Chapter 30

3.7K 114 0
                                    

Bersama dengan kedua orang tuanya dan adiknya, Damien masuk ke dalam Limosin. Hayley tidak memperbolehkan Damien untuk pulang sendiri. Tidak untuk mencari atau membawa Stella pulang.

  "Don't be so dramatic, Mom."

  "Greyson, darling, are you being serious right now?! Kakakmu mempunyai anak dengan seorang pelacur. Kau tahu pelacur itu apa, kan? Dan kau menyuruhku untuk bersikap tidak dramatis?!" Hayley menceracau dengan melemparkan tatapan mematikannya pada anak bungsunya itu. "Oh, cmon, Greys! Kau tidak bisa dipihak kakakmu terus menerus. Kali ini kakakmu melakukan kesalahan yang besar. Ia mempermalukan keluarga kita di depan orang banyak, Greys!"

Baru saja Greyson ingin membalas ucapan ibunya, Damien memberikan tatapan yang mengisyaratkan agar adiknya itu mengurungkan niatnya.

Greyson pun mengangguk. Ia selalu mematuhi apa yang diperintahkan oleh Damien. Ia sangat menghormati dan menyayangi kakaknya itu. Tidak pernah sekalipun Damien memperlakukannya sebagai 'anak pungut'. Sejak hari pertama Greyson menginjakkan kaki ke dalam rumah Hayley dan Elijah, Damien sudah menyambutnya dengan senyuman dan pelukan yang hangat.

  "Mom," panggil Damien dengan tenang dikala semuanya terhening. "Bayi yang Stella kandung adalah tanggung jawabku. Aku harus mencarinya."

Hayley menghela napasnya kasar. "Bagaimana kalau kau menyuruhnya untuk menggugurkan kandungannya?"

Semuanya terkejut.

  "Jesus Christ, Mom!"

  "Hayley!"

  "Mom, for God sake!"

Ketiga terkejut karena mereka tahu kalau Hayley adalah orang yang sangat mendukung Pro Life, jadi saat ia mengucapkan kata 'menggugurkan' rasanya sangat aneh.

  "Hayley, pikiranmu sedang kacau. Jangan mengucapkan sesuatu yang sia-sia," ucap Elijah pada istrinya.

Hayley memicingkan matanya pada suaminya itu. Death stare. "Kalian semua ada dipihak Damien dan– Dimana pikiran kalian sih?!"

Damien dan Greyson bersamaan menunjuk kearah otaknya masing-masing. Kemudian keduanya tertawa. Sedangkan Elijah hanya menggeleng kepalanya, menunggu kedua anaknya itu kena omel ibunya.

  "Damien Benjamin Mikaelson! Greyson Veron Mikaelson!" bentak Hayley.

  "Hayley," panggil Elijah sembari mengambil tangan istrinya yang kemudian ia genggam dengan kedua tangannya. "Kita bisa lanjutkan besok. Aku mau kau tenang sekarang. Calm down, honey."

Pada akhirnya pun Hayley mendengarkan apa kata suaminya. Ia menatap anak sulungnya sekejap dengan tatapan penuh kekecewaan sebelum menutupnya matanya dan menyenderkan kepalanya pada bahu Elijah.

Di dalam lubuk hatinya, Damien merasa sangat bersalah pada ibunya. Tetapi, mau bagaimana pun caranya, ia akan mencari cara agar ia dapat mendapatkan Stella kembali dan membuat ibunya dapat menerima anak yang ada di dalam kandungan Stella.

* * * * *

Tidak disangka bahwa dirinya sangat menginginkan kehadiran Stella. Ia memikirkan perempuan itu sejak dua minggu yang lalu. Mungkin kalian berpikir kenapa belum juga mencari Stella atau bahkan menghubunginya. Jawabannya, Damien belum berpikir kalau sekarang inilah saatnya. Ada sesuatu yang perlu ia cari tahu. Dan itu sangatlah penting.

Damien mengambil ponsel yang berada diatas nakasnya dan menghubungi orang kepercayaannya, siapa lagi kalau bukan Andrew.

  "Andrew," kata Damien setelah Andrew sudah mengangkat panggilannya. "Ya, saya butuh bantuanmu. Besok bisa ke rumah?"

Irresistible Touch | Irresistible Series #1 (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang