"Mr. Potter!"
"Profesor... Tolong... Freya!" Ujar Harry terbata-bata.
Profesor McGonagall yang tengah berkeliling untuk mengecek barangkali ada murid yang berkeliaran, mendengar suara Harry dan bergegas menghampirinya.
Profesor McGonagall segera berlari kecil begitu mendengar nama Freya disebut dan Harru terlihat frustasi dengan air matanya yang sudah keluar. Wanita itu menutup mulutnya denga kaget.
"Astaga, apa yang terjadi padanya, Harry?" Katanya.
Harry menggeleng-gelengkan kepalanya. "Aku tak tahu, Profesor. Aku—hanya mendengar suara ia terjatuh. Ia jatuh dari sana." Harry menunjuk menara astronomi dengan kepalanya, ia masih tak tenang. Harry memandang Profesor McGonagall kalut, "—Profesor... apa dia... apa dia... meninggal?" Tanyanya dengan suara bergetar. Padahal tadi ia sudah mengecek sendiri kondisi gadis itu, Freya memang sudah meninggal.
Harry menunduk. "Kau—seharusnya tak memberikannya detensi, Profesor." Harry memeluk tubuh Freya. Meskipun tugas menghukum Freya sudah diambil alih oleh Profesor Moody. Tapi, Harry tetap menyalahkan Profesor McGonagall dengan egois. Mungkin siapapun yang muncul disana, akan disalahkan oleh Harry.
Profesor McGonagall masih memandang shock ke arah jasad Freya. Apa gadis itu terjatuh saat mengerjakan hukumannya?
Wanita itu menoleh, kakinya terasa lemas sekali. Ia melihat Profesor Snape berjalan ke arahnya.
"Ohhh... Severus! Kemarilah!" Profesor McGonagall mendekati Snape yang tampaknya bingung mendapati wajah pucat wanita itu.
"Apa yang terjadi?" Snape mendapati Freya yang sudah 'kelihatannya' tak bernyawa.
"Dia jatuh, Severus."
Snape langsung mendekati Freya dan memeriksa nadi gadis itu, baik di pergelangan tangannya maupun lehernya. Kemudian, Snape memandang Harry sekilas, laki-laki itu menatap penuh harap ke arah Profesor di hadapannya. Snape beralih menatap McGonagall, ia menggelengkan kepalanya dengan pelan. McGonagall langsung terduduk di atas bebatuan karena shock.
Harry menggelengkan kepalanya. Ia mengusap kepala Freya yang berdarah. Ia menatap wajah gadis itu yang memucat. Mata Freya terbuka, seakan menatap mata Harry. Freya juga harapannya untuk hidup selain Sirius. Ia kehilangan keluarganya sekali lagi, padahal ia baru mengetahui status Freya.
Harry mengusap wajah Freya, menutup mata gadis itu. Ini terlalu cepat baginya! Freya tak bisa mati seperti ini!
Harry mendongak saat mendengar suara Profesor McGonagall yang terlihat kaget. Profesor McGonagall sangat shock dan membenarkan kalau ini adalah salahnya. Profesonya itu sudah terlihat lemas. Namun, kini wajah Profesornya itu terlihat terkejut. Ia berdiri kembali. Menatap jasad Freya dengan mulutnya yang ditutup dengan tangannya.
Snape langsung mengalihkan kembali pandangannya kepada Harry.
"Tak boleh ada yang tahu tentang ini, Mr. Potter." Ujarnya dengan nada penekanan.
***
Harry kembali ke asramanya dengan bahu terkulai lemas. Ia berjalan sempoyongan. Profesor Snape dan Profesor McGonagall memintanya untuk menyembunyikan kematian Freya sampai mereka tahu apa yang sebenarnya terjadi pada Freya.
Perintah itu membuat Harry merasa marah. Untuk apa menunggu mengetahui alasan Freya meninggal? Jasad Freya tak bisa menunggu! Ia akan membusuk kurang dari seminggu.
Kenapa profesornya itu tak berpikir?
"Jika benar Freya meninggal.... Tolong. Aku akan mengubur jasadnya! Kita tak perlu menunggu!" Ujar Harry frustasi kepada Profesor Dumbledore, saat pria tua itu juga menghampiri mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Freya [xGeorge Weasley]
FantasiNot 100% sama dengan Harry Potter yang asli ya. Karakter asli tetap milik JKR.... Penasaran? Yuk kepoin baca langsung... Spoilernya, Freya Ivy... anaknya Daddy Lupin