Chapter 01

4.8K 448 7
                                    

Author Pov

Kedua iris kelam miliknya terus saja menatap seorang gadis yang masih terlelap nyenyak diatas sofa itu. Ia hanya memikirkan, sebenarnya ada apa dengan Aeyeon dan juga kekaknya, Jimin.

Jungkook sudah mengenal Jimin sejak lama, pertemuan mereka berlangsung 7 tahun lalu dan sampai sekarang mereka berteman baik. Park Jimin yang Jungkook kenal adalah seorang pria yang penyayang, tidak suka melakukan kekerasan pada wanita. Terlebih pada Aeyeon, adiknya.

Namun saat kejadian malam itu yang ia saksikan dengan matanya sendiri, Jungkook masih tidak percaya sampai saat ini kalau Jimin sampai setega itu bisa melakukannya pada Aeyeon.

"Eungghh.."

Suara lenguhan berhasil menyadarkan lamunan Jungkook, dilihatnya Aeyeon yang baru terbangun dan sekarang sedang membiaskan cahaya diruangan ini.

"Sudah puas tidurnya?"

Butuh waktu 10 detik untuk Aeyeon memfokuskan kembali pikirannya, selepasnya ia terkejut mendapati Jungkook yang sedang duduk diatas sofa disebelahnya dengan melayangkan tatapan bertanya.

"S-sudah.." jawabnya pelan dengan aksen kaku.

Astaga, kenapa dia ada disini saat aku baru bangun tidur? Pasti aku sangat berantakan sekarang. Aeyeon menggerutu dalam hati dan hanya bisa menundukkan wajahnya malu.

"Mandilah, aku sudah membawakan baju untukmu. Setelah itu ikut aku kesuatu tempat," ujarnya sembari menunjuk sebuah totebag coklat yang ada diatas meja menggunakan dagunya.

Aeyeon mengikuti arah tunjuk itu dan bangun dengan perlahan, setelah mengambilnya ia berlalu menuju kamar tanpa berkata lagi. Sejujurnya ia belum tahu dimana letak kamar mandi di apartemen ini, tetapi berhadapan dengan Jungkook rasanya sangat canggung.

Jungkook menghela napas pelan sembari mengantar Aeyeon dengan tatapannya. "Kalian itu kenapa sebenarnya?"

Mendadak terlintas dipikirannya untuk menelepon Jimin. Barangkali pria itu akan mengatakan mengenai hal tersebut padanya mengingat dirinya adalah teman dekat lelaki itu.

"Halo, hyung?"

"Ada apa menelponku? Kalau kau ingin menanyakan soal semalam aku akan tutup teleponnya." balasnya dengan nada yang dingin dan menusuk. Terdengar menyeramkan.

Jungkook sempat terperanjat karena itu, ia menyapu bibirnya sejenak. "Katakanlah, Hyung.. kenapa kau berbuat seperti itu pada adikmu sendiri?" walau sudah diperingatkan, Jungkook tetap bertanya tentang itu.

Dan seperti yang dibilang Jimin tadi, telepon langsung terputus dan itu membuat Jungkook membuang napas kasar. Ia meremat ponselnya, entah kenapa ia jadi merasa emosi.

"Baiklah, akan kutanyakan saja pada Aeyeon." gumamnya dengan sorot mata menatap lurus kedepan. Daripada bosan menunggu Aeyeon membersihkan dirinya dikamar mandi, Jungkook memutuskan untuk bermain game diponselnya.

~♡︎~

Akhirnya, Aeyeon bisa lagi menikmati guyuran air menyegarkan yang dikeluarkan dari shower diatasnya saat ini. Rasanya lebih tenang dan nyaman daripada tadi.

"Syukurlah, bekas menyebalkan itu hilang juga." gumamnya bernapas lega menatap pantulan dirinya dari cermin. Menatap dirinya sendiri dengan tatapan sendu.

"Bagaimana kehidupanmu setelah ini, Yeon? Yang kau punya didunia ini hanya Kakakmu saja, tapi dia bersikap seperti itu padamu. Dan sepertinya, tidak ada harapan lagi." monolognya lalu tersenyum kecut.

Sincerity [JJK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang