Chapter 12

2.1K 264 21
                                    

Hari minggu seharusnya dipakai untuk bersantai sekaligus mengistirahatkan tubuh setelah melewati hari-hari yang menguras tenaga. Semua orang agaknya melakukan hal demikian.

"Bersihkan kamar mandi juga, aku membersihkannya terakhir kali sebulan yang lalu."

Suara itu lagi. Yah, itulah alasan Aeyeon tidak menggunakan hari liburnya untuk bersantai. Jeon Jungkook selalu menyuruhnya membersihkan atau menyiapkan ini itu. Oke, Aeyeon mengerti kalau ia harus memenuhi persyaratan kemarin tentang dirinya harus memenuhi semua permintaan Jungkook sebagai imbalan pria itu mau menjadi model untuk pemotretannya.

Tapi bisakah dia memberinya waktu sebentar saja? Setidaknya untuk membersihkan diri dan menyuapkan sarapan kedalam mulut. Oh tentu tidak. Jungkook agaknya terlalu kejam.

Baru saja selesai membersihkan dapur yang sudah seperti kapal pecah dan sekarang telah berubah menjadi lebih baik, Jungkook mengeluarkan suaranya lagi untuk menyuruhnya membersihkan kamar mandi.

"Ya, baiklah."

Dengan pakaian yang masih sama seperti semalam yaitu hotpans berbahan jeans dipadu dengan kaos putih polos yang agak kebesaran, ini pemberian dari Jimin dua bulan lalu. Aeyeon lekas berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan semuanya.

Sejujurnya ia sudah terbiasa melakukan pekerjaan rumah seperti ini. Jika bukan dirinya siapa lagi yang melakukan pekerjaan rumah sementara Kakaknya pergi bekerja.

Aeyeon memulai dengan memberi lantai kamar mandi dengan pembersih khusus yang diwadahkan didalam botol. Kemudian mulai menyikatnya sampai kerak-kerak kotor menghilang walau tidak hilang sempurna.

"Ayolah.." kekesalannya tiba-tiba memuncak lantaran shower diatas kepalanya tak kunjung mengeluarkan air.

Mulutnya mengeluarkan decakan jengkel dan berakhir memanggil Jungkook untuk meminta bantuan.

"JUNGKOOK-SSI, BISAKAH KAU MEMBANTUKU?! KERAN AIRNYA SEPERTINYA RUSAK!" panggilnya berteriak dengan suara kencang agar Jungkook dapat mendengar.

Tak berapa lama kemudian terdengar suara langkah kaki yang berjalan setengah berlari mendekat. Aeyeon bergeser dari tempatnya bermaksud mempersilahkan Jungkook untuk mengecek apa yang sekiranya rusak.

Namun ditengah-tengah itu kedua maniknya membulat saat melihat bagaimana penampilan Jungkook saat ini. Memakai celana pendek sebatas lutut, dan atasnya tidak memakai sehelai benang pun. Dalam arti lain saat ini Jungkook shirtless.

"Padahal aku sudah membayar tagihannya. Aku harus bilang pada Ahjumma menyebalkan itu." gerutu Jungkook sambil terus mengecek.

"K-kenapa kau tidak pakai baju?"

"Tolong pegang ini," Jungkook tidak menjawab melainkan menyuruh Aeyeon untuk membantunya memegang sebuah alat yang menempel pada dinding.

Demi apapun. Tubuh Jungkook begitu manly. Otot-ototnya yang terlihat sangat kokoh, ditambah dengan kotak-kotak yang terbentuk sempurna di bagian depan perutnya. Sebagai wanita yang sudah berumur 23 tahun, Aeyeon sulit mengendalikan pikirannya untuk tidak membayangkan hal yang agak menyimpang.

Sambil berusaha menetralkan detak jantung, gadis itu menuruti apa kata Jungkook untuk membantunya. Mendadak terbayang bagaimana jika nanti Jungkook menindihnya diatas ranjang dengan begitu jantan.. ah, stop Aeyeon stop! Stop your dirty imagine!

Aeyeon menggelengkan kepalanya pelan beberapa kali mencoba mengusir pikirannya yang sudah kemana-mana.

"Sepertinya rusak lagi. Aku akan memperbaikinya bes--"

Ucapan Jungkook terpotong oleh guyuran air shower yang tiba-tiba keluar dari atas mereka dan membuat keduanya langsung basah kuyup. Jungkook dengan cekatan berusaha menahan derasnya air dengan mengotak-atik keran agar shower dindingnya berhenti.

Aeyeon mengusap wajahnya yang penuh air, baju serta rambutnya sudah basah sepenuhnya sekarang. Begitu juga dengan Jungkook didepannya.

Namun sepertinya usaha Jungkook sia-sia dan tidak membuahkan hasil sama sekali. Yang ada debit air malah semakin keluar deras.

Baru saja membalikkan badan, ia langsung membeku ketika melihat bagaimana keadaan serta penampilan Aeyeon sekarang.

Gadis itu hanya mengenakan kaos putih polos yang cenderung tipis dan tidak mengenakan apapun selain Bra didalamnya. Sebagai laki-laki normal yang tentu mempunyai hormon seksual, Jungkook benar-benar tercekat dengan apa yang dilihatnya sekarang.

Aeyeon sendiri hanya memandang Jungkook dengan tatapan bingung yang terlihat polos dan belum menyadari bahwa pakaian yang dikenakannya kini sudah tembus pandang sehingga memperlihatkan kulit seputih salju miliknya, jangan lupakan dengan Bra berwarna merah tua itu yang sudah terpampang jelas.

Satu lagi. Ia masih terpaku dengan kondisi Jungkook saat ini. Bayangkan saja, seorang pria berotot berpewerawakan tinggi yang shirtless dengan rambut hitam yang basah serta berantakan tertimpa air. Perempuan mana yang tidak gugup melihatnya.

Jungkook melangkah maju perlahan dan berakhir menyenderkan Aeyeon ke dinding tanpa gadis itu sadari. Mereka sudah tidak peduli dengan air shower yang masih mengalir diatas sana.

"Kau menggodaku terlalu jauh." bisiknya tepat didepan telinga Aeyeon. Disusul dengan kecupan ringan di ceruk leher gadis itu. Rasanya darah Aeyeon berdesir hebat kala merasakan sensasi barusan.

Tatapan Jungkook tak lepas dari wajah tegang Aeyeon yang berada satu senti dibawahnya. Sedangkan tubuh bongsornya kian menghimpit gadis itu sampai keduanya benar-benar menempel, tak ada jarak sedikitipun.

Wajah Jungkook pun kian mendekat dan Aeyeon yang terus memundurkan wajahnya walau sudah tak ada celah sedikitpun.

Hingga satu dorongan yang cukup kuat berhasil membatalkan niat Jungkook yang hendak mendaratkan ciuman karena hilang kendali. Napas Aeyeon bergemuruh, ia menutupi dadanya menggunakan kedua lengan sembari menatap Jungkook penuh peringatan.

"Kau seharusnya tidak melakukan ini!" paparnya dengan kedua netra yang sedikit memburam.

Jungkook menyapu bibirnya menggunakan lidah, "Maaf." gumamnya singkat dengan rasa bersalah.

Aeyeon mengambil langkah untuk keluar dari kamar mandi dengan amarah yang memuncak. Dan Jungkook mengepalkan kesepuluh jarinya lalu menggeram, antara frustasi dan marah pada dirinya sendiri.






>TBC<

Chapternya pendek.
Tapi cukup berkesan kan :))🌚🌚

Btw plis jangan jadi siders :))

Sincerity [JJK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang