Chapter 32

3.3K 93 0
                                    

Seperti biasa, Xavier mengawali paginya dengan menghampiri Stella yang sedang menghadapi morning sicknessnya. Sambil memegangi rambutnya, Xavier sambil mengusap punggung Stella dengan perlahan.

  "Maaf sudah selalu merepotkanmu setiap pagi dengan drama muntah-muntah ini, Xavier."

Selalu itu yang Stella katakan pada Xavier.

  "It's okey, Stella. I'm here for you."

Dan selalu itu juga yang Xavier katakan pada Stella sebagai balasannya.

Biasanya mereka akan berada di dalam kamar mandi selama lima menit, kurang lebih. Kemudian Xavier keluar dari sana untuk membiarkan Stella membersihkan tubuhnya.

Selagi Stella mandi, Xavier biasanya pergi ke ruangan gym yang ada di dalam rumahnya dan melakukan beberapa hal disana seperti mengangkat barbel, memainkan alat yang bernama lat pull down maupun samsak tinju, dan juga memainkan alat fitness lainnya yang terdapat di dalam sana.

Pagi ini Stella membuat waffle untuk sarapan. Ia menyantapnya bersama-sama dengan Xavier di atas meja makan. Selain waffle juga terdapat buah-buahan dan juga susu.

Semuanya Stella yang menyiapkannya karena Xavier tidak memiliki seseorang yang membantu-bantu menyediakan makanan maupun bersih-bersih di rumahnya. Tidak seperti semua sepupu-sepupunya. Menurutnya, selama ia masih dapat mengerjakan semuanya sendiri, ia tidak butuh Asisten Rumah Tangga.

Awalnya, setelah Stella tinggal di rumahnya, ia hendak mempekerjakan seseorang untuk mengerjakan pekerjaan rumah ataupun hanya sekedar menemani Stella. Tetapi Stella bilang kepadanya kalau ia tidak keberatan untuk membantunya membersihkan rumah dan ia juga tidak butuh untuk ditemani selagi Xavier sedang berada di luar rumah.

"Xav?" panggil Stella disela-sela heningnya suasana di meja makan.

Xavier menengadahkan kepalanya untuk menatap kearah Stella. Saat ia melihat raut wajah perempuan itu yang serius, ia langsung bangkit dari tempatnya lalu mengitari meja makan untuk menghampiri Stella. Lelaki itu memegang bahu milik Stella dan menatapnya khawatir.

"Kau tidak apa-apa? Kenapa? Perutmu sakit, Stel? Ada kontraksi?" tanya Xavier bertubi-tubi.

Stella yang awalnya ikut panik karena Xavier merespon panggilannya dengan seperti ini pun menjadi tertawa.

"Stella?"

"Sorry," ucapnya seraya mencoba untuk menghentikan tawanya. "Aku hanya ingin mengatakan padamu kalau aku akan senang jika kau menemaniku ke rumah sakit nanti."

Tidak perlu ditanya lagi bagaimana perasaan Xavier saat ini karena tentu saja ia sangat amat senang dapat menemani Stella ke rumah sakit untuk memeriksa kandungannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tidak perlu ditanya lagi bagaimana perasaan Xavier saat ini karena tentu saja ia sangat amat senang dapat menemani Stella ke rumah sakit untuk memeriksa kandungannya.

Xavier gembira sekali saat ia mengetahui bahwa dirinya dibutuhkan oleh Stella. Apalagi menyangkut kehamilannya.

"You change your mind," ucap Xavier sambil tersenyum lebar. "Thank you."

Irresistible Touch | Irresistible Series #1 (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang