Ini adalah malam terakhir Aeyeon bekerja di Candelaria, sebuah kelab malam di daerah Itaewon yang merupakan tempatnya bekerja selama kurang lebih satu bulang belakangan.
Juga setelah ini, ia akan pergi keruangan bos untuk merundingkan perihal dirinya hendak mengundurkan diri.
"Kau yakin ingin keluar, Jean?" tanya seorang pelayan sepertinya sembari membersihkan meja menggunakan lap khusus.
Aeyeon berdeham sebentar, "Aku tidak nyaman disini. Omong-omong nama asliku Aeyeon, Jeanne hanya nama samaran." jawabnya terkekeh renyah.
"Benarkah? Jadi selama ini Jeanne itu nama palsu? Aigoo..."
"Begitulah. Younghoon yang menyarankannya,"
Gadis bernama Min Sena itu hanya mengangguk sebagai jawaban.
Beberapa menit kemudian jarum jam menunjukkan pukul sebelas malam yang dimana adalah waktu bekerja Aeyeon habis dan digantikan oleh pelayan lain.
"Teman-teman, aku ingin keruangan bos dulu. Doakan semoga berhasil," ucapnya sambil tersenyum gugup.
"Pasti! Sampai jumpa, kami pasti akan merindukanmu!" sahut salah satu pelayan wanita yang cukup dekat dengannya.
Walaupun dirinya baru bekerja satu bulan belakangan, tetapi mereka sudah dekat dan bisa juga dikatakan sebagai sahabat. Aeyeon amat beruntung mendapatkan kawan seperti Sena, Soojung, maupun teman-teman lainnya.
"Permisi Bos," Aeyeon memasuki sebuah ruangan yang tidak begitu besar dengan penerangan yang remang-remang.
"Eoh, Jeanne? Ada apa kemari?" balas bosnya ramah seperti biasa.
"Eumm.. sebenarnya aku hendak mengundurkan diri dari sini," ucapnya tanpa mau berlama-lama.
Bosnya yang mengenakan setelan jas formal itu tampak terkejut, "Kenapa tiba-tiba?"
Aeyeon menggigit bibir bagian dalamnya resah, sementara otaknya tengah memikirkan hal yang logis untuk diutarakan pada bosnya.
"Jadwal kuliahku terlalu padat, Bos. Belum lagi tugasku yang menggunung. Maafkan aku tidak bisa bergabung dengan kalian lagi," jawabnya kemudian membungkuk tanda maaf.
Sempat ada keheningan yang melingkupi, dan Aeyeon semakin gugup akan hal itu. Ia takut jika setelah ini bosnya akan marah dan langsung mengusirnya tanpa memberi uang pesangon.
"Baiklah, aku mengerti. Kau bekerja sangat baik disini, terimakasih sudah bergabung bersamaku disini. Kuharap di lain waktu kita masih dapat bertemu." diluar dugaan, Bosnya malah bersikap tetap ramah dan tak ada sama sekali sirat kemarahan diwajahnya.
Pria itu memberikan sebuah amplop berwarna coklat yang cukup tebal, Aeyeon menerimanya dengan ada sedikit keraguan.
"Kalau begitu aku permisi, Bos. Terimakasih banyak." Gadis itu menunduk sopan untuk yang terakhir kali dirinya menjadi seorang pelayan disini. Kemudian berbalik badan dan menghembuskan napas lega dibalik pintu setelah menutupnya dengan rapat.
Setelah dirasa perasaannya kembali tenang, Aeyeon melangkahkan kaki ke ruang ganti dimana tasnya berada disana. Omong-omong ia sudah berganti baju.
Setelah ditelisik, tidak ada teman-temannya disini. Jadi ia memutuskan untuk langsung keluar dengan praduga bahwa mereka mungkin sedang menjalankan tugas.
Awalnya semua baik-baik saja, namun saat melewati lantai dansa tak sengaja kedua maniknya menangkap sebuah pemandangan yang tak asing. Dua detik kemudian kedua matanya membulat tak percaya dan refleks menutupi mulut menggunakan telapak tangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sincerity [JJK]
Fiksi PenggemarPark Aeyeon harus memilih satu di antara dua pilihan. Terus tinggal bersama sang kakak dengan hubungan terlarang mereka, atau justru tinggal bersama Jeon Jungkook yang notabene bukanlah siapa-siapanya. Jika Aeyeon memilih opsi kedua, maka ia harus r...