23. Two Idiots Who Finally Made Up

2K 291 83
                                    

"Kau apa?" Tanya George tak percaya.

Freya mengangguk kecil. "Aku menyukaimu."

George mendekati Freya dengan senyum kecil. Ia tak menyangka Freya mengatakan hal itu. Ia sama sekali tak menduganya. Freya menyukainya?

"Apa aku tak salah dengar?" Tanyanya sambil tersenyum-senyum. Freya meringis memperhatikan ekspresi wajah George seperti itu. George pasti akan mengejeknya habis-habisan. Freya seketika menyesali ucapannya.

"Aku tak akan mengulangi ucapanku, George." Balas Freya mendongak menatap lekat-lekat mata laki-laki itu.

George mengernyit. "Kalau aku tak salah ingat, bukankah kau mengatakan kalau kau menyukai anak Gryffindor yang menemukanmu di Danau Hitam?"

Freya menghela nafasnya. Ia mendengus sebal. Ia tahu kalau Profesor Dumbledore menghapus ingatan George tentang ia menyelamatkan Freya, agar laki-laki itu tak menyebarkan rumor ditemukannya Freya di Danau Hitam. Ia tahu dari Remus, ayah angkatnya itu yang mengatakan padanya melalui surat saat libur musim panas lalu.

"Idiot..." Gumam Freya, terdengar oleh George karena mereka berdiri sangat berdekatan. George terperangah Freya mengatainya demikian, "—kau yang menemukanku di Danau Hitam, Idiot!" Freya mendorong bahu George dan mendahului langkahnya untuk kembali ke kastil.

George tampak kaget sekaligus bingung. "Apa katamu? Aku yang menemukanmu? Aku bahkan tak pernah merasa melakukan itu." Ujarnya, mengejar langkah Freya.

"Ya... kau melupakannya. Dan tak berusaha mengingatnya karena obsesimu pada Alicia!" Ujar Freya kesal, ia mempercepat langkah kakinya, meskipun ia tahu kalau itu akan sia-sia karena kaki George lebih panjang dairnya dan mampu mengejarnya.

"Obsesiku pada Alicia?" George mengulang ucapan Freya, "—hei, aku betul-betul tak ingat kalau aku yang menemukanmu!"

Freya tak menggubris, ia ingin pergi secepatnya. Bukan karena ia marah pada pria itu, tapi ia malu, sangat malu karena telah menyatakan perasaannya lebih dulu.

George meraih tangan gadis itu dengan cepat, membuat Freya tertarik dan memutar badannya menatap George. "Hei, kau jangan pergi dulu, Frey. Kita harus bicara." Ucapnya tenang. Freya canggung dan akhirnya mengangguk setuju.

"Baiklah."

George mengangguk. "Baiklah... aku betul-betul tak ingat kalau aku menyelamatkanmu. Lebih tepatnya kapan dan bagaimana aku bisa menyelamatkanmu. Aku sama sekali tak ingat apa-apa. Yang kuingat hanyalah, aku baru mengenalmu sejak kau menjadi murid tahun pertama disini, saat aku berada di tahun ketigaku."

Freya menatap laki-laki itu. "Ya, kau... ingatanmu dihapus oleh Profesor Dumbledore" Ungkapnya.

George mendecak. "See... ingatanku dihapus! Aku tidak berusaha untuk melupakannya. Gimana aku bisa mencoba mengingat hal yang tak pernah kutahu sebelumnya karena ingatan itu dihapus dariku. George memundurkan sedikit badannya, "—tapi, kenapa Profesor Dumbledore menghapus ingatanku?"

"Aku tak tahu lebih jelasnya, George. Yang kutahu, Profesor Dumbledore hanya waspada agar rumor tentang diriku tak menyebar ke seluruh kastil. Atau dunia sihir."

George menatap kembali ke arah Freya. "Apa kau tahu kapan aku menemukanmu? Dan bagaimana bisa?"

Freya mengangkat bahunya. "Ayahku bilang, saat itu tahun pertamamu. Aku tak tahu bagaimana bisa kau masuk ke dasar Danau Hitam saat tahun pertamamu dan tanpa sengaja menemukanku. Yang kuingat hanya wajahmu, saat kau membawaku ke permukaan, aku membuka mataku. Meski tubuhku tak bisa kugerakkan. Lalu aku kembali mengenalmu dan ingat kau yang menemukanku saat aku mendapatkan ingatanku kembali. Seperti yang kau ketahui, kalau Profesor Dumbledore juga menghapus ingatanku." Kata Freya. Ia mengecilkan suaranya saat mengakhiri kalimatnya.

Freya [xGeorge Weasley]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang