"Aku enggak tahu kalau Naya itu anaknya Nando Fernandez. Kamu selalu bilang kalau ayahnya Naya adalah laki-laki enggak bertanggungjawab." Evan menatap tajam Reva yang berdiri membeku dengan kepala tertunduk tidak berani mendongak. "Maksud kamu bohong kayak gitu apa? Kamu bahkan memfitnah Naya dan bilang dia cewek enggak benar," tambah Evan tanpa mengalihkan tatapannya.
"Maaf, Evan. Sebenarnya aku enggak ada maksud buat--"
"Maksud untuk memfitnah Naya dan buat aku benci sama dia. Setelah itu kamu bersikap baik seolah kamu adalah perempuan suci buat menarik perhatian aku," sela Evan dingin. "Benar begitu, Reva?" tandasnya tajam.
"E-Evan, dengarkan aku. Aku enggak sengaja melakukan itu. Aku cinta dan sayang sama kamu sejak awal kita ketemu dan ternyata kamu sudah pacaran sama Naya." Reva menatap Evan dengan air mata yang mengalir di pipinya. "Aku cemburu lihat kamu bisa sama Naya sedangkan aku enggak. Evan, aku minta maaf sama kamu kalau aku bohongin kamu. Tapi, Naya memang bukan perempuan baik-baik," ujarnya panjang lebar masih berusaha untuk menjelekkan Naya.
Sementara Evan mendengkus dan mengusap kasar wajahnya. Evan tidak tahu jika ternyata ia salah memilih perempuan. Harusnya ia tidak akan tergoda dengan perempuan macam Reva seperti ini.
Evan menghela napas dan menatap Rsva dengan pandangan yang tidak bisa di artikan.
"Kita perlu instropeksi diri masing-masing dan kita perlu waktu buat memikirkan hubungan kita ke depannya," putus Evan sebelum akhirnya ia memilih pergi.
"Van, dengarkan aku dulu. Aku benar-benar cinta sama kamu, Van. Aku enggak bisa hidup tanpa kamu."
Reva berusaha menahan Evan, namun pria itu tetap pergi dan tidak ingin mendengar suara Reva lagi. Mungkin untuk sementara ini, pikir Evan yang memang perlu menjernihkan pikirannya lebih dulu.
Revan menatap penuh marah punggung Evan yang menghilang di balik pintu rumahnya. Kedua tangannya mengepal di kedua sisi tubuhnya memikirkan kelanjutan hubungannya dengan Evan.
Reva tahu hubungannya dengan pria itu tidak akan baik-baik saja setelah ini. Reva harus mencari cara untuk menstabilkan posisinya. Setidaknya jika ia putus dari Evan nantinya, ia harus memiliki cadangan yang lebih mapan dari Evan.
Reva melangkah masuk ke dalam kamarnya. Gadis itu sedang memikirkan rencana apa yang akan ia jalankan untuk masa depannya.
Sementara itu, Evan sudah lama pergi dari rumah Reva dengan membawa setumpuk penyesalan dan kekesalannya pada sang tunangan.
Evan memang sengaja mengantar Reva pulang dan meminta penjelasan pada gadis itu tentang apa yang sebenarnya terjadi. Jawaban Reva sungguh tidak memuaskan dan cenderung memuakkan bagi telinganya untuk mendengar.
*****
Bibir Naya mengerucut lucu dengan tangan yang terus bergerak lincah di atas keyboard laptop. Sementara suara obrolan ringan terus terdengar di penjuru ruangan mewah yang menjadi markas papanya.
Saat ini Naya, Abi, dan Nando sedang berada di perusahaan utama yang terletak di bilangan jakarta. Gedung berlantai 35 itu menjadi gedung utama dari seluruh perusahaan anak cabang yang berada di bawah naungan Fernand group dan Fernand company.
Tadi, seharusnya Naya dan Abi sudah pergi dari cabang perusahaan yang di pimpin oleh Danu, paman Naya. Namun, gerakannya tertahan kala sang papa yang tak lain adalah Nando Fernandez meminta Naya untuk bertanggungjawab dengan membuat ide yang lebih bagus dari yang sudah di robek oleh Reva dan di bentuk dalam sebuah proposal yang akan diajukan pada klien di Jepang.
Keberangkatan Nando ke Jepang akhirnya harus di tunda tiga jam ke depan karena ulah Reva.
Beruntung Nando memiliki putri yang cerdas dengan IQ tinggi sehingga Nando bisa meminta Naya mengganti proposal yang sudah tidak berbentuk.

KAMU SEDANG MEMBACA
MENGEJAR CALON PENGANTIN
Ficción GeneralDi tinggal kekasih yang sudah berpacaran selama satu tahun tidak membuat Anaya Bilqis begitu terpuruk karena ia menganggap pria yang bersamanya bukan jodohnya. Hingga akhirnya orangtua Naya berasumsi bahwa Naya gagal move on dan berniat mencarikan j...