"Tampaknya ada yang bersenang-senang tadi malam?"
Freya langsung terjengkit turun dari ranjang. Ia menatap gusar ke arah tiga professor dihadapannya.
"Maaf, Profesor. Kami tidak melakukan apapun. Aku tidak tahu bagaimana caranya George bisa bisa tidur di atas ranjangku." Freya berusaha menjelaskan. Ia yakin laki-laki itu pasti sengaja naik ke atas ranjang pesakitannya saat ia telah tidur pulas.
George berdiri, wajahnya terlihat heran. "Aku naik ke ranjangmu? Frey, justru kau yang naik ke atas ranjangku! Ranjangmu disebelah sana! Dia yang mendatangi saya, Prof." George membela diri dan menunjuk ranjang sebelahnya yang merupakan ranjang dimana Freya tidur semalam.
Freya membesarkan bola matanya. Jadi dia yang naik ke atas ranjangnya George? Apa dia melakukannya secara tak sadar?
Freya menatap tajam ke arah George. "Meskipun aku punya masalah 'tidur', aku tak pernah berjalan sembari tertidur George! Kau pasti yang mengangkatku agar aku tidur bersamamu!"
George tergelak. "Astaga! Untuk apa aku melakukan itu! Merepotkan sekali! Bisa saja kau melakukannya tadi malam karena kau tengah trauma, Frey. Kau habis diserang tadi malam, jadi pikiranmu kalut dan otakmu tidak bekerja dengan baik. Sehingga kau tanpa sadar berjalan dan naik ke ranjangku."
"Tidak mungkin, kau pasti senga—"
"Apa kalian akan terus berdebat seperti suami istri sementara kami menjadi penonton?" Suara Profesor Snape membuat keduanya terdiam dan menunduk. Freya sangat was-was sekali mendengar intonasi bicara Profesor Snape yang mengguncang jiwanya.
"Maaf, Profesor." Ujar Freya pelan.
Profesor McGonagall tampak menggeleng-gelengkan kepalanya. Ia mengalihkan pandangannya pada George. "Mr. Weasley kau bisa kembali ke asramamu untuk mengikuti pelajaran. Sekarang!" Ucap Profesor McGonagall dengan tegas saat ia melihat gerak-gerik penolakan dari George. Laki-laki itu mengangguk pasrah.
"Baik, Profesor." George beranjak, ia melihat Freya sekilas dan mengedipkan sebelah matanya dengan senyuman nakalnya. Freya kembali membesarkan bola matanya dan menggerutu sebal. George beruntung tindakannya tadi tak dilihat oleh ketiga professor di hadapan Freya. Gadis itu bertekad akan menghajar laki-laki itu setelah ini, karena dugaannya benar tentang bagaimana Freya bisa berakhir di ranjang pesakitan yang dihuni George.
"Ehm..." Deheman Profesor Dumbledore mengalihkan perhatian Freya. Profesor Dumbledore menatap Profesor McGonagall dan Snape, "—aku bisa mengambil alih dari sini Minerva, Severus. Kalian kembalilah untuk mengajar. Aku akan mengurus Ms. Ivy dan bertanya tentang kejadian tadi malam padanya, mengingat sepertinya luka di lengan Ms. Ivy telah sembuh total."
Profesor McGonagall dan Profesor Snape pergi meninggalkan keduanya, setelah melirik sekilas ke arah lengan Freya. Gadis yang tengah dibicarakan itu menatap heran pada Profesor Dumbledore.
"Ms.Ivy, mungkin kita bisa keruanganku untuk membicarakannya. Aku rasa akan jauh lebih aman jika kita bicarakan tentang kejadian tadi malam disana, dibandingkan disini?"
***
Freya menatap kesekeliling ruangan Profesor Dumbledore, ini pertama kalinya ia memasuki ruangan kepala sekolahnya itu. Ada banyak buku yang terpajang di ruangan Profesor Dumbledore. Freya yakin, ini adalah ruangan kerja yang sangat diimpikan oleh Hermione. Freya melihat Sorting Hat jug ayang terpajang dekat rak buku. Freya mendekatinya dan mengamatinya lamat-lamat.
"Aku tak menyangka... ada Potter yang lainnya di sekolah ini." Ujar Sorting Hat tiba-tiba, membuat Freya sedikit terkejut.
"Kau sudah tahu kalau aku adalah Potter saat tahun pertama?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Freya [xGeorge Weasley]
FantasiaNot 100% sama dengan Harry Potter yang asli ya. Karakter asli tetap milik JKR.... Penasaran? Yuk kepoin baca langsung... Spoilernya, Freya Ivy... anaknya Daddy Lupin