Freya menatap Hermione yang mengaduk-aduk makan siangnya dengan kesal. Mata Hermione melirik sebal ke arah Ron dan Lavender yang duduk sangat jauh dari mereka. Ginny dan Freya saling melempar senyum dengan masam.
"Hermione... makan saja makan siangmu." Ucap Freya. Membuat Hermione langsung menggelengkan kepalanya dengan cepat.
"Aku tak peduli padanya!" Gumamnya sendiri.
"Kalau kau tak peduli, berhenti melihatnya, oke?" Sahut Ginny, kemudian ia kembali berkutat pada kekasihya itu, Dean Thomas, yang duduk disampingnya.
Freya memperhatikan Harry yang duduk disebelahnya, ia mendapati Harry tengah menatap Ginny dengan tatapan cemburu. Mungkinkah Harry menyukai Ginny?
Para murid menatap ke arah langit-langit saat melihat beberapa burung hantu muncul dari sana.
"Ginny... burung hantu keluargamu." Ucap Freya sembari menunjuk Errol yang terbang mendekati mereka.
Errol, seperti biasa, mendarat di meja makan dengan tak sempurna. Piring makan Freya dan Hermione terbalik tumpah.
"Ya tuhan, Errol." Ujar Hermione sembari menyingkirkan makanan yang menumpahi dirinya.
"Owhhh... maafkan atas kekacauan yang dibuatnya," Ginny mengambil burung hantunya dengan tatapan menyesal, kemudian gadis itu tersenyum menyeringai, "—kerja bagus, Errol!" Ginny langsung mendapatkan tatapan tajam dari Hermione dan Freya.
"Ohhhh... apa yang kau bawa ini?" Ucapnya sembari mengambil bungkusan yang dibawa Errol. Ia menyuruh Errol untuk pergi setelah memberikan burung hantunya itu makanan. Ginny membuka bungkusannya, matanya berbinar melihat isinya. Ia mengeluarkan isi paketnya dan memamerkannya pada beberapa orang yang sedari tadi menatap penasaran.
"Ahhhh lihat... Freya mendapatkan dua puluh Howler dari kakak laki-lakiku George!" Ujarnya setengah berteriak, membuat orang-orang yang mendengar langsung heboh dan saling menatap kagum.
Freya, disebrangnya tersedak oleh makanannya sendiri.
Astaga!
20 Howler!
George Weasley kehilangan akalnya.
Hermione dan Harry menahan tawanya ketika melihat wajah pias millik Freya.
"Ayo, kita intip salah satunya!" Ginny hendak membuka pita merah Howler itu, namun dengan sigap Freya berdiri dan merebut semua amplop berwarna merah itu.
"Kau gila... astaga Ginny!" Ujarnya panik sekali.
BUKA!
BUKA!
BUKA!
BUKA!
BUKA!
Seru-seru murid-murid yang lain, bahkan rasanya seluruh murid yang ada di aula menyorakinya untuk membuka setidaknya salah satu Howler saja. Wajah Freya memerah menahan malu dan kesal. Ginny terkekeh geli melihatnya.
Freya melempar tatapan sebal dan menatap Ginny. "Kau dan kakakmu sama saja gilanya!" Ujarnya kesal dan langsung berlari dengan wajah malu keluar dari aula.
Ginny tertawa-tawa melihatnya. Ia menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Apa itu semua Howler dari George?!" Tanya Hermione tak percaya.
Ginny mengangguk. "Ya... aku pikir ia akan mengirim 5 atau 10 Howler. Aku sangat kagum ia mengirim dua puluh sekaligus. Entah apa isinya."
Hermione masih menggeleng tak percaya. Ia bahkan sangat shock di tahun kedua saat melihat Howler Molly Weasley untuk Ron. Itu hanya satu Howler dan ia sangat kaget dengan amukan Molly. Freya mendapatkan dua puluh buah? Astaga... George benar-benar gila, pikirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Freya [xGeorge Weasley]
FantastikNot 100% sama dengan Harry Potter yang asli ya. Karakter asli tetap milik JKR.... Penasaran? Yuk kepoin baca langsung... Spoilernya, Freya Ivy... anaknya Daddy Lupin