Semenjak kejadian pagi itu, hampir tidak ada percakapan sama sekali diantara keduanya. Atau mungkin hanya kalimat singkat seperti Jungkook yang menyuruh Aeyeon untuk membuatkan sesuatu. Dan gadis itu langsung menurutinya tanpa mengeluarkan sepatah katapun. Selebihnya tidak ada percakapan lagi.
Sekarang Aeyeon berada dikamarnya, merenung sembari menekuk lutut dan meletakkan kepala diatasnya di sebelah ranjang. Perasaannya kalut, ia sungguh tidak menyangka jika Jungkook akan melakukan hal itu. Meskipun hanya mengecup singkat tengkuknya, tetapi itu terasa tabu dan aneh. Maksudnya, tidak ada hubungan apapun diantara mereka. Bagaimana bisa Jungkook melakukan hal seperti itu padanya.
Sementara yang ia tahu Jungkook sudah mempunyai kekasih. Ia mengetahuinya saat minum bersama dan telinganya masih samar-samar mendengar percakapan Jungkook bersama teman-temannya, mereka terdengar membicarakan seorang gadis.
"Tidak mungkin. Tidak mungkin aku menyukainya."
Aeyeon menggeleng beberapa kali berusaha mengusir pikiran konyolnya barusan. Ia menengadah, dan meletakkan satu tangannya di udara.
"Tidak mungkin kan aku menyukai dua pria sekaligus?" monolognya bingung seperti orang idiot. Sepersekon kemudian ia mengacak rambutnya dengan perasaan kesal sekaligus putus asa.
Aeyeon kalut dalam pikiran. Ia membingungkan perihal perasaannya yang tak menentu. Jujur saja, saat berdekatan dengan Jungkook hatinya merasakan gelenyar aneh yang nyaris sama saat dirinya bersama Younghoon.
"Ayolah, itu konyol." Aeyeon menutup kedua matanya rapat lalu mengeluarkan desisan frustasi setelah itu.
Masalahnya, Jeon Jungkook dan Kim Younghoon itu nyaris sama. Mereka sama-sama menyebalkan. Namun bisa juga membuatnya meleleh karena sifat lembut yang kerapkali mereka tunjukkan.
Beberapa menit berselang ia habiskan untuk melamunkan hal yang tidak pasti, ponselnya berbunyi nyaring menandakan ada telepon masuk. Begitu melihat siapa sang penelpon, kedua sudut bibirnya langsung terangkat tinggi.
"Hmm? Ada apa menelponku?"
"Nanti malam berangkat bersamaku."
"Kalau aku tidak mau bagaimana?" balasnya membentuk senyum jahil.
"Maka aku akan berangkat sendiri." sahut lawan bicara yang terdengar tanpa beban sama sekali. Membuat lekukan senyum diwajah Aeyeon luntur dan mengeluarkan decakan sebal.
"Baiklah, kita berangkat bersama. Nanti tunggu aku di depan supermarket seperti biasa." ujarnya datar, mengundang kekehan Younghoon diseberang sana.
"Kalau begitu jangan lupa berdandan yang cantik. Dan jangan sampai terlambat, ingat itu."
Aeyeon berdesis ringan setelah telepon tertutup. Ia beranjak dari duduknya dan menghempaskan diri ke atas ranjang setelah meletakkan ponsel di tempat semula yaitu nakas.
"Astaga, Yeon! Kau tidak mungkin menyukainya! Tidak! Jangan sampai," geramnya lelah terus dikelilingi pikiran antara Jungkook atau Younghoon.
"Aish, lebih baik aku tidur." ucapnya sebelum memeluk guling dan menutup mata. Sekitar tiga jam lagi ia harus pergi ke kampus untuk menghadiri karnaval yang diadakan setiap tahunnya.
~♡︎~
Jungkook sudah bersiap mengenakan pakaian santai namun masih terlihat keren untuk pria seumuran dirinya. Hanya mengenakan jeans hitam dan kaos abu-abu dengan bahan agak tebal yang bagian lengannya di gulung sampai siku.Setelah ini ia akan menjemput Nalhee kerumahnya menggunakan mobil untuk berangkat bersama. Tentu saja, sebagai seorang kekasih agaknya hal itu perlu dilakukan untuk membuat hubungan semakin erat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sincerity [JJK]
FanfictionPark Aeyeon harus memilih satu di antara dua pilihan. Terus tinggal bersama sang kakak dengan hubungan terlarang mereka, atau justru tinggal bersama Jeon Jungkook yang notabene bukanlah siapa-siapanya. Jika Aeyeon memilih opsi kedua, maka ia harus r...