Jika ada orang yang berhak mengetahui, itu adalah Harry. Jika bukan karena dia, kita tak akan pernah tahu Voldemort kembali. Dia bukan anak kecil, Molly." Ujar Sirius.
"Tapi dia juga belum dewasa! Freya juga masih dibawah umur, Sirius! Kau malah melibatkannya dalam Orde! Keduanya bukan James dan Lily, Sirius!" Molly tampak marah pada tindakan Sirius yang melibatkan Freya dalam pembicaraan anggota Orde.
Freya juga awalnya tampak bingung saat Sirius dan Remus menyuruhnya turun dan membicarakan beberapa hal. Awalnya ia sedikit ketakutan kalau Remus akan memarahinya perkara ia tidur seranjang dengan George, meskipun tak terjadi apa-apa. Tapi, rupanya mereka membahas permasalahan Harry yang mengeluarkan mantra di luar sekolah dan beberapa urusan Orde terkait kembalinya Voldemort. Dibalik itu, sebenarnya Freya tampak sangat antusias karena bisa bergabung dengan mereka, ia selalu senang dulu saat James mengajaknya berkumpul dengan anggota Orde.
"Oh, ayolah, Molly. Kita semua disini bahkan tahu usia Freya berapa. Dia bukan anak dibawah umur. Freya juga seharusnya sudah bisa ikut dalam rencana kita apapun itu. Freya dan Harry sama-sama sudah besar. Keduanya bisa menghadapi ini. Mereka bahkan bukan anakmu."
Molly mendengus. "Mereka sudah seperti anakku, Sirius. Terlepas Freya lahir lebih lama, tapi ia baru tumbuh sekarang, Sirius! Dia masih di bawah umur bagiku." Molly berdiri di belakang Freya. Ia mengusap bahu gadis yang tengah duduk di kursi itu.
"Siapa lagi yang ia punya?" Kingsley mencoba untuk mengalihkan pembicaraan yang sepertinya semakin panas.
"Ia hanya punya aku. Mengingat status Freya yang sudah dinyatakan meninggal dalam keluarga Potter." Sirius menatap Freya, gadis itu mengangguk mengerti.
"Sangat menyentuh, Black. Mungkin Mr. Potter akan bertumbuh menjadi buronan, seperti ayah baptisnya. Aku cukup terkesan karena Ms. Potter tidak berubah menjadi manusia serigala seperti ayah angkatnya." Freya mendelik tajam ke arah Snape yang tak ia sangka bagian dari Orde.
"Jangan ikut campur, Snivellus." Kata Sirius. Membuat bibir Freya tertarik melihat wajah kesal Snape.
Sirius menatap Molly. "Tentang Freya, Dumbledore sendiri yang menyuruhku untuk memasukkan Freya ke Orde. Ia akan memberi Freya tugas, Molly. Dan aku percaya pada rencana Dumbledore yang masih belum kuketahui." Sirius kemudian menatap Freya.
Freya mengalihkan padangannya ke arah Remus. Remus menganggukkan kepalanya singkat.
Molly kelihatannya masih berat untuk melibatkan Freya dalam urusan Orde. Ia juga tak mau gadis itu kenapa-kenapa. Masalahnya, terkadang urusan Orde bisa saja bersangkutan dengan nyawa. Freya masih terlalu kecil untuk itu, bagi Molly.
Gadis itu mendongak, menatap Molly yang berdiri dibelakangnya. Ia menyentuh punggung tangan Molly yang masih setia berada di bahunya.
"Tak apa, Mom." Ucap Freya. Molly hanya menghela nafasnya.
"Baiklah, aku akan memanggil anak-anak untuk makan malam." Molly beranjak keluar.
Freya ikutan bangkit, berjalan dibelakang Arthur dan Molly.
Gadis itu juga sejujurnya tidak tahu tugas apa yang diberikan Dumbledore. Mungkin Dumbledore akan memberitahunya saat di sekolah. Sebab, kepala sekolah Hogwarts tidak ikut rapat Orde karena mengurus permasalahan Harry yang akan dibawa ke kementerian besok. Harry akan disidang. Dumbledore tengah mengumpulkan bukti untuk membela Harry.
Terdengar langkah kaki turun dari atas. "Kita akan makan di dapur bawah." Molly memandang senang ke arah tangga dimana Harry, Hermione, Ron, dan Ginny tengah berjalan cepat turun dari lantai atas.
TAPPP...
Freya terjengkit kaget melihat dua sosok tinggi berdiri dihadapannya secara tiba-tiba. Fred dan George ber-apparite. Sejujurnya mereka mengolok Molly, namun tetap saja Freya ikutan kaget.
KAMU SEDANG MEMBACA
Freya [xGeorge Weasley]
FantasyNot 100% sama dengan Harry Potter yang asli ya. Karakter asli tetap milik JKR.... Penasaran? Yuk kepoin baca langsung... Spoilernya, Freya Ivy... anaknya Daddy Lupin