Chapter 13

5.7K 179 1
                                    

Stella menatap keluar jendela setelah taxi yang membawanya dari restoran beberapa menit yang lalu kini berhenti di sebuah klub yang sangat amat besar dan mewah di Malibu.

Seumur hidupnya, ia tidak pernah pergi ke klub malam, maka itu ia sedikit ragu dengan keputusannya untuk pergi ke tempat ini. Tapi apa boleh buat, ia tidak tahu dimana tepatnya rumah kedua orang tua Damien. Yang ia ingat adalah Greyson bilang padanya kalau ia akan pergi ke klub ini bersama dengan teman-temannya beberapa jam lalu.

Mungkin karena adanya Greyson disini ia akan aman dan tidak perlu memikirkan sesuatu yang buruk terjadi padanya.

  "Apakah anda yakin ini tujuan anda, Miss? Ini klub termahal dan paling terkenal di Malibu," kata supir taksi tersebut setelah menerima beberapa lembar uang dari Stella.

Stella menatap supir taksi yang secara tidak langsung menganggapnya tidak mampu untuk masuk ke dalam klub tersebut. Memang anggapannya benar, tapi tidak perlu seperti itu.

  "Sir, saya yakin seratus persen ini tempatnya. Lagipula, saya pikir ini klub termurah dan tidak terkenal di Malibu" sarkas Stella dengan senyum miringnya, walau sebenarnya ia tidak sampai hati untuk sinis pada supir yang membawanya ke tempat tersebut.

Setelah mengatakan itu, Stella langsung keluar dari mobil tersebut dan membanting pintu mobil tersebut dengan sedikit kencang, walaupun ia tidak bermaksud untuk melakukan itu.

Dan sedetik kemudian, Stella merasa bersalah karena sudah membentak dan menutup mobil taksi itu dengan kencang.

Stella lalu berjalan memasuki klub tersebut dan setibanya di depan gedung besar itu, Stella dapat melihat antrian yang begitu panjang untuk masuk ke dalam klub itu.

  "Apa yang harus aku lakukan?" batin Stella.

Pada saat ia berusia kurang lebih tujuh belas tahun, ia pernah menonton sebuah film yang pastinya ia lupa judulnya, tapi di dalam film tersebut ada cara lain untuk memasuki sebuah klub tanpa perlu mengantri seperti itu.

Caranya adalah berjalan kearah penjaga pintu tersebut kemudian mengucapkan satu nama yang seharusnya membantu untuk masuk ke dalam sana. Stella pun ingin mencobanya sekarang. Semoga saja itu membantu dirinya.

Ia menelan salivanya sembari berjalan ke arah penjaga bertubuh kekar itu. Stella tersenyum sembari melambaikan tangannya singkat pada pria botak itu.

  "Uhmm..."

  "Jika anda ingin masuk, anda harus mengantri seperti yang lainnya!" kata penjaga itu dengan suaranya yang sangat seram sehingga Stella mundur beberapa langkah ke belakang.

  "Uhm... Saya teman dari Greyson Mikaelson?" Stella menghela nafasnya. "Apa saya boleh masuk?"

Sialan.

Itu merupakan pertanyaan terbodoh yang pernah keluar dari mulutnya. Jika nama Greyson tidak cukup untuk membuatnya diperbolehkan masuk, Stella harus mencari pohon untuk menjedotkan dahinya disana.

Mata penjaga itu menyipit kearahnya seakan-akan untuk mengidentifikasikan keaslian dari ucapannya hanya dengan menyipitkan matanya.

  "Saya tidak percaya! Anda bisa saja memakai nama Tuan Greyson hanya untuk masuk ke dalam dengan cuma-cuma!" tuduh penjaga itu dengan muka sangarnya.

  "Buktikan saja sendiri. Nama saya Stella dan saya akan menunggu disini," kata Stella pada penjaga itu kemudian berjalan sedikit menjauh dari pria botak itu.

Sementara Stella menunggu, penjaga yang botak itu memanggil salah satu temannya untuk meminta konfirmasi pada Greyson apakah ia mengenal gadis yang bernama Stella atau tidak.

Irresistible Touch | Irresistible Series #1 (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang