"Menakjubkan!" Freya mengernyit. Menatap heran kepada Neville yang berada di pinggiran danau.
"Menakjubkan!"
"Neville, kau melakukannya lagi." Sahut Harry yang terdengar risih.
"Ohh... maaf." Ucap Neville dan kembali mengamati tumbuhan air yang ia pegang,bahkan Freya tak tahu apa itu.
Freya menyandarkan punggungnya di pohon, menatap Harry yang tengah melihat-lihat barang-barang yang dibawa Neville. Harry mengangkat sebuah buku yang terlihat sangat tua bahkan sudah mengkerut juga, buku itu terlihat tak asing di mata Freya.
"Tanaman Air Ajaib dari Danau Dataran Tinggi?" Harry membaca judul buku itu, membuat Freya juga ikutan menatap bukunya.
"Moody yang memberikannya kepadaku. Pada hari aku dan Freya diajak minum teh itu."
Ahhh.... Freya ingat sekarang! Moody memberikan bbuku itu kepada Neville saat Neville akan meninggalkan ruangan kantornya.
Harry mengangguk mengerti dan meletakkan buku itu kembali dan barang-barang Neville lainnya ke dalam tas laki-laki itu.
Harry melirik ke arah Freya yang tengah memperhatikan Neville. "Kau seharusnya tak perlu menemaniku seharian ini, Frey. Aku tak apa." Ujarnya.
"Harry... kau terlihat sangat menyedihkan seharian. Jadi, mana mungkin aku membiarkan keponakanku tersayang terlihat murung karena dijauhi sahabatnya?" Ujar Freya yang membuat Harry tersenyum geli.
Harry kemudian menatap Neville yang sepertinya tak mendengar pembicaraan mereka barusan. "Kau beruntung Neville sangat fokus dengan tanaman airnya, hingga tak mendengar ucapanmu."
Freya menepuk jidatnya, ia lupa kalau dihadapannya ada Neville. Sebab suaranya lumayan kencang tadi.
"Aku harap juga begitu." Gadis itu kemudian menatap Neville, ia berdecak kesal, "—Neville! Kubilang apa tadi? Gulung celanamu dengan benar! Kaki celanamu terus-terusan turun sedari tadi! Lihat! Celanamu basah sekarang!" Omel Freya tiba-tiba.
Neville menatap kaki celananya yang sudah basah sampai ke betisnya. "Astaga... kau benar. Sudahlah, lagi pula sudah terlanjur basah."
"Kau bisa kedinginan Neville, hari sudah sore!" Ujar Freya kembali.
Neville kembali fokus ke taman airnya. "Oke-oke, aku akan langsung menggantinya nanti begitu kembali ke kastil. Kau lebih cerewet dari nenekku!" Ujar Neville menggerutu.
Freya membuka mulutnya, tak menyangka dirinya di samakan dengan Nenek Neville.
Harry tertawa melihat interaksi keduanya. "Neville bukan anak kecil, Freya. Kau bersikap seolah kau adalah bibinya."
"Well, aku bibimu, Harry. Kalau kau lupa," Freya kemudian berpikir sejenak, "—mungkin kalau saat itu aku tidak disembunyikan, aku mungkin akan mengadopsi kalian berdua saat ini." Freya tertawa ringan.
Harry meringis. "Aku rasa mungkin kau akan lebih buruk dari Bibi Petunia ataupun Neneknya Neville."
Freya memukul lengan Harry dengan kencang. "Aku jauh-jauh lebih baik dari mereka berdua. Aku ini bibi terkeren di dunia, asal kau tahu."
Harry menggeleng-gelengkan kepalanya sambil tertawa. Kemudian ia berdehem, wajahnya terlihat lebih serius sekarang. Ia menggeser tempat duduknya agar lebih dekat dengan Freya.
"Eumm... jadi, kau tentu tahu bukan kondisi orang tua Neville sekarang?" Tanya Harry dengan pelan.
Freya menatap Harry lekat-lekat. Kemudian ia mengangguk. "Tentu, kau tahu juga, Harry?" Tanyanya balik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Freya [xGeorge Weasley]
FantasíaNot 100% sama dengan Harry Potter yang asli ya. Karakter asli tetap milik JKR.... Penasaran? Yuk kepoin baca langsung... Spoilernya, Freya Ivy... anaknya Daddy Lupin