Hai.... Sorry agak lama UP-nya. Jadwal padat banget...
Semoga masih pada setia nungguin ya... xixixi...
---
Remus menunduk mengambil tasnya, mengecek apakah ia membawa dompetnya. Ia akan membelikan beberapa mainan lelucon untuk Teddy, tak peduli nantinya Tonks akan mengomel karena Teddy, bocah lima tahun itu akan menggunakannya untuk menjahili ibunya.
Belum sempat Remus pergi dari sana, ia langsung berbalik dan mengernyit matanya.
Saat melihat dari kejauhan ada tiga putri duyung yang muncul ke permukaan dan melambaikan tangan ke arahnya.
Tangan Remus gemetar seketika. Ia tanpa sengaja menjatuhkan tasnya sendiri sakin terkejutnya.
Sudah saatnya kah?
Pria itu dengan langkahnya yang gemetar dan matanya memerah, langsung mendekati perahu di pinggir danau itu. Ia mengayunkan tongkatnya dan membuat perahu yang ia naiki itu bergerak mendekati tiga putri duyung tadi.
Ia menatap putri duyung itu dengan penuh harap.
Saat putri duyung itu mengangguk, tanpa aba-aba Remus langsung membuka jas dan sepatunya, lalu langsung terjun masuk ke Danau Hitam.
***
Semenjak Fred meninggal, Molly sesekali terdiam di depan jam dinding keluarga Weasley. Jam yang menunjukkan dimana para anggota Weasley itu berada. Ia selalu memandang getir ke arah jarum jam milik Fred yang langsung terlepas dari jamnya ketika Fred meninggal. Molly pikir, hal ini terjadi karena jam tersebut sudah tua dan membuat jarum jam milik Fred terlepas.
Tapi berapa kalipun ia mencoba memasang kembali, jarum jamnya selalu terlepas.
Hal kecil itu selalu membuat Molly menangis diam-diam saat anak-anaknya yang lain tidak dirumah. Jadi, ia hanya menempel jarum jam milik Fred dengan sebuah perekat di titik Home.
Namun, ada yang lebih membuat Molly selalu merasa sedih lima tahun ini. Ia sedih melihat George. Anaknya itu sudah bersikap seperti biasa sebetulnya. Menjalani hari-harinya dengan normal dan terlihat baik-baik saja setelah kehilangan kembaran dan juga kekasihnya.
Setahun belakangan ini, George memutuskan pindah ke Hogsmeade. Ia tinggal di tokonya karena ia kadang terlalu capek untuk sekedar ber-apparite pulang ke Burrow. George tinggal di tokonya, sendirian. Tapi kadang sesekali ia pulang ke Burrow.
Meski George ada di rumah atau pun di tokonya. Selama lima tahun ini, setiap Molly melihat ke arah jam dinding keluarganya, jarum milik George tak pernah pindah dari satu titik.
Lost.
Saat pertama kali Molly melihatnya, ia pikir George pergi ke suatu tempat dan tersesat, makanya jarum jam anaknya berada di posisi itu. Tapi, saat melihat George turun dari kamarnya. Dengan wajah yang awalnya muram dan langsung tersenyum begitu melihat ibunya itu, Molly langsung menangis dalam hatinya.
Bahkan sampai detik ini, posisi jarum jam milik George masih di tulisan Lost. Anak laki-lakinya itu tampaknya masih belum bisa mengubur rasa sakitnya di balik sikapnya yang terlihat biasa saja.
"Mom..." Molly menghapus air matanya dengan cepat begitu mendengar suara Ginny memanggil.
"Ya, Ginny?" Sahut Molly saat Ginny kini sudah muncul di hadapannya.
Ginny tersenyum hangat saat menyadari Molly kembali melihat ke arah jam keluarga mereka. "Yang lain sudah datang. Victoire... cucumu yang jelek itu mencarimu." Kata Ginny dan langsung mendapat pukulan di lengannya dari Molly.
KAMU SEDANG MEMBACA
Freya [xGeorge Weasley]
FantasyNot 100% sama dengan Harry Potter yang asli ya. Karakter asli tetap milik JKR.... Penasaran? Yuk kepoin baca langsung... Spoilernya, Freya Ivy... anaknya Daddy Lupin