Aeyeon memukul pelan meja lalu menggeram kesal, "Aish, bagaimana bisa aku sampai lupa." gerutunya pelan. Beberapa detik kemudian ia menolehkan kepalanya kearah Younghoon dengan raut manis.
"Younghoon-ie.. kau mau, 'kan?" ujarnya dengan nada imut dan bergelayut pada tangan besar Younghoon. Jangan lupa tatapan momohon andalan yang dimilikinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sincerity [JJK]
FanfictionPark Aeyeon harus memilih satu di antara dua pilihan. Terus tinggal bersama sang kakak dengan hubungan terlarang mereka, atau justru tinggal bersama Jeon Jungkook yang notabene bukanlah siapa-siapanya. Jika Aeyeon memilih opsi kedua, maka ia harus r...