"Eum... Freya." Panggil Harry. Freya menoleh menatap Harry.
Gadis itu menghela nafasnya, seakan mengerti apa yang akan ditanya Harry. Freya bangkit, ia mendekati sofa yang tadi ia tiduri. Harry mengikuti langkahnya. Freya menepuk sisi sofa yang kosong, menyuruh Harry untuk duduk disebelahnya. Harry menurutinya dan menatap penasaran ke arah Freya saat gadis itu mengambil sesuatu dari bawah bantalnya.
Freya menyerahkan selembar kertas pada Harry, lebih tepatnya sebuah foto. Harry menatap lamat-lamat foto itu.
"Ini—"
"Ya, itu diambil saat foto pernikahan James dan Lily." Kata Freya, memotong ucapan Harry. Laki-laki itu tampak tersenyum dan mengusap wajah bahagia orang tuanya. Freya mengangkat tangannya, menunjuk ke arah foto itu.
"Ini Sirius, ini Remus dan," Freya menunjuk gadis kecil yang sedang dipapah berbarengan oleh keempat orang itu, "—ini aku." Ucapan Freya membuat Harry sontak menoleh.
"Apa? Kau bercanda, Frey!" Ujar Harry tak percaya.
"Aku tak bercanda, sungguh. Anak perempuan itu adalah aku." Katanya.
Harry menggeleng tak percaya. "R-remus bilang aku masih mempunyai keluarga dari ayahku. Tapi, dia sepertinya mengarahkan kalau orang itu adalah kau, Freya. Sesaat kupikir, mungkin kau adalah saudariku. Atau, ayahku mempunyai adik atau kakak dan kau adalah anaknya, sepupuku," Harry tampak bingung, "—tapi kau bilang kau anak perempuan ini? Umurmu disini mungkin sekitaran sembilan atau sepuluh tahunan! Orang tuaku baru saja menikah! Itu sangat mustahil karena kau sebaya denganku."
Freya menelan salivanya. "Harry... ini memang aku. Aku... adiknya James. Aku adik ayahmu." Kata Freya sedikit ragu. Ia akan mengatakan semuanya pada Harry seperti saran Sirius barusan.
"Kau... adik ayahku? Kau betulan anak perempuan ini?"
Freya mengangguk. "Iya... anak perempuan itu adalah aku. Aku akan menceritakan semuanya padamu, tentang bagaimana aku bisa berakhir seperti, Harry. Tapi, kau tak boleh memberitahu siapapun tentang itu."
Harry akhirnya mengangguk.
Freya menceritakan semuanya dari awal sampai akhir. Termasuk malam itu, ia menceritakan hal-hal yang terjadi padanya malam itu. Hal-hal yang ia lihat. Tapi, ia tak menceritakan tentang ucapan Voldemort tentang sihir hitam dalam dirinya.
Harry menatap Freya, ia sangat tak menyangka. Ia pikir mungkin Freya adalah anak James dan Lily juga. Mungkin bisa jadi gadis itu kakaknya, karena yang ia ketahui selama ini Freya lahir di tahun yang sama dengan Hermione. Satu tahun diatasnya. Tapi rupanya ia salah besar. Freya adalah bibinya. Adik kandung ayahnya. Gadis itu bahkan aslinya sebelas tahun lebih tua darinya. Ia hanya terjebak oleh waktu dan membuat umurnya tak bertambah saat Voldemort menenggelamkan dirinya.
"Jadi, semenjak kau ditemukan, kau langsung dibawa oleh Remus atas suruhan Dumbledore?" Tanya Harry.
Freya mengangguk. Seketika gadis itu teringat akan semua cerita-cerita Ron tentang bagaimana Harry diperlakukan oleh Keluarga Dudley. Gadis itu menunduk dan menangis. Ia menggenggam tangan Harry.
"Harry, maafkan aku. Kalau saja malam itu Voldemort tak menenggalamkanku. Aku seharusnya bisa menjagamu. Mungkin tidak saat itu juga karena aku masih berumur 11 tahun, tapi kita bisa menunggu bersama sampai aku bisa menjadi walimu. Setiap mengingat itu, aku merasa bersalah. Mereka memperlakukanmu dengan buruk. James dan Lily pasti juga sedih karena meninggalkanmu. Aku merasa bersalah pada mereka." Freya mengusap air matanya.
Ia ingat bagaimana Ron bercerita kalau selama sebelas tahun Harry tidur di dalam ruang kecil di bawah tangga. Ia hanya memakai baju-baju bekas Dursley. Harry bahkan terlihat sangat kurus saat Freya melihatnya pertama kali di Hogwart. Mereka juga sering tidak memberi Harry makan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Freya [xGeorge Weasley]
FantasyNot 100% sama dengan Harry Potter yang asli ya. Karakter asli tetap milik JKR.... Penasaran? Yuk kepoin baca langsung... Spoilernya, Freya Ivy... anaknya Daddy Lupin