Chapter 41

3.2K 88 0
                                    

Ada dua hal yang Stella lakukan sedetik setelah bangun dari tidurnya dan membuka matanya. Yang pertama, ia mengecek cincin yang tadi malam dipasangkan oleh Damien di jari manis yang berada di tangan kirinya. Cincin yang harganya tidak ingin Stella cari tahu tersebut masih ada di jari manisnya, berkilau dengan sangat mengagumkan. Ternyata malam itu benar-benar terjadi, bukan hanya ada di dalam mimpinya. Seketika membuatnya tersenyum dan juga tersipu malu mengingat betapa manisnya cara Damien melamarnya, ditambah lagi dengan semua perkataan yang keluar dari mulutnya.

Dan hal kedua yang ia lakukan adalah mengubah posisi tidurnya dengan membalikkan tubuhnya, berharap ia dapat melihat paras tampan dari kepunyaan tunangannya, Damien Mikaelson.

Tapi sayangnya, ia tidak mendapati Damien disampingnya pagi hari ini. Stella pun langsung bangun dari posisinya. Ia mencoba untuk menyingkirkan hal-hal buruk yang kemungkinan terjadi, tapi tiba-tiba saja terdengar bunyi pintu yang tertutup dengan sangat perlahan

Mengetahui siapa dan apa pekerjaan Damien yang mempunyai banyak sekali musuh— yang tidak dapat dirinya lupakan bahwa banyak dari mereka yang sudah berusaha menculiknya dan kemungkinan besar masih dapat terulang lagi terlepas dari Damien yang sudah berjanji pada dirinya bahwa ia tidak akan memperkenankan suatu hal yang buruk menimpanya lagi.

Stella tidak tahu siapa yang akan muncul dari balik tembok itu, maka dari itu ia dengan cepat mengambil celana tidurnya yang berbahan satin itu dan buru-buru memakainya.

"Good morning, Baby. Kau... hendak memakai celanamu," ucapnya sambil menyeringai. "Kenapa?"

Mendengar suara yang ternyata berasal dari Damien, akhirnya Stella melepaskan perhatiannya dari celananya ke pria itu, yang ternyata sedang membawa nampan yang berisikan beberapa hidangan sarapan.

Mendengar suara yang ternyata berasal dari Damien, akhirnya Stella melepaskan perhatiannya dari celananya ke pria itu, yang ternyata sedang membawa nampan yang berisikan beberapa hidangan sarapan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Stella mendadak tertawa melihat Damien yang sedang berjalan kearahnya sambil membawakan nampan berisikan sarapan mereka, dengan hanya memakai bathrobe putih yang disediakan oleh pihak hotel.

  "Breakfast in bed is so romantic," ucap Damien setelah menaruh nampan tersebut di atas ranjang mereka. Ia menempatkannya nampannya di tengah-tengah dirinya dan juga Stella yang sudah kembali menempati sisi mereka masing-masing diatas ranjang.

  "Aku mengutipnya dari perkataan Greyson saat kami masih kecil, well, technically aku sudah beranjak remaja saat itu. Ia mengatakan itu pada saat kami berdua mengintip kedua orang tuaku menghabiskan waktunya bersama sarapan di atas tempat tidur mereka."

Damien menaruh tangannya diatas paha Stella untuk mengelusnya. "Aku pikir kau mungkin akan menyukainya. Lagi pula, kita tidak perlu turun ke bawah untuk sarapan bersama dengan banyaknya pengunjung, kan?"

Stella menaruh tangannya diatas tangan Damien dan menjawab, "Tentu saja, aku menyukainya! Thanks, Damien. Bisa kita makan sekarang? To be honest, alasanku terbangun dari tidurku karena perutku berbunyi. I think the baby is starving."

Irresistible Touch | Irresistible Series #1 (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang