*disarankan untuk memutar mulmed diatas sambil baca chapter ini ya :)
----
Sudah terhitung tiga hari Aeyeon belum juga sembuh dari demamnya. Setiap hari gadis itu hanya bisa berbaring diatas ranjang dengan keadaan tubuh yang panas karena kalau bergerak sedikit saja kepalanya akan langsung terasa pusing.
Sudah tiga hari pula ia membisu tidak mau berbicara dengan Younghoon. Hatinya masih terasa sesak atas kejadian tiga hari lalu dimana ia menjatuhkan harga dirinya sendiri hanya untuk melakukan sesuatu hal yang terlalu sepele.
Semuanya sudah terlanjur terjadi. Aeyeon sadar, ia telah melukai perasaan dua pria sekaligus. Ia memanfaatkan Younghoon sebagai objek untuk mengetes Jungkook apa ia serius mencintainya atau tidak.
Tentu saja kalau Younghoon tahu, ia pasti akan sakit hati dan kecewa padanya.
"Kau jahat, Aeyeon! Kau jahat!" pekiknya sambil memukuli bantal di sebelahnya dengan pipi yang sudah basah karena air mata.
"Kau juga jahat, Jungkook! Kau jahat sekali padaku! Aku benci padamu!" pekiknya lagi, kali ini dengan tangis yang semakin pecah.
Membuat orang yang memang hendak masuk kedalam kamarnya cepat-cepat menghampiri karena mendengar tangisan dari dalam sana.
Hyejung terlebih dulu menyimpan nampan berisi bubur dan juga obat diatas nakas, lalu menghampiri Aeyeon dengan wajah paniknya.
"Aeyeon, wae geurae?" tanyanya khawatir sembari menyingkirkan helaian rambut Aeyeon agar ia bisa melihat wajahnya. Dan ya, Aeyeon menangis. (Ada apa)
"Kenapa menangis? Lidahmu pahit lagi, ya?" tanyanya lembut sembari mengelus sayang puncak kepala gadis itu.
Aeyeon menggeleng, masih tetap menyembunyikan wajahnya di bantal. "Eonnie, bukankah aku sangat jahat?" paraunya dengan tangis tersedan-sedan.
Hyejung mengernyitkan dahinya tidak mengerti. "Wae? Ada masalah? Ayo ceritakan pada Eonnie," balasnya kelewat lembut sembari membantu Aeyeon untuk duduk dari baringnya.
Dengan kepala tertunduk Aeyeon menghapus air matanya cukup kasar. "Eonnie, biarkan aku memelukmu." ucapnya dengan aksen malu-malu. Yang ia butuhkan saat ini hanya pelukan hangat.
"Tentu, Aeyeon. Peluklah," Hyejung duduk di bibir ranjang kemudian merentangkan kedua tangannya bersiap menerima hamburan pelukan dari Aeyeon.
Saat sudah dalam pelukan, tangisnya semakin pecah dan kali ini terdengar sangat pilu. "Eonnie, aku jahat sekali. Aku sudah menyakiti dua laki-laki yang ku sayang."
"Siapa, hm? Kalau kau mau cerita, cerita saja pada Eonnie jika itu meringankan beban pikiranmu."
"Eonnie janji tidak akan menceritakannya pada Kakak?" Aeyeon mendongak dengan kedua mata yang memerah, terlihat seperti anak kecil. Dan itu membuat Hyejung melepaskan tawa kecilnya.
"Janji." jawabnya mantap.
Butuh beberapa detik lagi untuk Aeyeon menceritakan semuanya pada Hyejung. Ia tidak bisa memendamnya sendiri. Berhubung Younghoon tak ada, jadi selama tiga hari ini dirinya memendam semuanya.
Aeyeon mulai menceritakan kejadian sebenarnya yang membuatnya menjadi resah seperti ini. Mulai dari Jungkook yang diam-diam bertunangan di belakangnya, dan ia merasa sakit hati dan berniat membalas. Namun tak sesuai dugaan awal kalau memang benar Jungkook mencintainya, pria itu akan menariknya pergi dari perpustakaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sincerity [JJK]
FanfictionPark Aeyeon harus memilih satu di antara dua pilihan. Terus tinggal bersama sang kakak dengan hubungan terlarang mereka, atau justru tinggal bersama Jeon Jungkook yang notabene bukanlah siapa-siapanya. Jika Aeyeon memilih opsi kedua, maka ia harus r...