Chapter 23

4.2K 145 0
                                    

Sesuai permintaan Stella, kini mereka berdua sudah berada di rumah sakit terdekat, yaitu Yale New Haven Hospital. Selama pemeriksaan Stella tidak dapat berpikir jernih. Begitu juga dengan Damien.

Pria itu terus-terusan berpikir bagaimana kalau ternyata Stella benar mengandung. Mengandung anaknya. Apa yang harus ia lakukan?

Sedangkan, Stella berpikir bagaimana kelanjutan hidupnya setelah ini, apa Damien akan langsung menyuruhnya pergi begitu saja?

Keduanya sama-sama termenung.

"Wah," Dokter yang menangani Stella tersenyum lebar. "Kandungannya sudah menginjak usia lima minggu."

Lima minggu.

Stella melirik kearah Damien yang ada disampingnya sedang memegang tangannya dengan erat tetapi tidak membalas tatapannya.

Rahangnya mengeras, Stella dapat melihat itu dengan sangat jelas.

"Ibu dan juga janinnya sehat, jadi tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Hanya saja banyak yang perlu diketahui..."

Selama dokter yang menanganinya menjelaskan apa saja yang perlu dilakukan selama masa kehamilan, Stella tidak mendengarkan. Ia larut dalam pikirannya yang tidak karuan.

Damien akan meninggalkanku.

Aku harus menghidupi anak ini sendiri.

Anak ini tidak akan mempunyai ayah selama hidupnya.

Mungkin memang ini hidup yang harus aku jalani, kan?

I'm such a pathetic woman and also a pathetic soon-to-be single mom.

Kesengsaraanmu tidak berhenti sampai situ saja, Stella.

"Bagaimana dengan makanan yang harus dihindari oleh..." Damien menatap kearah Stella dengan tersenyum kecil, kemudian ia kembali mengarahkan pandangannya pada Dr. Smith, dokter kandungan tersebut. "Apa saja makanan yang harus dihindari selama masa kehamilan?"

Stella tidak percaya dengan apa yang ia dengar barusan. Seorang Damien menanyakan makanan apa saja yang perlu ia hindari selama dirinya mengandung, menunjukkan bahwa pria itu peduli akan janin yang sedang dikandungnya.

Dengan seksama Damien mendengarkan penjelasan dari Dr. Smith mengenai makanan yang harus Stella hindari dan juga apa yang harus dikonsumsi.

Tanpa ia sadari, Dr. Smith sudah membersihkan Jelly USG yang tadi dibalurkan ke atas perutnya yang masih rata.

Dengan bantuan Damien, Stella bangkit dari posisi awalnya dengan perlahan. Setelah berterima kasih kepada Dr. Smith, Damien dan Stella langsung keluar dari rumah sakit tersebut, tetapi mereka berpisah setelah itu.

  "Kau mau pergi kemana?" tanya Stella disaat Damien mengiringnya ke Lexus ES Hybrid hitam yang tepat berada di belakang Mercedes Benz G-Class hitam.

  "Ada yang harus aku selesaikan," jelasnya sambil mengelus lengan Stella. "Nanti kutemui kau di hotel sebelum kita pulang."

Kalau Damien sudah bilang 'ada yang harus diselesaikan', Stella sudah tau betul apa yang akan ia lakukan dan itu sangat membahayakan diri pria itu sendiri.

Walau dirinya khawatir tapi siapa dirinya untuk berhak melarang Damien untuk tidak pergi, maka itu Stella hanya mengangguk.

"Kau akan diantar oleh Maxim ke hotel," kata Damien lagi. "Kalau kau mau makan bilang saja pada Maxim untuk mengantarmu ke restoran yang kau mau."

Sekali lagi Stella mengangguk dan dibalas dengan anggukan juga dari Damien.

"Kumohon jaga dirimu," ucap Stella sambil menahan tangan Damien yang hendak pergi.

Irresistible Touch | Irresistible Series #1 (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang