BAB 39: Remember You

2.6K 184 1
                                    

Please remember

All my days

As I erase, it becomes more vivid

Even though my heart will hurt

I have to send you off

Please remember me

I only loved you

Remember Me – Gummy (Ost. Hotel Del Luna)


Senyum manis merekah di bibir Vincent begitu matanya terbuka lebar. Dia menatap lembut wanita yang berbaring di sisi kiri tempat tidur.

"Good morning, Sayang. Kamu sudah bangun?" sapa Vincent lembut.

Mata cokelat Stela melebar seketika mendengar apa yang diucapkan suaminya. Bibirnya juga ikut merespons rasa terkejut.

"Kamu ingat siapa aku?" tanya Stela dengan kening berkerut.

"Kamu Stela, istri saya. Kita baru menikah kemarin," jawab Vincent membuat Stela menutup mulutnya dengan kedua tangan. Ada kebahagiaan menyelinap di dalam hati ketika pria itu masih ingat siapa dirinya.

"Kamu ingat, Vin? Kamu tadi malam tidur, 'kan? Nggak begadang karena takut lupa sama aku kalau tidur?"

Dia harus memastikan kembali sebelum benar-benar merasa bahagia. Khawatir juga jika Vincent sengaja tidak tidur, karena ingin mengingat apa yang telah mereka lalui.

Vincent menggelengkan kepala, lalu tersenyum nakal. Pandangannya beralih ke arah dada Stela yang tersingkap saat selimut turun ke bawah.

"Saya tidur, Stela. Nyenyak malah." Tatapan mata elangnya masih belum beranjak dari tubuh istrinya.

"Masih ingat juga bagaimana rasanya pertama kali menyentuh itu," tambahnya mengerling nakal ke bagian atas tubuh Stela.

Gadis itu, ah tidak, wanita itu langsung menarik lagi selimut yang turun tanpa disadarinya. Dia menundukkan kepala dengan raut wajah merah karena malu.

Dengan sigap, Vincent kembali merebahkan tubuh istrinya. Mereka saling berpandangan beberapa saat dengan posisi pria itu berada di atas tubuh Stela.

"Kamu ingat tentang pernikahan kita dan siapa aku?" Stela masih belum percaya.

"Iya," sahut Vincent membelai kening Stela lembut.

"Apalagi yang kamu ingat?" pancingnya.

"Kita melaksanakan akad nikah, terus ke hotel. Setelah itu kita melakukan apa yang seharusnya dilakukan oleh suami istri," jelas Vincent.

"Kejadian sebelumnya?" Stela masih penasaran di sela jantungnya yang kembali berdebar melihat Vincent berada di atas tubuhnya sekarang.

"Semuanya saya ingat. Bagaimana gugupnya kamu waktu berada di pinggir kolam renang, saya juga ingat. Kita main bareng di kamar kamu dan,"—Vincent mengusap lembut bibir istrinya dengan ibu jari,— "Waktu kita berciuman pertama kali juga."

Stela menangkupkan kedua tangan di wajah, kemudian menangis. Dia terisak mengetahui ingatan Vincent telah pulih dalam waktu satu malam, tepatnya beberapa jam setelah malam yang menggairahkan.

"Ssttt ... kenapa nangis, Sayang?" Tangan Vincent beranjak ke pipi istrinya, kemudian menyeka air yang menetes di sana.

"Aku nangis karena ingatan kamu udah pulih," isak Stela pelan.

"Mungkin kamulah obatnya, Stela. Bisa jadi apa yang telah kita lalui tadi malam merupakan terapi untuk saya."

Stela menyeka air mata yang masih berlinang di pipinya. "Aku khawatir setiap bangun pagi bakalan diusir, karena kamu nggak ingat siapa aku? Aku juga cemas kalau kamu histeris saat bangun pagi ini. Aku—"

A MAN IN A TUXEDO (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang