Chapter 18

5.7K 189 1
                                    

Setengah jam pun berlalu sejak Damien dan juga gadis yang tertidur disampingnya yang hanya dapat menyelesaikan permainan sebanyak empat ronde. Walaupun kurang bagi Damien, setidaknya ia tahu kalau Stella bukan seorang pelacur yang tahan hingga sepuluh ronde keatas.

Damien sedikit berguling ke kanan agar dapat melihat punggung Stella. Ia tersenyum. Lalu ia menarik tubuh mungil gadis itu agar lebih dekat dengannya. Ia mendekatkan hidungnya pada leher Stella yang wanginya wangi vanila.

Damien mengecup lembut punggung Stella sebelum hendak beranjak pergi dari kasur tersebut. Ia meraih pakaiannya yang berserakan di lantai dan memakai boxernya, lalu menaruh pakaiannya yang lain ke dalam tempat pakaian kotor yang ada di samping pintu kamar mandi.

Setelah itu ia membuka lemari besar yang berisikan pakaian-pakaian untuk Stella pakai selama ia berada disini. Damien mengambil salah satu dress dari dalam sana dan memperhatikannya sejenak untuk memastikan apakah cocok untuk dipakai Stella malam ini, tapi setelah dipikir-pikir lagi, gadis itu pasti akan tetap tampak cantik mau memakai pakaian apa pun juga. Kemudian Damien menaruhnya di atas sofa kecil yang tepat berada di depan kasur.

"Dress untuk apa itu?" tanya Stella dengan suaranya yang serak khas bangun tidur.

Damien tersentak lalu mendapati Stella yang sudah bangun dari tidurnya sambil memegangi selimut untuk menutupi bagian depannya yang telanjang.

"Ini?" tanya Damien sambil menunjuk kearah dress berbunga-bunga itu. "Untuk kau pakai malam ini. Aku yang memilihkannya– tapi, kalau kau kurang menyukainya, kau boleh–"

"Aku akan memakainya, Damien. Terima kasih," kata Stella sembari tersenyum.

Damien pun mengangguk seraya berjalan keluar kamar hanya dengan menggunakan boxer putihnya.

"Kita akan pergi nanti. Tiga jam lagi– kau, lanjutlah beristirahat. Nanti akan ku bangunkan," ucap Damien sebelum menutup pintu kamar itu. "Aku tahu kau lelah." Damien mengedipkan salah satu matanya pada Stella.

Setelah pintu tertutup, senyuman lebar pun terukir di wajah Stella. Ia tidak menyangka pria itu repot-repot memilihkannya dress yang akan ia pakai nanti malam, entah untuk menghadari acara apa.

Ditambah, Damien mengedipkan matanya pada dirinya. Dan itu... seksi. He is sexy as shit. Stella menutup wajahnya dengan selimut.

Senang. Apakah itu deskripsi yang cocok untuk mendeskripsikan perasaannya? Tapi, ya benar. Ia senang. Senang dalam banyak arti.

* * * * *

Sejam yang lalu Damien membangunkannya dan kini Stella sudah siap mengenakan dress pink bermotif bunga-bunga dan juga riasan wajah yang tidak terlalu tebal di wajahnya.

Sejam yang lalu Damien membangunkannya dan kini Stella sudah siap mengenakan dress pink bermotif bunga-bunga dan juga riasan wajah yang tidak terlalu tebal di wajahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ia pun lalu menuruni beberapa anak tangga yang membawanya ke pintu utama, disitulah dimana Damien menunggunya. Saat Stella sedang berhati-hati menuruni tangga dengan memakai high heelsnya, di bawah sana pria itu sudah menunggunya, menatap Stella sampai mulutnya ternganga karena begitu terpesona.

Irresistible Touch | Irresistible Series #1 (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang