Apa ada yang masih bangun? :v
Happy Reading ^^ Sorry kalau terdapat typo bertebaran
***
Beberapa menit sebelum Freya menemukan George.
Freya tengah menggali ingatannya dengan Legilimens yang dilakukan Snape. Seluruh memori di otaknya mulai berputar-putar di kepalanya.
Memorinya ketika ia masih kecil dan hidup bahagia dengan kedua orang tua dan kakak laki-lakinya.
Lalu ada teman-teman James, dimana Freya juga sering menghabiskan waktu bersama mereka. Ia melihat gelak tawa keempatnya. Melihat bagaimana persahabatan mereka begitu kuat, tanpa tahu kalau di masa depan salah satunya berkhianat dan membuat segalanya berantakan. Mereka saling menyayangi satu sama lain.
Kemudian Lily datang ke kehidupan mereka. Tidak hanya James yang sangat bahagia akan kehadiran sosok Lily yang selama ini ia kejar, tapi Freya, dan Marauders yang lain sangat bahagia. Lily sangat baik kepada Freya. Lily benar-benar menjadi sosok kakak perempuan sejati bagi Freya. Ia selalu membela Freya jika dirinya dikerjai oleh James, Sirius, Remus, dan Peter.
Lily ada disana, disaat Freya sangat sedih ketika kedua orangtuanya meninggal. Lily memeluk dan menenangkan dirinya dan James.
Ingatan itu terus berjalan... Snape memasuki ingatan Freya. Ia berhasil mematahkan mantra Obliviate di kepala Freya.
Snape melihat ke dalam ingatan Freya. Ia berdiri tepat dibelakang gadis itu yang tengah membaca sebuah buku kuno di sesi terlarang perpustakaan
"Sangat tidak bijaksana... menyelinap keluar dan menyusup ke area terlarang." Snape berbicara dengan nada dan intonasi datarnya. Mengomentari kegiatan yang dilakukan Freya di dalam ingatan gadis itu.
"Horcrux?" Freya menggumam.
Tangannya seketika bergetar ketakutan. Dan kembali teringat akan ucapan pelahap maut itu. Freya meletakkan kembali buku yang barusan ia baca. Tangannya memegang rak dengan erat saat dirasanya kakinya lemas.
Jadi, Voldemort membuat Horcrux? Agar ia menjadi fana?
Sihir hitam yang disebut orang-orang selama ini pada dirinya ternyata adalah Horcrux itu?
Freya adalah Horcrux. Kenyataan itu membuat dia semakin lemas.
Bahkan ia juga tak tahu bagaimana tepatnya untuk menghancurkan Horcrux. Di buku yang ia baca barusan hanya menyebutkan kalau penghancuran Horcrux memerlukan benda sihir yang kuat yang menyebabkan Horcrux itu tak dapat memperbaiki dirinya sendiri.
Freya yang telah meninggal bahkan kembali hidup karenanya. Pelahap maut itu bilang, hanya Voldemort yang bisa membunuhnya dengan mantra pembunuh, tapi tentu saja Voldemort tak akan melakukan itu.
Gadis itu baru saja keluar dari sesi terlarang saat ia samar-samar melihat seseorang di kegelapan.
Apakah itu Filch?
Freya memajukan langkahnya. Sosok itu terlihat seperti Profesor Moody, jubah dan tongkat yang biasanya ia pegang.
"Profesor?" Freya mengarahkan tongkatnya yang sudah ia keluarkan mantra Lumos. Gadis itu terjengkit kaget. "-kau!"
"Ya begitulah, kau pintar ternyata. Maksudku tentu saja kau pintar, kau bahkan mencari tahu tentang dirimu sekarang karena informasi yang tak sengaja kuucapkan. The Dark Lord akan sangat marah padaku karena hal ini." Katanya lagi.
Freya tersenyum sinis. "Ya... mungkin Voldemort akan langsung membunuhmu karena setelah ini aku akan memberitahu Dumbledore tentang kelemahan tuanmu. Serta kau yang menyusup kemari!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Freya [xGeorge Weasley]
FantasyNot 100% sama dengan Harry Potter yang asli ya. Karakter asli tetap milik JKR.... Penasaran? Yuk kepoin baca langsung... Spoilernya, Freya Ivy... anaknya Daddy Lupin