2. Hagrid's Class

2.9K 409 8
                                    

"Hermione kau mau kemana?" Freya memanggil Hermione yang langsung berlalu begitu saja setalah kelas Rune Kuno yang mereka ikuti berakhir.

"Ahhh... aku ada kelas lagi setelah ini, Frey. Aku harus bergegas." Ucapnya.

Frey mengernyit bingung, namun ia tetap mengekori Hermione. "Oke. Tapi, kelas selanjutnya itu Kelas Pemeliharaan Satwa Gaib, kan? Ayo berangkat bersama. Aku juga ambil kelas itu."

Hermione menghentikan langkahnya sejenak dan berbalik menghadap Freya. "Ah iya, kau juga mengambil kelas itu, ya. Kalau begitu, kau duluan saja, Frey. Ada sesuatu yang harus aku lakukan sejenak. Sampai jumpa di kelas Hagrid, Frey."

Freya menatap Hermione heran. Bukankah tadi dia mengatakan terburu-buru ingin datang ke kelas? Lantas kenapa tiba-tiba dia ada urusan?

Keduanya berpisah di koridor, Freya berniat untuk langsung ke tempat Hagrid saja, lagipula setengah jam lagi kelas nya juga akan dimulai. Sesekali ia tersenyum ramah, jika seseorang menyapanya, atau ia bertemu dengan kenalannya. Ia menghentikan langkahnya sejenak, menatap Draco yang tengah berdiri sendirian. Tumben, biasanya ia selalu dikelilingi oleh antek-anteknya? Pikir Freya. Tak ingin melewatkan kesempatan ini, Freya segera berjalan cepat menuju Draco. Ini kesempatan baginya untuk bertanya pada Draco, apa maksud dari surat yang laki-laki itu kirim padanya. Tentu saja Freya tidak bisa bertanya langsung jika ada antek-antek pria itu, bukan? Ia bisa di olok-olok oleh mereka, meski Freya tidak takut, tapi tetap saja ia risih. Terutama, mulut pedasnya Pansy Parkinson yang selalu membuat Freya naik darah.

"Hei, Malfoy!" Panggilnya. Draco yang tengah menunduk langsung menegakkan kepalanya. Ia tersenyum miring.

"Hei, Calderon! Tepat sekali, aku sedang menunggumu." Jawabnya dengan nada menjengkelkan.

"Oh, ya? Aku rasa kita punya topik yang sama untuk dibicarakan?"

Draco tersenyum sinis, "Aku rasa juga begitu. Tapi sebelumnya—" Draco mendekati Freya, hingga mereka kini hanya berjarak sepuluh sentimeter. Freya menatap Draco dengan tatapan yang menantang laki-laki itu, "—apa itu benar? Apa isi surat itu benar? Well, yeah, harus kuakui, aku menguping pembicaraan orang tuaku. Tentangmu."

"Itu bukan urusanmu, Malfoy. Untuk apa kau mengirim surat itu padaku? Mengancamku? Untuk?"

"Owhhh... jadi itu... sepertinya benar, ya? Terlihat dari wajahmu yang ketakutan."

"Kau tak membalas pertanyaanku!" Geram Freya.

"Kau juga tak menjawab pertanyaanku, Calderon. Owh... itu bukan nama belakangmu yang asli, kan? Haruskah mulai hari ini kau kupanggil—" Freya mendorong kencang dada Draco dan menyudutkannya di tembok batu. Wajah mereka berdekatan, Freya menatap nyalang kearah Draco.

"Kuperingatkan padamu, aku tidak tau keuntungan apa yang sedang kau cari dariku, Malfoy. Tapi, jika aku mendengar, isi surat yang kau tulis untukku selama liburan ataupun hal yang merujuk kesana, aku akan mencarimu. Aku akan memberi pelajaran kepadamu jika kau berani menyebarkan hal itu! Kuperingatkan kau!" Freya menghentak tubuh Draco.

Draco tertawa sinis. "Oh ya? Kau pikir aku akan takut?" Laki-laki itu berjalan mundur dan berbalik. Ia pergi, dimana di ujung jembatan ketiga temannya telah menunggu dengan penasaran akan percakapan yang mereka berdua lakukan.

Freya menatap punggung Draco dengan mata menyala. Ia meremas jubahnya, ketakutan. Draco tau rahasia tentangnya. Dasar tukang kuping! Ia tak akan biarkan Draco menyebar rumor tentangnya atau pun mengungkap jati dirinya. Yang bahkan, Freya baru tahu dari surat-surat yang dikirim oleh Draco. Ditambah, mimpi buruk tadi malam. Freya berbohong pada Hermione tentang sebagian mimpinya. Mimpinya tadi malam, berbeda dengan yang ia alami satu atau dua tahun yang lalu. Mimpinya tadi malam sangatlah jelas, termasuk tentang siapa dirinya. Maka dari itu, ia akan bertemu dengan Remus setelah makan siang nanti.

Freya [xGeorge Weasley]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang