Chapter 14

6.2K 214 1
                                    

Sesampainya di kediaman Mikaelson, Stella dan Xavier memasuki rumah besar itu bersama-sama dengan membawa paper bag besar yang berisikan buku-buku dari Barnes & Nobles sembari asik membicarakan salah satu novel karya Colleen Hoover yaitu It Ends With Us.

"Tidak, aku tidak setuju dengan pendapat orang-orang yang mengatakan bahwa Lily seharusnya memberikan Ryle kesempatan kedua. Ryle dan Lily memang sudah seharusnya berpisah." Stella melontarkan pendapatnya. "Aku tahu Ryle benar-benar mencintai Lily, tapi dia juga terlalu abusif, Xavier. Dan Lily pantas mendapatkan yang jauh lebih baik. Ia pantas bersama Atlas."

Xavier terkekeh sambil mengangguk.

"Aku setuju. Lily dan Atlas itu soulmates."

Kemudian mereka juga membicarakan tentang banyak hal, termasuk sesuatu yang membuat Stella tertawa. Stella tertawa puas dan Xavier dibuat terpesona akan tawanya. Suara tawanya memang tidak anggun sama sekali, tapi Xavier senang mendengarnya.

"Oh Ya Tuhan, aku sampai meneteskan air mata!" seru Stella selagi menyeka air matanya dengan telunjuknya.

"Stella, akhirnya kau pulang!" Seruan dari wanita cantik dari lorong yang tak lain adalah Hayley Mikaelson.

Wanita itu menghampiri Stella sambil membawa dua buah tumpukan kotak yang pastinya berisikan pakaian mewah.

"Greyson bilang padaku kalau Damien meninggalkanmu sendiri di Mastro. Apa benar itu, Stella?" tanya Hayley dengan wajah penuh kekhawatiran pada Stella dan penuh kejengkelan pada anaknya sendiri.

"Ia ada urusan penting, Mrs. Mikaelson," jawab Stella dengan tenang. Hayley menggelengkan kepalanya. Stress akan kelakukan anak sulungnya.

Hayley menaruh kotak-kotak itu dibawah lalu menangkup wajah Stella. "Tapi kau tidak apa-apa kan, Sayang?"

Stella tersenyum lalu menjawab, "Seratus persen baik-baik saja."

"Baiklah kalau begitu," Hayley melepas tangkupan tangannya dari wajah Stella lalu mengambil kembali tumpukan kotak yang ia taruh di bawah lantai. "Sekarang, aku akan mengantarmu ke kamarmu. Sebenarnya kamar Damien yang satunya. Damien memiliki dua kamar, begitu juga dengan Greyson. Kamar masa kecilnya, dan kamar mereka sekarang."

Sebelum mengikuti langkah Hayley, Stella menoleh untuk menatap Xavier. Lelaki itu tersenyum kepadanya dan berkata, "Tidur yang nyenyak, Stella. Besok kau harus–" Xavier berhenti sejenak. "Kau harus mendampingi Damien, kan?"

Ada perubahan di raut wajah Xavier, tapi Stella tidak dapat melihatnya. Stella tersenyum sambil melangkah mundur dan mengangkat paper bag yang berisikan buku-buku yang tadi Xavier belikan untuknya.

  "Terima kasih untuk buku-buku ini! Akan segera kubaca!" serunya sebelum meninggalkan Xavier di ruang utama sendiri.

Ada senyuman kecil yang terukir di bibir lelaki berjaket denim itu. "Terima kasih karena sudah menemaniku dan selalu tersenyum, Stella."

* * * * *

* * * * *

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Irresistible Touch | Irresistible Series #1 (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang