Chapter 7

9.9K 227 1
                                    

Stella kini duduk di atas kasur dengan tatapan yang kosong ke jari-jari kakinya. Ia terus menerus memikirkan apa yang baru saja terjadi di antara dirinya dan juga Damien.

Kenapa dirinya tidak selalu dapat menolak sentuhan lelaki itu?

Pertanyaan itu yang terus menerus menghantui pikiran Stella. Setiap Damien menyentuhnya, ia tidak dapat menolak.

Pikirannya sekarang kacau. Stella mengacak rambutnya dengan kasar saking frustasinya. Lalu tiba-tiba saja pintu kamarnya terbuka.

Damien masuk. Tetap dengan sikap dinginnya dan tanpa merasa bersalah. Seperti biasa.

"Stella," panggil lelaki yang sedang memakai jaket kulit hitam itu.

Stella menoleh dengan wajah datarnya. "Iya?"

"Setelah aku selesai dengan urusanku, kita pergi ke Whole Foods Market dan juga Rodeo Drive jika masih sempat. Aku akan membelikanmu gaun," ujar Damien.

Stella mengernyitkan dahinya. "Untuk apa?"

Damien mendecak sebal. "Kau tidak perlu banyak bertanya!"

"Ya, kau tinggal menjawabnya. Apa itu sulit?"

Gadis itu juga ikutan sebal dengan respon Damien. Padahal ia sudah bertanya baik-baik, tapi malah Damien malah menjawabnya dengan tarik urat.

"Kau akan menjadi pendampingku di pernikahan pamanku."

Stella menatap Damien sinis.

"Harus aku? Tidak adakah wanita lain yang bisa kau jadikan pendamping? Kenapa harus aku?"

Damien mengeraskan rahangnya yang tajam dan simetris itu.

Lelaki itu menarik dagu Stella hingga gadis itu mendongak dan wajahnya hanya berjarak lima senti dengan wajah tampan Damien. Stella menelan salivanya dengan susah payah.

Damien menatap mata hazel milik Stella dengan sangat lekat.

Pada awalnya ia ingin membentak gadis itu di depan wajahnya, tapi hati nuraninya tidak mengizinkan untuknya melakukan itu.

"Ikuti saja apa yang aku katakan." Damien menghela nafasnya. "Stella..."

Lalu Damien melepaskan tangannya dari dagu Stella dan pergi begitu saja meninggalkan kamar tersebut. Damien menutup pintu itu dengan membantingnya keras sampai Stella tertegun.

Stella menutup matanya seraya menghela nafas perlahan. Ia tidak pernah berharap atau menginginkan agar kehidupannya menjadi seperti ini.

Dijadikan 'barang lelang', diculik lalu hampir diperkosa, dan lebih parahnya ia harus menghadapi lelaki seperti Damien.

Damien Mikaelson. Pria ter brengsek yang pernah dirinya temui. Dingin. Tidak mempunyai perasaan.

Stella tidak mau menginginkan kehidupan ini. Sisi tergelap yang ada di dunia ini. Mafia, penjualan manusia, dan apapun yang jahat.

"Ya Tuhan... Aku tidak mengingikan ini semua. Aku ingin kehidupan yang normal. Bukan ini semua. I just wanna be a normal girl."

* * * * *

Motor Ducati Panigale berwarna hitam sedang membelah jalanan kota di sebelah barat Los Angeles, Oxnard. Damien mengendarainya dengan kecepatan hampir maksimal.

Tanpa di bantu oleh anak buahnya, Damien mengejar musuhnya sendiri. Setelah membunuh puluhan anak buah dari musuhnya itu, kini Damien ada sudah di penghujung acara.

Belva White. Itulah nama targetnya hari ini. Pria itu dahulunya merupakan salah satu orang kepercayaannya, tapi suatu hari ia ingin menjadi sama seperti Damien, bahkan lebih. Maka Belva mengkhianati Damien dengan membuat pasukan yang menentang dirinya.

Irresistible Touch | Irresistible Series #1 (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang