Chapter 50

2K 56 1
                                    

Hanya dalam waktu kurang dari dua minggu, persiapan kedua kamar bayi sudah hampir selesai. Dengan bantuan Valerie, semua pekerjaan lebih cepat karena wanita itu sangat cekatan dalam berbelanja. Mulai dari Crib, Baby Tafel, Baby Monitor, Rocking Chair, Dresser, dan masih banyak lagi.

 Mulai dari Crib, Baby Tafel, Baby Monitor, Rocking Chair, Dresser, dan masih banyak lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Melihat hasil dari kedua kamar calon bayinya, Damien dan juga Stella sangat bahagia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Melihat hasil dari kedua kamar calon bayinya, Damien dan juga Stella sangat bahagia. Keduanya tidak percaya kalau sebentar lagi mereka akan menyambut anak pertama mereka. Damien memeluk Stella dan menaruh dahunya diatas puncak kepala Stella setelah menciumnya.

  "Kita akan menjadi orang tua sebentar lagi, Sayang. I'm going to be a father, Stella. Thank you," ucap Damien dengan lembut.

  "Aku tidak sabar untuk membaringkan anak kita diatas Baby Tafel saat aku berusaha mengganti popoknya, atau duduk di atas Rocking Chair untuk menyusuinya sambil menyanyikan lullaby. Damien, aku akan berusaha untuk menjadi ibu yang baik untuknya. I promise."

Damien memberikan tatapan yang teduh pada tunangannya itu dan mengelus lembut pipinya yang basah akibat air mata. Di masa kehamilannya, memang Stella menjadi jauh lebih emosional, akibat dari hormonnya.

  "Kau sudah menjadi ibu yang baik, Stella, bahkan sebelum ia lahir. Baby, kau sudah menjadi ibu yang pantas mereka dapatkan di dunia ini," ucap Damien dengan sungguh-sungguh seraya mengusap air mata Stella sebelum kembali memeluknya. "I love you, Baby."

  "I love you too, Damien." Setelah melepaskan pelukan dari pria itu, Stella teringat akan janji mereka untuk mengajak Valerie makan malam atas bentuk terima kasih mereka berdua. "Oh, Damien. Kita harus bersiap-siap sekarang. Sejam lagi kita harus menemui Valerie di Olivetta, ingat?"

  "Baiklah, kau duluan saja bersiap-siap. Aku mau ke bawah sebentar, nanti aku akan menyusul ke kamar," kata Damien. Ia mencium dahi Stella sebelum beranjak pergi menuruni tangga.

Setelah menyelesaikan riasan dan rambutnya, kini bagian yang paling Stella tidak suka adalah mencari pakaian dan juga sepatu untuk ia pakai. Tidak ada Valerie yang membantunya dan terkadang ia menyesal sudah menolak tawaran Damien untuk memberikannya Personal Stylist.

Irresistible Touch | Irresistible Series #1 (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang