"Kalian jadi pergi besok?"
Freya mengangguk. Ia merapikan bantalnya di lengan sofa dan mengambil posisi untuk tidur disana. "Ya... Harry, Hermione dan Ron serta Griphook juga, akan masuk ke brankas Bellatrix, untuk mencari Horcrux. Aku dan Luna akan kembali ke Hogwarts setelahnya."
George tampak termenung sesaat, ia kemudian menatap Freya yang sedang menyelimuti dirinya sendiri. "Kau yakin akan kembali ke Hogwart? Maksudku.... disana penuh akan pelahap maut. Kau baru saja bebas dari mereka, mungkin mereka bisa menangkapmu kembali." Laki-laki itu terdengar sedikit sedih. "—kau bisa ikut bersamaku, sembunyi di tempatku. Ada Mom juga disitu."
Freya tersenyum dan menggeleng. "Aku akan aman disana. Lagipula, kebanyakan dari kami bersembunyi di kamar kebutuhan, mereka tak akan menemukanku disana."
George menghela nafasnya. "Kenapa kau harus repot-repot kembali kesana, sih?" Tanyanya dengan nada jengkel.
"Hogwarts adalah tempat teraman bagiku untuk saat ini. Pelahap maut tak akan menyentuh disana. Jika aku berlama-lama disini, di tempat persembunyianmu ataupun rumah ayahku sekaligus, aku takut mereka membahayakan kalian."
George mendengus dan memutar bola matanya. "Cih... aman dari mananya? Justru kau malah menyerahkan diri dengan masuk ke kandang Singa."
Freya terkekeh geli melihat ekspresi jutek George. "Well... apa kau tak pernah mendengar sebuah pepatah? Kadang, tempat terbaik untuk bersembunyi itu, di sarang musuhmu sendiri. Jadi, kurasa, aku aman disana."
"Mana ada pepatah seperti itu!"
"Ada..."
"Tidak ada, Little Dummy."
"Ada, idiot!"
George mendengus sebal. "Baiklah, lakukan apapun itu, tapi aku akan ikut mengantarmu besok. Kalian akan masuk lewat jalan rahasia di Hogsmeade, kan? Kalau begitu, aku akan antar sampai sana."
Freya menggeleng cepat. "Kau tak perlu repot-repot! Aku dan Luna bisa sendiri."
"Untukmu... aku tak merasa direpotkan. Aku hanya ingin memastikan gadisku aman sampai tujuannya." Ujar George yang langsung membuat pipi Freya merona.
Gadis itu kemudian mengibas-ngibaskan tangannya di depan wajah. "Bisa-bisanya kau merayuku disaat seperti ini!"
George terkekeh geli melihatnya. "Merayu apanya? Kau-nya saja yang terlalu bawa perasaan!" Ujarnya bercanda.
Freya memutar bola matanya dengan pipi yang masih memerah. "Ihhh... terbawa perasaan kepalamu! Ehmmm... omong-omong, kenapa kau kembali sendiri? Dimana Fred?" Ini sudah sebulan Freya dan lainnya bersembunyi sementara di tempatnya Bill dan Fleur. Selama sebulan itu, Fred dan George datang sesekali berkunjung. Mengingat, mereka ternyata masih menjalankan usahanya, tapi ya hanya dikirim melalui Errol ataupun burung hantu milik Ron, pemberian Sirius. Tapi, karena keadaan seperti ini, tak banyak yang memesan pada mereka.
"Owhhh... Biasa urusan toko."
"Lalu, kenapa kau tak membantunya dan malah asik menggodaku disini?"
George tersenyum. "Ada Angelina yang membantunya, mereka bisa bagi-bagi tugas dalam antar barang pesanan. Dan juga, Fred harus menyiarkan berita terbaru Harry Potter di Potterwatch. Jadi, dia memperbolehkanku untuk bebas dari pekerjaan kami karena ia mengerti kalau aku hendak melepas rindu dulu denganmu."
Freya memutar bola matanya sekali lagi. "Kau... tak ada capek-capeknya menggodaku, ya." Freya hendak memejamkan matanya, namun matanya terbuka dengan cepat. "—eh kau mau apa?" Protes Freya saat George ikutan bergabung dengannya di sofa yang sempit itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Freya [xGeorge Weasley]
FantasyNot 100% sama dengan Harry Potter yang asli ya. Karakter asli tetap milik JKR.... Penasaran? Yuk kepoin baca langsung... Spoilernya, Freya Ivy... anaknya Daddy Lupin