Chapter 3

11.5K 343 0
                                    

Damien's House

Sesampainya di rumah Damien yang lebih seperti sebuah Mansion itu, Damien dan juga dua mobil anak buahnya berhenti

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sesampainya di rumah Damien yang lebih seperti sebuah Mansion itu, Damien dan juga dua mobil anak buahnya berhenti. Sejak mobil Damien memasuki kawasan rumahnya yang sangat luas ini, Stella memandangi dengan sangat kagum. Di tambah lagi dikarenakan bangunan itu bergaya arsitektur Spanyol.

Belum pernah dirinya melihat rumah sebesar dan semewah ini. Bahkan yang ia lihat baru luarnya. Pada malam hari saja sudah terlihat sekali bagusnya, bagaimana siang hari. Rumah Damien bagaikan kerajaan bagi Stella.

  "Turun!" perintah Damien setelah mematikan mesin mobilnya.

Stella mengangguk seraya membuka pintu mobil Damien yang sangat keren. Setahu Stella, pintu mobil hanya dapat dibuka ke depan, bukan ke belakang.

Stella menerka-nerka berapa harga mobil itu.

Pasti sangat mahal.

  "Kalian boleh pergi. Tugas kalian hari ini sudah selesai," ucap Damien pada kedua anak buah kepercayaannya itu yang sedang berdiri di hadapannya dan Stella.

Lalu kedua anak buahnya itu pamit untuk pergi, sesuai dengan perintah Damien. Mereka lalu masuk ke dalam mobilnya masing-masing dan pergi keluar dari kawasan rumah itu.

Damien melangkah ke dalam rumahnya yang pintu masuknya hanya dapat di akses menggunakan face id dan finger print. Gadis bermata hazel hanya mengikutinya dari belakang dengan langkahnya yang pelan.

Wow.

Satu kata itu yang dapat mendeskripsikan interior rumah milik Damien. Rumah yang terletak di Somma Way, Bel Air itu berhasil membuat Stella kagum.

  "Rumahku memang sebagus itu. Semuanya ibuku yang mendesainnya. Kau tidak perlu norak seperti itu."

Stella tersenyum kecut. Tanpa menghiraukan gadis itu, Damien langsung berjalan menuju ruang keluarganya untuk duduk sebentar. Stella pun lagi dan lagi mengikutinya.

Tetapi ia tidak berani duduk. Ia hanya memperhatikan sekeliling rumah itu dan juga Damien. Lelaki itu sangat tampan dan juga menawan dengan tatto yang menjalar ke lehernya.

Menyadari pikirannya yang sudah kacau, Stella langsung memejamkan matanya dan menggelengkan kepalanya.

  "Kau kenapa? Tingkahmu aneh. Apakah ini pertama kalinya kau menjual dirimu? Oh, bukan. Mengajukan diri untuk di lelang oleh de Lopez."

Mendengar tuduhan sadis dari Damien, gadis itu memberanikan diri untuk membuka mulutnya. Ia tidak bisa tahan kalau dirinya direndahkan seperti itu.

  "MENJUAL DIRI?! MENGAJUKAN DIRI UNTUK DI LELANG?! APA AKU TERLIHAT SEPERTI MERELAKAN TUBUH KU DIJAMAH OLEH LELAKI BRENGSEK SEPERTI DIRIMU?!"

Gadis itu berteriak kepada Damien.

Berteriak.

Sebelum Stella berteriak padanya, hanya ibunya lah yang berani berteriak pada lelaki paling berkuasa itu.

Irresistible Touch | Irresistible Series #1 (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang