"Aku membencinya!"
"Aku juga!"
"Dia sangat kejam!"
"Ya, kan! Aku setuju!"
"Hei, Freya!"
Freya yang tengah menyandarkan tubuhnya di sofa, langsung melirik ke arah Lee Jordan yang memanggil namanya tadi.
"Apa?" Tanyanya dengan malas.
Lee menegakkan kepalanya. "Bilang ke ayahmu. Kami merindukannya!"
Mendengar itu, Freya terkekeh.
Seluruh anak-anak Gryffindor yang mengikuti Laskar Dumbledore berkumpul di ruang rekreasi setelah mereka dihukum oleh Umb*tch. George meresmikan panggilan itu dan anak-anak Gryffindor menyambut dengan suka cita, mereka kini menyebut Profesor pertahanan ilmu hitam itu demikian. Beberapa masih ada yang meringis karena rasa sakit di tangannya.
"Uggghhh... rasaku cuma ayahmu professor pertahanan ilmu hitam yang paling benar dan waras." Ujar Dean.
"Dan Umb*tch yang paling parah dari yang terburuk itu!" Sahut Seamus.
Freya mengangguk dengan senyuman. "Akan kusampaikan padanya nanti. Dia akan senang mendengar ini." Ujarnya bahagia.
"Apa kalian serius?" Freya memutar bola matanya saat mengenal suara itu. Ia mendelik kesal ke arah Alicia. "—kalian lebih suka diajar oleh seorang serigala berbahaya? Dia bahkan dipecat karena kondisinya itu." Tanyanya dengan sarkas.
Kilatan tajam terlihat di mata Freya. Tidakkah Alicia sadar-sadar juga? Gadis itu memang tidak ada tahu malunya!
Orang-orang disan memandangi Alicia dengan tatapan horror. Seharusnya gadis itu belajar bukan? Dari hal yang terjadi pada Parkinson dan Malfoy?
Jangan mengusik dan menghina ayahnya.
Freya hendak bangkit, tapi ia merasakan tanganya begitu dingin dan sedikit kaku. Ini pasti karena luka akibat hukuman Umbridge. Freya menyembunyikan tangannya dalam saku jaketnya. Ia mengurungkan niatnya. Memilih untuk menahan emosinya dulu. Mungkin nanti ia akan melabrak Si Alicia.
"Diamlah, Alicia! Suaramu membuat kupingku sakit! Tolong jangan bicara hal yang tidak-tidak! Kami semua tengah pusing!" Ketus Ginny. Sembari memegang kedua telinganya.
Angelina yang disebelah Alicia mengurut keningnya. Ia sudah lelah sekali mengingatkan Alicia untuk berhenti mengusik Freya. Tapi Alicia tak pernah mau mendengar.
Hermione memandang kesal juga. Ia kemudian menyikut Freya, mencoba untuk mengalihkan pikiran gadis itu. "Aku tak menyangka Cho memberitahu tempat latihan kita pada Umbridge!" Hermione menggerutu di sebelah Freya, gadis itu duduk diantaranya dan Ron.
"Sekarang kita tak bisa latihan lagi, Harry. Nenek tua itu akan mengawasi kita, selalu." Sambung Ron. Harry yang duduk di lantai, tepatnya ia bersandar pada kaki Freya, membuat Freya sedikit merasa kebas di kakinya tapi ia biarkan saja.
Freya menatapnya, "Apa kau sudah bicara dengannya? Cho?"
Harry mengangguk. "Kami putus." Jawabnya dengan datar.
"Benarkah? Aku tak menduganya." Ujar Ron.
Freya tersenyum masam. Ia mendukung Harry putus dengan Cho. Entah kenapa Harry terlihat tidak cocok dengannya. Cho baik, tapi Freya tak suka. Ia benci tatapan Cho yang memandangnya tak suka karena Freya dekat dengan Harry. Cho selalu cemburu. Terutama pada Hermione.
Harry menatap anak-anak Gryffindor yang tadi terkena hukuman juga. "Maafkan aku, kalian jadi terkena hukuman karenaku." Ujarnya menyesal.
Fred mengernyit, "Kau tak perlu minta maaf, Harry. Kami juga termasuk di dalamnya. Yang salah adalah si Umb*ch itu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Freya [xGeorge Weasley]
Viễn tưởngNot 100% sama dengan Harry Potter yang asli ya. Karakter asli tetap milik JKR.... Penasaran? Yuk kepoin baca langsung... Spoilernya, Freya Ivy... anaknya Daddy Lupin