TIGA BELAS

7.6K 722 13
                                    

JANGAN LUPA BUAT BELI e-book YANG SUDAH NANGKRING DI PLAYSTORE YA GAES. DIANTARANYA
-PENGANTIN BAJAKAN
-PENGANTIN KHAYALAN
-PENGANTIN DADAKAN
-MY POSSESIVE SENIOR
- MY WIFE IS MY LIFE
- WIFE CELEBRITY
- LOSIVE
Ps: Semua e-book ada ekstra part-nya dengan jumlah berbagai macam.  Ada yang 10++ ada yang 10--

Naya melangkah masuk ke dalam butik dengan gaya kasual seperti biasa. Namun, yang membuatnya berbeda adalah kacamata hitam yang masih dipakai bahkan ketika masuk ke dalam butik.

"Mbak Nay lagi kena bintitan ya?  Habis ngintipin cowok mandi pasti."

Naya menoleh ke asal suara yang berasal dari Rosa, asistennya.

Gadis cantik itu kemudian berkacak pinggang dengan mata melotot meski ia tahu tidak akan terlihat oleh Rosa atau pun yang lain.

"Lo ngomong apa tadi?  Gue ngintipin cowok mandi? Enggak akan pernah gue lakuin hal nista kayak gitu. Lo pikir gue cewek apaan yang ngintipin cowok, hah?"

Emosi Naya tersulut ketika mendengar seseorang menyinggung soal kejadian kemarin.

Rosa tidak bersalah sebenernya dan ia hanya mampu menanggung semprotan ala Anaya yang tengah tersulut emosi.

"Galak banget, Mbak. Saya 'kan cuma bercanda. Kayak mbak pernah melakukan hal itu aja terus merasa tertekan." Rosa mengkeret menatap Naya takut-takut.

Mbak bosnya satu ini memang moody terutama menyangkut hal-hal yang tengah terjadi.
"Apa benar Mbak Nay habis ngintipin cowok mandi?" gumam Rosa membuat Naya yang masih bisa mendengarnya berteriak nyaring.

"ROSA!"

Rosa berlari menyembunyikan dirinya dari amukan macan betina satu ini. Rosa berharap jika Naya punya suami nanti maka suaminya akan sabar menghadapi perempuan pemarah seperti Naya.

Pukul sepuluh pagi butik terasa penuh dan sesak oleh orang-orang yang berkunjung. Hal tersebut membuat Naya merasa heran secara bersamaan.

Butiknya memang tidak sepi pengunjung namun juga tidak pernah seramai ini.

Pengunjung yang datang pun bejibun dan membuat pegawai toko sedikit kewalahan.

"Ros,  sini ada yang mau gue tanya," ujar Naya memanggil Rosa.

  Rosa yang tengah mengawasi keadaan sekitar dan sesekali membantu karyawan lain segera menghampiri Naya dengan takut-takut. Pasalnya tadi pagi ia sudah menyinggung  macan betina satu ini.

"A-ada apa, Mbak?" tanyanya takut-takut.

"Itu kenapa tumben butik kita ramai gini?  Lo enggak pergi ke dukun 'kan buat pakai ilmu jompa-jampi?" selidik Naya menatap Rosa curiga.

"Astagfirullah, Mbak. Ya enggak lah saya pakai cara itu. Amit-amit jabang bayi ya Allah." Rosa bergidik dan mengetuk kepalanya tiga kali mendengar tuduhan Naya.

"Ya elah, gue bercanda kali," seloroh Naya menatap Rosa malas.

"Bercandanya Mbak Nay itu horor. Bikin takut."

"Oh, sekarang lo bilang kalau gue ini nakutin begitu?" Naya berkacak pinggang membuat Rosa menggeleng kuat.

Macan betina ini mudah sekali tersulut emosi, batin Rosa bergidik.

"Itu mbak butik kita ramai karena Mbak Alify dan Mbak Prissy foto bareng di depan butik sama penyanyi terkenal itu. Terus mereka post deh di instagram."

Rosa menjelaskan dengan semangat penuh membuat perasaan Naya mendadak waswas.

"Penyanyi? Siapa itu?" tanyanya cepat.

"Abimana Ralluque, Mbak."

"Siapa?"

"Abimana Ralluque, Mbak." ulang Rosa dengan jelas.

"Abimana Ralluque?" kata Naya lagi.

Mendadak pikiran Naya blank begitu mendengar nama itu. Nama artis yang ia kunjungin konsernya kemarin juga Abimana Ralluque dan jangan bilang jika mereka adalah orang yang sama, pikir Naya takut-takut.

"Terus di mana mereka sekarang?"

"Ada di ruangan tempat mbak biasa menerima tamu. Aku bahkan sudah memberikan mereka cemilan tadi," jawab Rosa polos. "Karena mereka berjasa atas ramainya butik kita, Mbak."

"Rosa." Naya menatap Rosa geram. "Kalau gitu gue pergi dulu, dan kalau mereka tanya bilang aja enggak tahu."

Naya bergegas keluar butik dan memasuki mobilnya yang terparkir di depan butik meningalkan Rosa yang menatap aneh tingkah laku bosnya ini.

MENGEJAR CALON PENGANTINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang