BAB 46: Keindahan di Desa Dunster

1.8K 149 0
                                    

Dunster Village, West Somerset, UK

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dunster Village, West Somerset, UK


Stela menjepit bibir beberapa saat setelah mendengar cerita dari Vincent tentang mimpinya. Dia mengamati pria itu lamat-lamat.

"Ciri-ciri wanita itu gimana?" tanya Stela pelan nyaris tak terdengar oleh Vincent.

"Apa, Sayang?"

"Ciri-ciri wanita yang ada di mimpi kamu gimana?" ulang Stela lagi.

Vincent menggelengkan kepala. "Wajahnya buram, jadi saya nggak bisa melihat dengan jelas. Hanya saja dia memiliki rambut yang panjang."

Stela menelan saliva mendengar jawaban suaminya.

Kirania? Mungkinkan mimpi yang dialami Vincent berhubungan dengan kematian Kirania? bisik Stela dalam hati.

"Pria yang mengenakan tuxedo itu gimana? Kamu lihat wajahnya?" tanya Stela lagi.

"Sama, buram. Saya nggak bisa lihat wajah orang itu dengan jelas. Dia hanya minta saya hentikan berita dan investigasi yang kami lakukan. Pria itu juga mengucapkan kalimat yang sama dengan malam sebelumnya," jawab Vincent mengatakan yang sebenarnya.

"Maksudnya, kamu sebelum ini juga bermimpi dengan pria bertuxedo?"

Vincent melenggut, membenarkan perkataan Stela. "Baru kemarin malam."

"Kenapa kamu nggak cerita sama aku?" ujar Stela cemas.

Vincent mengamati wajah istrinya yang tampak khawatir, lantas membelai lembut pipi chubby itu.

"Saya nggak mau bikin kamu khawatir seperti ini, Sayang. Lagian saya pikir itu hanyalah mimpi biasa."

Stela mengeratkan pelukannya, tak peduli sekarang selimut telah membuat tubuh bagian atasnya tersingkap sehingga bisa merasakan kehangatan kulit Vincent tanpa pembatas.

"Tapi kamu harusnya cerita. Kali aja ada hubungannya dengan kejadian itu," bisik Stela semakin mengeratkan pelukan.

"Sayang," lirih Vincent.

"Kenapa?" Stela meregangkan pelukan dan memandang lagi wajah tampan yang ada di depan matanya.

"Kamu bikin saya mau lagi," sahut pria itu mengerling ke bagian tubuh istrinya.

Sontak Stela menarik selimut dan menutupi lagi tubuhnya. Wajahnya mengerucut menunjukkan raut protes kepada sang Suami.

"Kamu ya. Orang lagi cemas, masih aja mesum," protesnya.

"Ya habis kalau lihat kamu tanpa pakaian, ini jadi bangun," ungkap Vincent melihat pangkal paha.

Stela tertawa pelan melihat tingkah suaminya. Dia mendekatkan kepala, lantas menyesap lagi bibir Vincent tanpa permisi. Meski di dalam hati mulai terbesit rasa cemburu, karena kemungkinan pria itu bisa ingat dengan Kirania, tapi yang ada di pikirannya saat ini hanyalah ingin menghabiskan waktu bersama dengannya, memadu kasih dan saling mencurahkan cinta satu sama lain.

A MAN IN A TUXEDO (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang