11. at Hospital Wings

1.9K 310 32
                                    

"Loh? George, dimana Profesor Lupin? Bukankah aku memintamu memanggilnya?" Freya mengernyit bingung saat George kembali ke Hospital Wings sendirian.

George mendekati Freya dan duduk di sisi ranjang gadis itu. "Aku tak bisa menemukan Profesor Lupin. Aku sudah cari keruangannya, tapi dia tak ada. Lagipula, seluruh sekolah sedang heboh sekarang."

"Heboh kenapa?"

"Masalah Sirius Black. Profesor Dumbledore menyuruh semua murid untuk tidur di aula malam ini. Mereka akan melakukan pemeriksaan di setiap sudut kastil. Kalau-kalau Sirius Black masih di dalam kastil," Freya mengangguk-anggukkan kepalanya. George menatap Freya lamat-lamat, "—tapi mereka tentu saja tak akan menemukannya bukan? Kau sudah membantunya keluar." Lanjutnya dengan pelan.

Freya mengangkat kedua bahunya, "Ya semoga saja begitu." Freya bangkit dari ranjangnya, ia menurunkan kakinya dan memasang alas kaki.

"Kau mau kemana?" Tanya George heran tapi masih setia duduk dipinggiran ranjang.

"Ke aula. Kau kan tadi bilang seluruh murid disuruh menginap disana malam ini. Lagipula, tanganku juga sudah sembuh kan?" Freya menunjuk lengannya yang sudah kembali mulus tanpa lecet sedikitpun.

George dengan cepat menahan tangan gadis itu yang hendak pergi. "Sudahlah, anggap saja dirimu masih sakit, toh juga Madam Pomfrey tak akan mengecekmu lagi mala mini. Lebih baik tidur di atas ranjang di Hospital Wings, Frey, dibanding tidur di aula dengan kantung tidur."

Freya menatap George dengan curiga, ia kemudian melepas cengkraman tangan George di lengannya. "Halahh... bilang saja kau juga mau tidur disini dengan alasan menjagaku kan?"

George menepuk tangannya dengan takjup. "Nah itu kau mengerti! Ayolah... kita tidur disini saja malam ini. Aku akan meminta yang jaga untuk izin tidur disini." Freya menghela nafasnya.

"Baiklah, suka hatimu, Georgie." George tersenyum mendengar panggilan itu, ia kemudian bangkit mendekati suster yang menjaga Hospital Wings malam ini. Freya pun kembali berbaring di kasur pesakitannya. George ada benarnya juga sih. Ya, setidaknya ia bisa tidur dengan nyenyak disini, jika dia kembali ke aula, murid-murid pasti berbisik-bisik tentangnya. Kenapa sih, tahun ini Freya menjadi bahan gosipan untuk satu sekolahnya?

Freya menarik selimutnya, ia baru saja akan memejamkan matanya saat sayup-sayup ia mendengar suara George yang tengah meminta izin.

"Permisi, Ma'am. Aku tahu bahwa Profesor Dumbledore mala mini menyuruh kami untuk menginap di Aula besar. Tapi seperti yang kau tahu, temanku Freya barusan saja di serang oleh Sirius Black. Lengannya masih sakit dan dia bilang sedikit pusing. Dia tidak diharuskan untuk menginap di aula kan, Ma'am?"

"Ya, tentu saja. Kami akan menjaganya disini."

"Syukurlah, eumm.... Sebenarnya, ia juga memintaku untuk tinggal bersamanya disini. Ia masihi ketakutan. Ia bilang, ia akan lebih tenang jika aku bersamanya malam ini. Menjaganya disini, apa boleh aku menginap disini saja, Ma'am?"

"Benarkah dia bilang begitu?"

"Ya, tentu. Dia selalu seperti itu padaku jika dia ketakutan."

"Heum, baiklah. Kau bisa membantuku mengawasinya kalau-kalau Sirius Black kembali untuk mengincarnya. Kau boleh tetap disini, karena pasien cuma Freya saja, kau bisa berbaring di ranjang yang kosong. Tapi JANGAN berbuat yang aneh-aneh!"

George tersenyum miring.

"Tentu saja, Ma'am. Terima kasih." George berbalik dengan senyuman sumringah yang terlukis di wajahnya.

Freya menatap wajah berseri-seri George dengan menggeleng-gelengkan kepalanya. "Pandai sekali dia memfitnahku seperti itu!" Gerutunya sedikit kesal.

George berbaring dengan perasaan bahagia karena terhindar dari tidur di aula. Ia mengambil posisi di ranjang kosong di sebelah Freya. Ia menutup sisi tirainya agar tak terlihat oleh suster penjaga yang duduk di dekat pintu, berhubung Freya di bawa ke ranjang pesakitan paling ujung tadi.

George menoleh, ia menatap Freya yang masih terjaga. Gadis itu masih menatap lengannya. "Hei, kenapa kau belum tidur?" Ia berbaring miring, menatap Freya dengan lembut.

"Aku belum bisa tidur. Apa kau benar-benar tidak bisa menemukan ayahku tadi George?" Tanya Freya mengalihkan pembicaraannya.

George menggeleng, "Tidak. Tapi tadi aku bertemu dengan Profesor Snape."

"Professor Snape?"

"Ya, aku bertanya padanya kalau-kalau ia melihat Profesor Lupin. Bukannya menjawab, ia malah memeriksa langit melalui jendela dan bergumam sesuatu tentang 'bulan'. Aku tak tahu maksudnya apa dan dia pergi begitu saja. Profesor yang satu ini memang agak sedikit aneh." Gumamnya.

Freya mengernyit bingung, kemudian ia menatap ke arah jendela besar. Ia menghembuskan nafasnya kasar. Tentu saja Remus tidak ada di kastil. Malam ini muncul bulan penuh. Ia pasti menjauhi kastil.

"Begitu, ya. Baiklah, aku rasa aku mengantuk sekarang. Selamat malam, Georgie."

George tersenyum lebar. "Selamat malam, Dummy!"

***

Freya meringis pelan. Tubuhnya terasa sakit dan pegal-pegal sekali saat ia berniat mengganti posisi tidurnya. Tubuhnya juga merasakan sesuatu yang berat. Ia seperti ditindih oleh sesuatu. "Ya tuhan, beratnya!" Freya membuka matanya perlahan. Ia mengerjap-ngerjap. Pemandangan apa yang tengah dilihatnya ini? Bukankah ini tubuh seseorang?

Freya tak sadar bahwa ia kini tengah berada dalam pelukan George. George memeluknya layaknya bantal guling, kakinya menindih kaki Freya, yang membuat Freya tak bisa bergerak. Tangan besar George juga memeluknya dengan erat. Freya yang baru saja menyadari bahwa ia tengah berada dalam pelukan George langsung membesarkan bola matanya. Ia bingung bagaimana bisa George naik ke atas ranjangnya? Astaga pria ini!

Freya mengangkat kepalanya, ia menatap wajah George yang terlihat tenang dalam tidurnya. Berbeda sekali jika ia terjaga. Freya menggelengkan kepalanya. Freya berusaha untuk keluar dari pelukan George namun usahanya sia-sia. Tenaga pria itu terlalu kuat meski tengah tertidur.

"George!" Panggilnya. Bukannya terbangun, George malah semakin mengeratkan pelukannya. "Bangun!!!" Ujarnya lagi.

"Eummmm..." George bergumam.

Freya menghela nafasnya kasar. Freya menajamkan telinganya saat mendengar langkah kaki menuju ke arah mereka. Dengan cepat Freya kembali berusaha melepas pelukan George, ia mendorong-dorong pria itu agar terbangun.

Freya terpaku saat sosok yang berjalan menuju kearah mereka muncul. Tidak hanya satu orang. Wajah Freya memerah semerah mungkin. Rasanya Freya ingin lenyap saja dari permukaan bumi ini sakin malunya.

Profesor Dumbledore, Profesor McGonagall, serta Profesor Snape yang berniat untuk mengecek serta menanyakan beberapa hal terkait kejadian tadi malam kepada Freya, malah dikejutkan oleh pemandangan gadis yang terluka tadi malam itu tengah bermesraan dengan salah seorang anak Weasley.

Freya kembali mendorong tubuh George dengan sekuat tenaganya, sampai-sampai pria itu terjatuh dan mendarat dengan mulus di lantai. George meringis dan mengusap pinggulnya.

"FREYA KAUU—" Makiannya terhenti saat melihat ketiga professor itu menatapnya dengan pandangan yang sulit di artikan. Terutama Profesor McGonagall.

"Tampaknya ada yang bersenang-senang tadi malam?" Freya memelototkan matanya saat kalimat itu keluar dari mulut Profesor McGonagall.

-

-

-

To Be Continued

Edisi Spesial Full Freya dan George wkwkw

Next?

Freya [xGeorge Weasley]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang