Chapter 2

11.8K 353 5
                                    

Kini Damien sudah rapi dengan jas abu-abu miliknya. Dari pagi tadi, ia memikirkan tentang acara lelang tersebut. Pikirnya apakah worth it atau tidak. Dan ini pertama kalinya ia tau ada pelelangan seorang gadis.

Tok. Tok. Tok.

Seorang pria berambut cokelat membuka pintu kamarnya. "Hey, Bro!"

Damien mengangkat kedua alisnya untuk membalas sapaan dari sahabatnya yang kini sudah merebahkan tubuhnya di atas kasurnya.

"Sedang apa kau disini dan bagaimana kau bisa tau kalau aku ada di rumah kedua orang tuaku?" tanya Damien.

"Aku dan Val sedang bertengkar. Ia menginginkan waktu untuk menyendiri. Dan aku sudah pergi ke Penthouse dan rumahmu itu, tapi tidak ada. Jadi aku yakin kau ada disini."

Damien mengangguk. Ia sudah sangat terbiasa dengan drama percintaan sahabatnya itu dan dirinya juga sudah terbiasa menjadi nyamuk diantara Alex dan pacarnya itu, Valerie-Ann.

"Masalah apalagi sekarang? Vale yang salah paham atau kau yang tidak mengabarinya seharian?" tanya Damien sambil tertawa kecil.

"Bukan keduanya. Kini lebih sepele. Aku lupa memasang timer oven selama dua puluh menit, jadinya Salmon yang seharusnya menjadi hidangan makan malamnya gosong."

Damien tertawa. Latar belakang dari pertengkaran Alex dan Valerie-Ann memang selalu berhasil membuatnya tertawa.

"Hentikan, Damien. Itu tidak lucu. Sekarang aku yang bertanya padamu, kau mau pergi kemana memakai baju serapi itu?"

Damien menatap dirinya dikaca. "Acara lelang yang kuberitahu kemarin."

"Apa kau yakin akan pergi ke acara pelelangan itu? Memangnya mereka sudah memberikan foto gadis yang akan di lelang?" tanya Alex, sahabatnya sejak kecil.

Damien menghela nafasnya.

"Mereka tidak memberikan foto gadis itu, tapi mereka memberikan namanya. Estella Martel. Dan tidak. Aku tidak yakin, Al. Aku tidak yakin apakah gadis itu layak atau tidak."

Alex mengangguk. "Dan harga awal yang mereka berikan...?"

"Dua belas ribu dollar." Damien menjawab sekenanya seraya membenarkan rambutnya.

Mata Alex melotot. Untuk seseorang yang tidak pernah menghabiskan uang untuk kupu-kupu malam, Alex sangat amat terkejut.

"Bagaimana bisa sampai dua belas ribu dollar?! Apa gadis yang mereka tawarkan sangat sempurna?!" tanya Alex yang sampai sekarang masih tidak percaya.

Damien mengangkat bahunya. "Itu masih harga awal, Alexander Saltzman. Mungkin nanti harganya bisa lebih dari tiga puluh ribu dollar,"

"Dan gadis seperti itu tidak ada yang sempurna. Mereka menawarkan dirinya sendiri untuk di lelang. Untuk di sewa. Untuk di beli. Apa itu yang di katakan sempurna, huh? Mereka jauh dari kata sempurna," tambah Damien.

Alex mengangguk. "Ya, kau benar. Oh iya, kau rencana ingin memberi harga berapa?"

Damien mengangkat bahunya.

"Tapi yang pasti tidak akan lebih dari tiga puluh ribu dollar. Aku tidak mau mengeluarkan uang sebanyak itu hanya untuk pelacur,"

"Aku hanya menidurinya sekali, lalu akan aku buang begitu saja atau akan ku lempar ke dalam markas ku. Siapa tahu ada yang ingin mencicipi tubuhnya juga."

Alex hanya menggelengkan kepalanya mendengar ucapan sahabatnya itu. Ia tidak pernah menemukan seseorang yang bejatnya melebihi Damien.

Entah apa yang membuat dirinya masih sayang dan masih tahan menjadi sahabat dari mafia tidak beradab itu.

Irresistible Touch | Irresistible Series #1 (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang