Jeon Jungkook pulang dari kantornya sekitar pukul 10 malam. Pria itu bergegas memasuki apartemen dan berjalan menuju sebuah tempat untuk mencari seseorang.
Setelah membuka pintu, Jungkook langsung disuguhkan oleh pemandangan yang benar-benar tidak aman untuk hormonnya sebagai laki-laki normal.
"Kkamchagiya!" Aeyeon memekik keras saat membalikkan badan dan menemukan presensi Jungkook yang berdiri dengan tatapan lapar kepadanya.
"Sepertinya kau benar-benar memintaku untuk menerkammu sekarang juga." ujarnya sembari meniti penampilan Aeyeon dari atas sampai bawah. Gadis itu memakai pajamas terusan diatas lutut berwarna hitam polos dengan sedikit garis-garis samar dibagian atasnya. Kontras sekali dengan warna kulitnya yang seputih salju. Pria manapun akan tergoda jika melihatnya.
Jungkook sangat menyukai warna hitam. Dan Aeyeon benar-benar menggodanya dengan baju tidur seksi yang dipakainya itu.
"Ini ponsel untukmu sebagai ganti yang kubanting kemarin. Setelah itu siapkan aku makan malam." ujarnya dengan tatapan dingin sembari menyodorkan sekotak berisi ponsel baru.
Apakah Jungkook sudah seperti saat aku pertama menemuinya? Batin Aeyeon dengan sedikit rasa bersalah. Barangkali ia membuat kesalahan dan membuat Jungkook kesal sehingga menatapnya dingin begitu.
"Terimakasih, aku akan menyiapkannya sekarang." jawabnya seraya menerima kotak putih itu dan meletakkannya diatas meja kemudian berjalan keluar kamar dengan Jungkook yang mengekor dibelakang. Sepertinya membuka ponsel itu sekarang bukanlah waktu yang tepat.
"Kau mau kemana?" namun saat sampai di ruang tengah, Jungkook malah mencekal pergelangan tangannya sehingga niat awal yang hendak menuju dapur jadi terurungkan.
"Eh? Katamu menyiapkan makanan? Aku akan membuatnya sekarang."
Jungkook terkekeh sensual, "Kemari dulu," ajaknya seraya menarik sang gadis menuju sofa ruang tengah. Kemudian duduk disana membuat Aeyeon semakin bingung atas perlakuan aneh Jungkook.
"Kau belum mengerti juga?"
Dengan polosnya Aeyeon menggeleng pelan, "Mengerti apa?"
Tanpa mau menunggu lama lagi dan tanpa basa-basi berlanjut, dengan tenaga kuatnya Jungkook mengangkat Aeyeon menjadi duduk diatas pahanya yang kokoh. Sontak hal itu membuat sang gadis terkejut, apalagi ketika menyadari jarak wajahnya terlalu dekat dengan Jungkook.
"Makan malamku ada tepat dihadapanku."
Aeyeon mengerjapkan kedua matanya terkejut dan semakin bingung. Sementara Jungkook menarik pinggangnya untuk semakin menempel padanya. Sehingga baju terusan yang gadis itu pakai sedikit tersingkap dan memperlihatkan paha putihnya yang menggoda.
"Disini gerah sekali," ucapnya seraya melepas sampul dasinya hingga kemejanya menjadi polos. Tidak sampai disitu, Jungkook bahkan menanggalkan dua dari teratas kancing kemejanya.
"Jungkook, tapi ini terlalu deka--ahh.."
Ucapannya terpotong lantaran Jungkook yang secara tiba-tiba memberikan sengatan pada perpotongan lehernya. Rasanya antara sakit dan geli. Aeyeon hanya mampu meremat rambut pria itu untuk menyalurkan rasa yang saat ini ia rasakan.
"Malam ini kau terlihat sangat menggoda. Aku jadi ingin menerkammu sekarang," jedanya menatap sayu pada Aeyeon yang sudah gugup setengah mati dalam keadaan posisi yang terlalu intim ini.
"Kali ini kau harus membalasku, aku tidak mau bermain sendiri lagi." ujarnya sebelum mendaratkan bibir basahnya diatas bibir Aeyeon, kemudian melumatinya dengan penuh gairah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sincerity [JJK]
FanfictionPark Aeyeon harus memilih satu di antara dua pilihan. Terus tinggal bersama sang kakak dengan hubungan terlarang mereka, atau justru tinggal bersama Jeon Jungkook yang notabene bukanlah siapa-siapanya. Jika Aeyeon memilih opsi kedua, maka ia harus r...